Jadi Ketua Ormas Indonesia Mercusuar Dunia, Juanda Siap Dipecat Sebagai ASN
Merdeka.com - Juanda (48) Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkab Karawang, berdinas dI Kecamatan Banyusari sebagai Kasie Kesejahteraan Sosial (Kesos) mengaku siap menanggung resiko apapun atas tindakannya sebagai Petinggi Indonesia Mercusuar Dunia (IMD) sebagai bagian dari King of The King yang berkedudukan di Tangerang, Banten.
"Saya siap mengambil resiko atas jabatan saya sebagai Ketum IMD hingga ada pemecatan sebagai ASN," kata Juanda, Kamis (30/1).
Dia mengaku baru menjabat sebagai petinggi Indonesia Mercusuar Dunia pada Januari 2019 lalu, artinya jabatan itu baru disandang satu tahun, setelah mendapat mandat dari organisasi King of The King yang berkedudukan di Cipondoh, Tangerang.
"Bergabung dengan King of The King bari 1 tahun, saya sebagai petinggi Indonesia Mercusuar Dunia, sesuai mandat yang diterima dari organisasi," kata pria kelahiran 1972 ini.
Camat Banyusari, Iwan Ridwan mengatakan, yang bersangkutan sebetul dalam kinerja tidak ada masalah, berkerja sesuai tupoksinya, tidak memperlihatkan gejala-gejala lain, selama berpindah dinas dari Kecamatan Lemah Abang Wadas ke Kecamatan Banyusari.
"Setelah heboh, organisasi King of The King dan adanya Indonesia Mercusuar Dunis, sempat ditegur dan mengakui sebagai bagian dari IMD tersebut malah sebagai petinggi yang anggotanya tersebar di Pariaman, Padang, Sumbar," kata dia.
Terkait sanksi kepada bersangkutan, bukan kewenangan kami sebagai atasan di tingkat kecamatan, namun itu kewenangan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Karawang. Apalagi memberikan sanksi berat seperti pemecatan seperti adanya kesiapan bersangkutan diberhentikan sebagai ASN.
"Masalah sanksi bukan kewenangan saya, tetapi kami hanya pembinaan sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku," katanya.
Sejauh ini, kata Iwan, pihaknya telah melakukan pembinaan dan melaporkan perkembangan kepada badan kepegawaian di tingkat kabupaten.
"Kami masih terus melakukan pembinaan dan meminta keterangan yang bersangkutan atas jabatan yang disandangnya sebagai petinggi organisasi King of The King," tegasnya.
Klaim Mendapat Ancaman Pembunuhan
Ketua Umum Indonesia Mercusuar Indonesia (IMD) Juanda mengatakan, organisasi masyarakat dipimpinnya bagian dari King of The King pimpinan Dony Fedro di Tengerang. Menurut dia, tindakan dilakukannya bukan berita bohong atau hoaks, tapi realitas sesuai data dokumen dikantongi sejak 2017.
"Saya sebagai Ketum IMD, merupakan bagian dari King of The King, dan merupakan pemegang mandat untuk membayar hutang Indonesia kepada negara pendonor," kata Juanda, Kamis (30/1).
Dia mengatakan, dana dari Bank Swiss senilai 60 ribu triliun dolar sudah terparkir di sejumlah bank di bawah Bank Indonesia. Namun uang itu bisa dicairkan oleh pemegang mandat bukan kepada keluarga dan anak Soekarno. Waktu pencairan masih menunggu dari pimpinan King of The King.
"Uang itu nilainya sekitar 60 ribu triliun dolar, masih menunggu mandat pencairan untuk membayar hutang negara," katanya.
Dia mengungkapkan, anggota IMD tersebar di 34 provinsi di Indonesia, seperti di Jawa Barat ada sekitar 300 anggota yang masuk ormas IMD. Namun menurut dia, di Kabupaten Karawang tidak ada satu pun menjadi anggota.
"Di Jabar ada 300 anggota yang tersebar di sejumlah kabupaten," kata Juanda, yang juga seorang Aparatur Sipil Negara di lingkungan Pemkab Karawang ini.
Juanda melanjutkan, spanduk yang terpasang di Pariaman, Padang, Sumatera Barat, merupakan perintahnya. Dia mengklaim pemasangan spanduk itu telah mendapat izin dari pemerintah setempat dan sudah meminta dan pengurus anggota di Pariaman, Padang, untuk selalu berkoordinasi karena ini merupakan amanah bukan berita bohong.
"Spanduk yang terpasang merupakan perintah saya dan sudah ada izin dari pemerintah setempat," kata dia.
Dia mengaku setelah video pengakuannya sebagai ketua umum IMD viral, mendapat ancaman melalui telepon selular atau WhatsApp akan dibunuh karena dianggap telah meresahkan masyarakat dan menyebarkan berita bohong.
"Saya sudah mendapat ancaman akan dibunuh karena meresahkan masyarakat," kata dia.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemindahan PNS dan ASN ke IKN Nusantara diundur setelah upacara Kemerdekaan RI-79.
Baca SelengkapnyaDua Jenderal TNI kini tidak lagi pegang Komando Kodam, pindah ke mana sajakah mereka? Berikut ulasannya.
Baca SelengkapnyaKisah sedih para tahanan wanita asal Belanda usai tentara Jepang berhasil menguasai Nusantara.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ganjar yakin wilayah Jawa Tengah tetap menjadi kandang banteng.
Baca SelengkapnyaAri lantas mengutip pernyataan Ganjar agar persatuan Indonesia harus terus dibangun melalui kedewasaan berdemokrasi dan berpolitik.
Baca SelengkapnyaTonny menggantikan posisi Marsekal Fadjar Prasetyo yang akan memasuki masa pensiun pada 9 April 2024.
Baca SelengkapnyaMenurut Arsjad, di sisa masa kampanye ini titik kampanye yang dikunjungi Ganjar-Mahfud jauh lebih banyak dibanding Prabowo-Gibran maupun Anies-Muhaimin.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui apa pembicaraan antara Surya dengan Jokowi dalam pertemuan itu.
Baca SelengkapnyaKendati diguyur hujan deras, komandan hingga deretan anggota Brimob tak bergeming dan tetap berdiri tegak.
Baca Selengkapnya