Jadi korban penjarahan geng Jepang, pemilik toko pakaian tetap buka 24 jam
Merdeka.com - Polisi telah menetapkan 12 orang menjadi tersangka atas kasus penjarahan toko pakaian Fernando, di Jalan Sentosa Raya, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat. Para pelaku yang rata-rata remaja ini diringkus anggota polisi di tempat yang berbeda.
Pemilik Toko Fernando, Chandra mengaku tak takut kejadian serupa terulang kembali. Sebab, polisi hingga kini masih mengejar pelaku lainnya.
"Ya gimana ya. Ya kalau dikatakan kapok kita ngomongin perut, kalau kita kapok nanti saya nggak makan, istri saya nggak makan," kata Chandra di Polres Depok, Jawa Barat, Kamis (28/12).
Chandra menjelaskan, saat itu ia diberi tahu oleh anak buahnya kalau toko miliknya telah dirampok. Namun, saat itu ia tak serta merta percaya.
"Ya soalnya saya sudah dua tahun buka mas. Terus buka 24 jam itu baru 1,5 tahun ini, apalagi di sana rame, banyak yang jual 24 jam ya warung kopi warteg, toko baju biasa 24 jam, apalagi kejadian pagi, subuh," ujarnya.
Chandra melanjutkan, CCTV itu ia pasang bukan berarti tempatnya rawan kejahatan. Namun untuk memantau karyawan yang berjumlah empat orang.
"Nggak (rawan kejahatan), itu kan biar kaya mall-mall gitu, kan kita waspada aja, tau nya bener kan. Itu CCTV yang bagus, batas penyimpanan satu bulan," ujarnya.
Dalam kasus ini, Chandra berharap agar kepolisian menangkap seluruh pelaku penjarahan di toko nya. "Berharap semuanya ya, biar pelaku dihukum sesuai dengan kelakuan dia biar dia kapok," pungkasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Alih-alih mendapat untung, pria ini justru bernasib apes. Aksinya berhasil digagalkan usai pemilik toko melakukan hal tak diduga.
Baca SelengkapnyaJenderal ini terkenal sebagai orang yang jujur dan bersih selama mengabdi di Kepolisian, kini namanya terus dikenang dan menjadi sosok teladan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Motif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca SelengkapnyaSeorang warga merekam detik-detik pohon besar jatuh hingga akhirnya menutup jalanan dan hampir menimpa pengendara di Jakarta Barat viral media sosial.
Baca SelengkapnyaBerani terabas hujan untuk temui rakyat, begini potret anak jenderal polisi saat belusukan menjelang Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaGathan sebelumnya mengaku usai menembak membuang senpi ke Kali Ciliwung.
Baca SelengkapnyaJenazah Didi yang sudah membusuk akhirnya dievakuasi.
Baca SelengkapnyaKata sindiran halus namun menohok menjadi salah satu cara mengungkapkan rasa tak suka secara tidak langsung pada seseorang yang menjengkelkan.
Baca Selengkapnya