Inovasi pengelolaan BUMDes Banyuwangi jadi acuan desa di Sidoarjo
Merdeka.com - Perubahan ekonomi pedesaan di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, melalui inovasi yang digagas Bupati Abdullah Azwar Anas menjadi acuan daerah lain.
Salah satunya Kecamatan Gedangan, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Camat Gedangan, Abdul Muid, memboyong Kasi Perekonomian dan 15 kepala desa (Kades), serta perwakilan tim penggerak PKK baik tingkat kecamatan maupun desa.
Mereka berkunjung ke Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi untuk belajar pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), yang dinilai sukses.
Camat Gedangan Abdul Muid, ketika dikonfirmasi mengaku, banyak mendapat pengalaman dan ilmu dari kunjungan tersebut.
"Banyak ilmu dan inovasi-inovasi yang kami dapat," ujarnya, ketika dihubungi merdeka.com, Selasa (2/1).
Salah satu inovasinya, kata Abdul Muid, semangat membangun BUMDes, meskipun sempat jatuh bangun.
"Semangat itu yang menjadi inspirasi, meskipun sempat jatuh bangun akhirnya bisa sukses," ujarnya.
Kata Abdul Muid, pelajaran yang patut dicontoh dan diterapkan di wilayahnya adalah semangat pantang menyerah dalam segala usaha, termasuk semangat dalam mendirikan BUMDes agar bisa sukses.
"Kuncinya itu semangat, pantang menyerah, penuh harapan dan doa," ungkapnya.
Dia mengaku, Desa Ketapang dipilih sebagai study banding karena satu-satunya desa yang mandiri dan sukses di Jawa Timur, mampu mengolah BUMDes.
"Hasil dari belajar itu, akan kami adopsi di desa se-Kecamatan Gedangan. Dari situ kami dapat banyak ilmu baru, termasuk inovasi-inovasi lainnya," katanya.
Diketahui, Desa Ketapang merupakan desa yang mandiri berkat usaha BUMDes Citra Mandiri. Desa berinovasi yang memiliki 3.767 hektare, dengan penduduk sebanyak 25.400 jiwa itu mampu menghasilkan pendapatan rata-rata sekitar Rp 14 juta/bulan.
Keberhasilan itu tidak lepas dari inovasi Kepala Desa Slamet Kasihono, serta bimbingan dari pihak Pemkab Banyuwangi. Meski sempat jatuh bangun, BUMDes yang dulunya koperasi itu mampu meraih pendapatan asli desa (PADdes) rata-rata Rp. 100 juta/tahun.
(mdk/paw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berkantor di Desa Bumiharjo, Bupati Ipuk Gali Berbagai Potensi Pertanian
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, kembali melaksanakan program Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa).
Baca SelengkapnyaBupati Banyuwangi Raih Satyalencana Wirakarya Berkat Pengembangan Sektor Kelautan
Bupati Banyuwangi Raih Satyalencana Wirakarya dari Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaCiptakan Peluang Usaha, Ratusan Warga Banyuwangi Ikuti Kursus Gratis Aneka Keterampilan
Pemkab Banyuwangi setiap tahunnya menggelar berbagai program peningkatan kemampuan bisnis.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Teguhkan Keragaman, Upacara HUT Banyuwangi Diwarnai Busana Khas Suku Nusantara
Bupati Ipuk dalam upacara tersebut mengenakan busana adat suku Bugis.
Baca SelengkapnyaDiresmikan Jokowi, Proyek Sistem Irigasi Gumbasa Telan Dana Rp256 Miliar Bisa Mengairi Sawah 12 Desa
Proyek sistem irigasi tersebut bermanfaat untuk mengairi sawah di 12 desa dan meningkatkan indeks Pertanaman (IP) di Kabupaten Sigi.
Baca SelengkapnyaPengamanan Lanal Banyuwangi Kini Diperkuat KAL Sembulungan
Kapal ini merupakan buatan dalam negeri yang diproduksi dengan teknologi yang lebih modern.
Baca SelengkapnyaJanji Anies-Cak Imin Bakal Lanjutkan Pembangunan Tol Trans Jawa sampai Banyuwangi
"Salah satunya, Tol Trans jawa yang pembangunannya dituntaskan sampai Banyuwangi," kata Cak Imin
Baca SelengkapnyaSosok Ratna Ani Lestari, Bupati Perempuan Pertama Banyuwangi yang Memutuskan Berhenti dari Dunia Politik
Selama menjadi bupati, ia diterjang cobaan besar akibat melanjutkan program bupati pendahulunya yang bermasalah
Baca SelengkapnyaSilaturahmi dengan Seniman dan Budayawan, Bupati Ipuk Ajak Terus Kolaborasi
Ipuk juga berpesan kepada segenap seniman dan budayawan untuk senantiasa merespon perkembangan dunia seni global.
Baca Selengkapnya