Jadi bandar sabu, seorang perwira polisi di Papua terancam dipecat
Merdeka.com - Seorang perwira polisi berpangkat Ajun Komisaris Polisi (AKP) dijajaran Polda Papua Barat terancam di pecat karena menyimpan narkoba jenis sabu dirumahnya.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua Barat AKBP Harry Supriyono mengatakan anggota Polri itu berinisial MA dan saat ini sudah mendekam di sel tahanan.
Selain menahan MA, polisi juga menahan seorang warga berinisial EB diduga sebagai kurir narkoba. Harry menjelaskan dua orang itu tertangkap pada waktu dan tempat berbeda.
Penangkapan MA dilakukan dalam operasi digelar Satuan Reserse Narkoba Polres Manokwari bersama Bidang Propam Polda Papua Barat, pada Jumat (6/5).
"EB tertangkap lebih awal, dari pengembangan dilakukan penyidik terungkap bahwa dia menyimpan barang bukti sabu di rumah polisi. Dari situ, Satresnarkoba bersama Propam Polda melakukan penggeledahan di rumah polisi itu," ungkapnya dikutip dari Antara.
Dalam penggeledahan itu, polisi menemukan 22 paket sabu disimpan di sebuah kamar rumah perwira tersebut.
"Ada 22 paket, 19 di antaranya siap di perjual belikan dan tiga paket sisanya siap dikonsumsi," terangnya.
Selain menemukan paket sabu, polisi juga menemukan barang bukti lain berupa alat isap diduga akan digunakan untuk menikmati barang haram itu.
"Keduanya sudah menjalani tes urine. Urine mereka terbukti positif mengandung ampetamin, metafetamin dan Thc. Kini penyelidikan masih dikembangkan," ungkap Harry.
Berdasarkan hasil pemeriksaan serta gelar perkara kasus, diduga kuat AKP AM terlibat sebagai pengedar.
Kapolda Papua Barat Brigjen Pol Royke Lumowa pada wawancara sebelumnya menegaskan polri tidak akan bertindak tegas anggotanya terlibat dalam kasus narkoba.
Menurutnya, sanksi berat akan diberikan bagi siapapun yang terbukti terlibat dalam kasus narkoba.
"Kami tidak main-main, jika bersangkutan memang terbukti memakai, apalagi menyimpan, konsekuensinya adalah dipecat," tegas Harry.
Harry mengimbau seluruh personel Polri Papua Barat agar tidak terlibat dalam kasus narkoba.
"Jangan pernah main-main dengan narkoba, fokuslah berkarir sebagai anggota Polri yang profesional. Jangan tergiur dengan iming-iming uang yang mudah dari bisnis narkoba, karena jika pemecatan dilakukan, karir akan hancur seketika," tandasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cerita Prabowo Subianto saat masih menjadi Danjen Kopassus dan memimpin operasi penting di Papua.
Baca SelengkapnyaJukius Tabuni terlibat dalam peristiwa perampasan senjata api anggota Pospol KP3 Udara Polres Puncak pada 1 Februari 2024
Baca SelengkapnyaPolisi dan pegawai negeri di Papua Nugini mogok kerja karena gajinya dipotong.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hal tersebut untuk menjaga kondusifitas pasca tragedi kerusuhan pemakaman mantan Gubernur Papua Lukas Enembe.
Baca SelengkapnyaKorban dilaporkan hilang pada Rabu (27/12) pukul 11.30 WIB.
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur Papua Lukas Enembe meninggal usia saat dalam perawatan di RSPAD Gatot Subroto
Baca SelengkapnyaAkibat peristiwa itu, anggota Polres Jakpus mengalami luka robek pada bagian kepala.
Baca SelengkapnyaSeperti diketahui, teror KKB tak pernah berhenti. Tak hanya menyasar personel Polri dan prajurit TNI yang bertugas. Mereka juga melukai warga sipil.
Baca SelengkapnyaPolda Papua Barat memastikan kondisi Pelabuhan Sorong telah kondusif pascabentrok antara prajurit TNI AL dengan personel Brimob Batalyon B, Minggu (14/4).
Baca Selengkapnya