Jadi Dirut Bulog, Waseso diharapkan mampu jaga harga pangan jelang puasa
Merdeka.com - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Roem Kono menyambut baik dengan ditunjuknya Budi Waseso sebagai Direktur Utama Perum Badan Usaha Logistik (Bulog) oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno.
"Budi Waseso orang yang tepat untuk memegang Bulog, karena prestasi yang luar biasa terutama menangani narkoba," kata Roem Kono dalam pesan singkatnya, Jumat (27/4).
Ia juga berharap di bawah kepemimpinan Budi Waseso perusahaan pelat merah itu dapat menyelesaikan segala persoalan pangan pasokan dan kestabilan harga bahan pangan.
"Ini angin segar untuk stabilitas harga beras, menjelang bulan puasa dan Idul Fitri," kata ia.
Ketua Umum Ormas MKGR ini juga berharap mantan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) itu dapat menyelesaikan mafia beras yang suka menimbun dan mempermainkan harga yang sangat merugikan bagi rakyat kecil.
"Perlu tokoh yang tegas untuk memberantas mafia beras yang belakangan ini sangat aneh padahal kita sudah swasembada beras dan lagi panen beras tetapi harga beras masih tetap tinggi," kata ia.
Politikus Partai Golkar ini menyakini di bawah kepemimpinan Budi Waseso menjadi angin segar untuk mendukung stabilitas pangan di tanah air.
"Momentum dalam rangka mendukung kestabilan pangan dimasa yang akan datang," katanya.
Sementara, Direktur Utama baru Perum Bulog Budi Waseso berjanji akan menjaga pasokan dan kestabilan harga bahan pangan.
"Mendekati puasa, yang penting sekarang ketersediaan barang dan kestabilan harga. Kita perlu terus memperhatikan supply (penawaran) dan demand(permintaan)," ujar pria yang biasa disapa Buwas itu setelah pelantikan dirinya di Gedung Kementerian Badan Usha Milik Negara (BUMN).
Waseso pun berkomitmen untuk memberantas mafia beras yang suka menimbun dan mempermainkan harga.
"Pasti berantas mafia beras. Beras itu masalah perut masyarakat. Harapan saya tidak ada yang mempermainkan dan main-main dengan masalah itu. Itu dosa besar dalam agama," kata Budi Waseso.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ganjar berharap menjelang Natal dan Tahun Baru, harga bahan pangan akan stabil.
Baca SelengkapnyaPemerintah membantah kenaikan harga dan kelangkaan beras karena program bansos pangan yang aktif dibagikan belakangan ini.
Baca SelengkapnyaPresiden menjelaskan bahwa saat ini pemerintah tengah melakukan upaya-upaya intervensi untuk menstabilkan harga beras
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Presiden menjelaskan bahwa kenaikan harga ini dipicu kegagalan panen yang disebabkan oleh bencana Elnino di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaPenyaluran bansos beras kemasan 10 kg dihentikan sementara pada 8-14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaBeras dalam kemasan kantong plastik ukuran 5 kilogram itu merupakan cadangan beras pemerintah untuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan.
Baca SelengkapnyaSejumlah wilayah sentra produksi kini telah memasuki musim panen raya.
Baca SelengkapnyaPara menteri diminta untuk menjaga harga pangan jelang Idul Fitri.
Baca SelengkapnyaMengutip Panel Harga Badan Pangan Nasional harga beras di Papua Tengah pernah mencapai Rp36.130 per kg di 10 Februari 2024.
Baca Selengkapnya