Jadi buron, Anand Krishna bantah pindah-pindah tempat

Merdeka.com - Tokoh spiritual Anand Krishna membantah selalu menghilang dan berpindah tempat saat akan dieksekusi Kejaksaan Agung untuk menjalani hukuman 2,5 tahun sebagai terpidana dalam kasus pelecehan seksual.

Anand saat ini berada di padepokannya di Desa Tegalantang Ubud, Gianyar. "Sebelum vonis saya sudah berada di sini, tidak pernah menginjakkan kaki keluar dari sini," kata dia kepada wartawan, Rabu (13/2).

Anand mengaku heran dengan status buron yang ditetapkan oleh Kejaksaan Agung. Apalagi selama ini juga tidak pernah datang aparat kejaksaan ke padepokannya.

Dia juga heran dengan Kejaksaan Agung sampai meminta bantuan Polri untuk menangkapnya. "Ini fitnah keji saya sampai dikatakan selalu berpindah tempat dan tidak dapat ditemukan," ujarnya.

Untuk menegaskan itu, Anand telah mengirim surat kepada Jaksa Agung Muda Bidang Pidana Umum dan Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan. "Keberadaan saya diketahui semua pejabat di seluruh Bali, bahkan oleh Presiden, Jaksa Agung dan pejabat lain yang pernah saya surati," tegasnya.

Anand divonis 2,5 tahun dalam kasus pelecehan seksual dalam putusan kasasi Mahkamah Agung. Kejaksaan Agung kemudian menetapkan status buron karena dituduh selalu berpindah tempat saat akan dieksekusi.

Meski berada di Bali, Anand menegaskan tetap menolak eksekusi. "Saya akan melawan setiap upaya eksekusi walaupun harus mengorbankan nyawa. Bukan saya tidak patuh hukum, tapi justru menghormati karena putusan kasasi itu hasil pelanggaran hukum," tandasnya.