Ini penjelasan ilmiah soal rumah putih kokoh diterjang longsor
Merdeka.com - Fenomena rumah putih yang masih tegak berdiri di antara bekas longsoran di Dusun Jemblung Desa Sampang Kecamatan Karangkobar Banjarnegara Jawa Tengah, ternyata mempunyai penjelasan ilmiah tersendiri dari para geolog. Dalam beberapa penjelasan disebutkan lokasi rumah putih milik Mukheri itu masih kokoh berdiri karena aliran longsor yang berbelok ke arah kanan dan kiri di lokasi tersebut.
Geolog dari Universitas Jenderal Soedirman, Indra Permanajati menganalisa struktur tanah yang berada di sekitar rumah Mukheri itu memiliki lapisan bebatuan berbeda dengan sekelilingnya.
"Batuan yang berada di lapisan tanah di bawah rumah putih tersebut, secara regional berjenis batu 'lempung Tuffan' yang memiliki karakteristik lebih kuat, dibanding bebatuan yang ikut longsor karena batuan yang dilingkupi pasir. Batu yang dilingkupi pasir itu, jika mengalami pemburukan sifat akan lapuk dan menyebabkan longsor," paparnya, Jumat (19/12).
Selain jenis batuan yang berbeda, struktur bukit yang berada di wilayah tersebut berbentuk tekuk lereng, yakni berbentuk bukit kecil yang kemudian mendatar sedikit dan bergelombang. Kondisi ini, menurutnya, yang menyebabkan rumah putih tersebut selamat dari terjangan longsor di Dusun Jemblung, yang jenis luncurannya mengarah ke bidang terbuka dengan komposisi unsurnya dari tanah dan batu.
"Pada lokasi longsoran teramati longsoran seperti terbelah dua. Prediksinya, ada material yang resisten di tengah bagian bawah bukit itu (tekuk lereng), sehingga longsoran terbelah ke kanan dan ke kiri," papar Indra.
Lalu longsor itu mengikuti alur aliran ke bawah menuju daerah yang rendah dan masuk menyatu ke aliran sungai. "Kondisi alirannya seperti membelah. Jalur yang kanan, material menabrak dinding sungai kemudian membelok ke barat daya dan mengenai Dusun Jemblung. Sedangkan, untuk flow track yang sebelah kiri langsung mengenai pemukiman di Dusun Jemblung," jelasnya.
Tidak jauh berbeda dengan Indra, Kepala Sub Bidang Mitigasi Gerakan Tanah Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Kristanto menjelaskan ada bukit penahan longsoran di atas rumah yang masih kokoh berdiri.
Menurutnya, bukit kecil itu terdiri dari bebatuan khusus yang mampu menahan beban longsoran yang turun ke bawah. "Sehingga arah longsor memecah ke kanan dan ke kiri lalu bertemu di bawah," kata dia.
Namun, hingga kini, dia belum belum melakukan kajian mendalam. Sebab, saat ini pihaknya fokus meneliti lokasi rawan longsor dan penyebab longsor di bukit Tlaga Lele atau 400 meter dari perkampungan Dusun Jemblung.
"Itu jenis bebatuan harus dimodelkan terlebih dahulu. Mulai dari topografi dan penyebab bisa menahan. Kalau ada data topografi baru bisa simpulkan," ucapnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Identik dengan Bentuk Perahu, Ini 5 Fakta Menarik Rumah Lontiok Milik Masyarakat Kampar Riau
Rumah tradisional milik masyarakat Kampar di Provinsi Riau ini memiliki ciri khas yang unik, penuh filosofi, dan punya makna yang mendalam.
Baca SelengkapnyaMenteri Basuki Ungkap Luhut Protes Rumah Menteri di IKN Kecil
rumah miliknya sudah jadi dibangun dan rumah tersebut tidak mewah.
Baca SelengkapnyaJadi Kuli Pemotong Rumput di Malaysia, Pasutri TKI Ini Berhasil Bangun Rumah Mewah Bak Istana di Kampung Halaman
Ada bangunan megah nan mewah di perkampungan Madura. Bangunan berlantai dua itu menelan biaya hingga miliaran rupiah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Potret Lokasi Bencana Longsor di Pagentan Banjarnegara, 10 Rumah Habis Tak Bersisa
Tebing yang longsor diperkirakan mencapai tinggi 50 meter.
Baca SelengkapnyaFOTO: Ini Penampakan Rumah Menteri di IKN dan Interiornya, Bikin Menko Luhut Kaget Katanya Kekecilan
Luas rumah menteri di IKN ternyata lebih kecil daripada rumah dinas menteri di Jakarta. Hal itu sempat dikeluhkan Menko Luhut. Lantas seperti apa penampakannya?
Baca SelengkapnyaKisah Gereja Tua Kaliceret, Bangunan Kayu Tanpa Paku yang Telah Berusia Ratusan Tahun
Bangunan ini dulunya sempat miring karena tertiup angin, namun bisa tegak kembali karena tertiup angin dari arah yang berbeda
Baca SelengkapnyaRumah Menteri di IKN Disebut Mewah, Menpan-RB: Justru Lebih Kecil Dibanding di Jakarta
Azwar Anas menuturkan tanah dan bangunan rumah menteri di IKN lebih kecil dibandingkan yang ada di Jakarta.
Baca SelengkapnyaUniknya Rumah Batak Karo Siwaluh Jabu, Berbahan Kayu dan Bikin Penghuninya Tak Kepanasan
Terdapat sejumlah tahapan pembangunan rumah Siwaluh Jabu yang dibantu dukun.
Baca SelengkapnyaBanyak Tanah dan Rumah, Sule Sukses Buka Usaha Parkiran Mobil di Cimahi 'Ini kita Buka Lagi Kontrakan'
Sule memiliki beberapa aset berupa tanah dan rumah. Dia berencana menambah usaha parkiran dan kontrakan.
Baca Selengkapnya