Istri Sanusi tolak hadir jadi saksi kasus reklamasi di Tipikor
Merdeka.com - Istri Mohammad Sanusi, Naomi Shalilima, menolak hadir menjadi saksi persidangan kasus suap reperda reklamasi menjerat suaminya. Seharusnya Naomi hadir bersama empat saksi lainnya di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta Pusat.
Empat saksi lainnya, yakni Trian Subekti penjual rumah kepada ayah mertua Sanusi, Rina Utami dan Anne Mayane sebagai notaris PPAT, Dany Indar Brata sebagai desainer, dan Tasdkyah Siregar sebagai konsultan hukum.
Surat penolakan itu disampaikan kuasa hakim Sanusi sebelum persidangan dimulai. "Iya dia (Naomi) mengajukan undur diri sebagai saksi," kata kuasa hukum Sanusi, Maqdir Ismail di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (17/10).
Surat penolakan itu diberikan kepada hakim dan menilai penolakan sebagai saksi itu sudah diatur dalam Pasal 138 hurup c KUHP dan Pasal 35 ayat 1 UU Tipikor. "Yang bersangkutan mengajukan hal undur diri sebagai saksi," tutur Hakim.
Surat penolakan tersebut diterima dalam sidang. Naomi tidak hadir dalam persidangan kali ini.
Sebelumnya, anggota keluarga Sanusi beberapa kali dipanggil menjadi saksi, Mohamad Taufik, Evelyn Irawan, Jefri, serta Gerry dan Gina. Mereka semua bersedia menjadi saksi dalam persidangan.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut potret pasangan suami istri yang sama-sama sukses berkarier di Polri.
Baca SelengkapnyaKantor Wilayah Kemenkumham Sulawesi Selatan mengusulkan 6.426 narapidana menerima remisi atau pengurangan masa pidana saat momen Hari Kemerdekaan Indonesia.
Baca SelengkapnyaPasangan suami istri ini terancam hukuman maksimal 7 tahun penjara.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Warga juga diingatkan untuk selalu berbuat baik dalam bentuk apapun
Baca SelengkapnyaNaskah proklamasi berdirinya Negara Islam Indonesia (NII) Tahun 1949 menjadi saksi bisu pemberontakan pasca kemerdekaan Indonesia.
Baca Selengkapnya240 narapidana yang mendapatkan remisi pada Lebaran
Baca SelengkapnyaWanita ini ceritakan perjuangan sopir angkot yang jadi Tamtama TNI hingga berhasil pensiun sebagai perwira.
Baca SelengkapnyaKorban dijanjikan menjadi tentara dan pelaku meminta uang ratusan juta rupiah dari keluarga.
Baca SelengkapnyaIa merupakan salah satu tokoh militer Indonesia yang dipercaya jadi komisaris televisi nasional hingga perusahaan perabot rumah tangga.
Baca Selengkapnya