Irwandi: Jokowi janji perpanjang dana Otsus Aceh yang habis 2022

Merdeka.com - Irwandi Yusuf menyampaikan pidato perdananya sebagai Gubernur Aceh di gedung paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Rabu (5/7). Dia menyampaikan gagasan membangun Aceh yang lebih hebat di masa mendatang. Dia akan melanjutkan program yang baik dan akan memperbaiki program yang dinilai masih kurang.

Salah satu yang disorot adalah dana Otonomi Khusus (Otsus) Aceh yang akan berakhir 2022. Sedangkan Aceh masih membutuhkan bantuan dari pemerintah pusat dalam jangka waktu lebih panjang. Irwandi menilai Aceh masih butuh dana besar untuk menciptakan kesejahteraan secara berkesinambungan.

Irwandi menilai roda perekonomian di Aceh masih tergantung anggaran dari pemerintah pusat, baik dana Otsus maupun Dana Alokasi Khusus dan Dana Alokasi Umum (DAK dan DAU).

"Sementara sektor industri dan swasta lainnya yang produktif belum tersedia, maka butuh dana besar," jelas Irwandi Yusuf dalam sambutannya.

Irwandi mengaku, sebelum mencalonkan diri menjadi gubernur Aceh, dia terlebih dulu meminta restu pada Presiden Jokowi di Istana Negara. Saat bertemu dengan Jokowi, Irwandi sempat menyampaikan ihwal dana Otsus yang akan berakhir 2022. Sementara Aceh masih membutuhkan suntikan dana tersebut untuk pembangunan.

"Saya sempat bertemu dengan Bapak Jokowi sebelum saya mencalonkan diri. Saya sampaikan Aceh butuh bantuan pusat," tegasnya.

Irwandi mengajukan permohonan kepada Jokowi untuk memperpanjang pemberian dana Otsus. Saat itu, kata dia, Jokowi langsung menyambut positif dan akan mengupayakan perpanjangan kucuran dana Otsus untuk Aceh.

"Akan tetapi, Pak Jokowi jadi Presiden kan sampai 2019 mendatang. Kita perlu tahun 2022, Anda tahu kan nanti siapa teken nanti 2022?," tanya Irwandi.

Irwandi juga berjanji membangun Aceh berlandaskan syariat Islam. Aceh yang jauh lebih baik dan sejahtera di masa mendatang. "Ini saya sebut dengan Aceh yang lebih hebat ke depan," jelasnya.

Di akhir pidatonya, Irwandi meminta seluruh elemen masyarakat untuk membantu dan mengawal jalannya pemerintah yang dipimpinnya. Sehingga bisa menghantarkan Aceh jauh lebih baik dan sejahtera.

"Ikuti kami kalau kami menjalankan roda pemerintah yang benar, tegur kami kalau sudah melenceng," ucapnya.