Jadi tukang becak, Pak Atim sering dijenguk anak tapi menolak pulang
Merdeka.com - Heboh Pak Atim jadi tukang becak karena rumahnya diambil anak membuat relawan dari Yayasan Askar Ramadhan⬠datang menemuinya. Dari pertemuan mereka, terungkap anak Pak Atim kerap mendatangi becak yang juga menjadi rumah dan mengajaknya pulang.
Ketua Yayasan Askar Ramadhan, Rahmat Zainudin mengungkapkan, hampir setiap minggu anaknya datang mengunjungi sang ayah. Namun, sang ayah enggan pulang ke rumahnya dengan alasan merasa ditelantarkan.
"Dia menolak pulang, alasannya enggak direken atau rawat atau diperhatikan anaknya," ungkap Rahmat saat berbincang dengan merdeka.com melalui hubungan telepon, Senin (15/2).
Rahmat menduga, Pak Atim memiliki kondisi psikologis yang cukup keras atau kaku, diduga kerap cek cok dengan anak atau menantunya karena suatu alasan. Alhasil, dia memilih pergi dari rumah dan tinggal di sebuah becak pinjaman.
Selama tinggal di becak, Pak Atim kerap mendapatkan makanan dan minuman dari warung dan warga sekitar. Penyakit diabetes di tangan dan kakinya membuatnya tidak dapat menarik becak meski telah mendapatkan penumpang sekalipun.
"Enggak pernah dapat penumpang, kalaupun dapat enggak mampu narik becak. Makannya dari warga sekitar, ketika di mention, saya ke sana kasih santunan," lanjutnya.
Meski begitu, kondisi kesehatan Pak Atim masih sangat baik dan bisa berbincang-bincang lancar dengan orang lain. Karena keengganannya untuk pulang ke rumah, yayasan yang dipimpinnya berencana menyewakan sebuah rumah kost sebagai tempat tinggalnya.
"Rencananya nanti di carikan relawan, nanti saya tugaskan cari tempat kost. Di sana kami bisa kontrol setiap hari, makanan dari katering," pungkasnya.
Sebelumnya, nasib tragis menimpa seorang bapak bernama Atim. Lelaki asal Cerme, Gresik, Jawa Timur ini terpaksa hidup sebatang kara, tidurnya pun hanya beralaskan becak miliknya yang diparkirkan di pinggir jalan.
Kisah miris tersebut ditulis Riska Heaven dalam akun Facebook miliknya, Sabtu (13/2). Yang lebih mengenaskan lagi, Atim ternyata ditelantarkan anak-anaknya, bahkan rumah yang seharusnya menjadi tempat berdiam di masa tua malah diambil alih mereka. Alhasil, dia memilih mencari pekerjaan di Surabaya, namun nasib membawanya menjadi tukang becak.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang ibu rumah tangga bernama Dewi (37) dan dua anaknya meninggal dunia saat rumah yang mereka tempati di Gampong Sungai Kuruk III, Seruway, Aceh Tamiang.
Baca SelengkapnyaSule mengungkapkan jika anak-anaknya kini sudah memiliki kesibukan masing-masing.
Baca SelengkapnyaAyu Ting Ting mendatangi rumah salah satu asistennya yang tak jauh dari rumahnya. Ayu membangunkan sahur bersama anak-anak muda yang merupakan tetangganya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ibunda Awan mengenang anaknya yang tewas di tangan ayahnya itu orang yang rajin membantu lingkungan.
Baca SelengkapnyaAtikoh berasal dari keluarga yang tumbuh di lingkungan pesantren sederhana.
Baca SelengkapnyaSatu orang meninggal atas nama Amsiah usia 70 tahun, delapan orang luka ringan,
Baca SelengkapnyaAkses menuju kampung itu cukup sulit. Pengunjung harus berjalan kaki menyusuri jalan tanah yang terjal dan berbatu.
Baca SelengkapnyaIstrinya tengah menjalani rawat jalan sejak mengidap ODGJ enam bulan lalu.
Baca SelengkapnyaIbu di Bekasi tega menikam anak kandungnya yang masih berusia 5 tahun karena bisikan gaib.
Baca Selengkapnya