Jaksa bentak saksi, sidang Jessica memanas
Merdeka.com - Sidang perkara dugaan pembunuhan terhadap Wayan Mirna Salihin dengan terdakwa Jessica Kumala Wongso kembali memanas. Pada sidang ke-19 itu terjadi perdebatan sengit antara pihak Jaksa Penuntut Umum (JPU) dengan saksi ahli yang didatangkan penasihat hukum terdakwa Jessica yakni Djadja Surya Atmadja.
Perdebatan bermula saat salah satu Jaksa menanyakan spesialisasi yang dibidangi saksi ahli. Namun pertanyaan yang diajukan jaksa bernada tendensius.
"Bapak bisa enggak hormati saya? Saya ini dokter ahli forensik yang juga mempelajari toksikologi," kata Djadja di persidangan di Ruang Sidang Koesoemah Atmadja 1 Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (7/9).
Karena tak mendapatkan jawaban yang diinginkan, Jaksa yang kembali bertanya.
"Saudara ditanya tadi oleh teman saya, apa benar saudara saksi tidak belajar tentang kimia analis?," tanyanya.
"Tidak," kata Djadja.
"Farmatologi belajar sedikit?" Tanya jaksa.
"Ya," jawab Djadja.
"Kompetensinya gimana? Saya pikir Anda tahu kan Anda kenal dengan presiden asosiasi perkumpulan ahli toksikologi," kata jaksa.
"Enggak ada hubungannya," jawab Djadja.
"Ada hubungannya karena bapak kan menjelaskan tentang keahlian Anda, jadi saya harus tahu," jelas jaksa.
"Ini ada di buku teks book yang saya bawa," kata saksi.
"Saya enggak tanya bapak bawa buku itu," ujar Jaksa ketus.
Hakim pun kemudian menengahi dan meminta saksi menjawab apa yang ditanya jaksa.
"Jaksa tanya, ahli jawab jangan berdebat," kata hakim Kisworo.
"Tanya aja langsung, jangan berputar-putar," kata Otto ikut angkat bicara.
"Ya sudah lanjutkan lagi tapi waktunya 5 menit," kata Hakim Kisworo.
Jaksa lainnya, Shandy Handika kemudian bertanya berapa banyak data yang diterima oleh saksi dari pengacara Jessica. Saksi ahli itu pun tak langsung menjawab karena sambil melihat-lihat file yang ada dalam komputernya.
"Hasil visum Mirna," jawab saksi.
Karena lama menjawab, jaksa Shandy pun langsung kembai bertanya dengan nada tinggi.
"Anda tahu enggak sih apa yang Anda analisis? Ahli juga fokus!" bentak Shandy.
Melihat saksinya dibentak Otto pun langsung naik pitam.
"Tolong Anda jangan bentak-bentak saksi saya. Anda harus hormati saksi saya!" kata Otto tinggi.
"Yang di belakang jangan tunjuk-tunjuk dulu. Anda harus hormati saya juga," kata Shandy masih dengan nada tinggi.
Hakim pun akhirnya menengahi dengan melakukan skors hingga pukul 19.00 WIB.
"Sudah kita skros saja," ujar Kisworo.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca SelengkapnyaMengaku baru pertama kali diberi kepercayaan menggosok pakaian jenderal bintang 2, sosoknya merasa takut sekaligus bangga.
Baca SelengkapnyaTersangka Pembunuhan Pria Terbungkus Sarung di Tangsel Dibantu Pedagang Soto, Begini Perannya
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Berikut momen dramatis pria bertato tak berdaya di hadapan 'peri' imut.
Baca SelengkapnyaCinta kasih adik terhadap kakak kadang terjalin dengan cara yang tak biasa.
Baca SelengkapnyaBerikut kesaksian pilu anggota KKO TNI AL saat berjuang di operasi Dwikora hingga nyaris meregang nyawa. Simak informasinya.
Baca SelengkapnyaOskar Bopi adalah lelaki yang berhasil mewujudkan cita-citanya menjadi tentara karena sebuah pengalaman pahit.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang kata-kata bikin salting, sebuah gombalan maut untuk menaklukkan hati lawan jenis.
Baca SelengkapnyaSecara tiba-tiba ia menangis di hadapan ayahnya dan mengungkap sebuah permintaan yang begitu mengejutkan.
Baca Selengkapnya