Ini pandangan BEM UI soal isu pelanggaran HAM Prabowo
Merdeka.com - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI menyatakan sikap independen, tidak memihak di Pemilu Presiden 2014. Menurut ketua BEM UI M Ivan Riansyah kedua calon mempunyai karakter khas masing-masing.
"Jokowi itu punya karakter humble dan mau turun ke bawah, sedangkan Prabowo punya Ketegasan dengan background militer," kata Ivan Riansyah di Kampus UI, Depok, Rabu (28/5).
Meski menyandang satus mahasiswa kampus perjuanganya, BEM UI mengaku tidak mau ikut arus yang menyalahkan Prabowo sebagai pelaku kejahatan HAM.
"Kami mendorong siapa pun juga. Itu kan diduga silakan saja proses pengadilan. Itu juga belum diketuk," pungkas dia.
Mahasiswa teknik ini pun tak khawatir jika suara BEM UI pada akhirnya berseberangan dengan suara mahasiswa mayoritas lainnya yang menuntut penuntasan HAM Prabowo Subianto.
"Ini kan pandangan pribadi kita. Kita akan fokus pada substansi pendidikan, korupsi, energi dan korupsi," jelas dia.
Dalam orasi hari ini BEM UI meminta agar para bakal capres cawapres mau bertemu dengan aktivis akademik untuk berdialog. Dalam dialog ini mahasiswa bebas menyatakan pendapatanya termasuk soal pelanggaran HAM yang dilakukan Prabowo .
"Kalau dia benar dia harusnya bisa menjelaskan," tutup Ivan.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kendati berseberangan pada Pilpres 2014 dan 2019, Prabowo mengaku tak pernah menaruh rasa dendam kepada Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi memberikan kenaikan pangkat secara istimewa kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjadi Jenderal Kehormatan.
Baca SelengkapnyaKeputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan pangkat kehormatan kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menuai pro kontra.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi bertemu dengan Prabowo dan putra sulungnya pada Rabu malam (14/2).
Baca SelengkapnyaHasto juga menyebut pemberian suatu pangkat terkadang bertentangan dengan fakta-fakta yang terjadi di lapangan
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto mengakui kehebatan Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaPolitikus PDIP, Adian Napitupulu menyatakan, pemberian pangkat jenderal kehormatan kepada Prabowo Subianto menyakiti korban pelanggaran HAM masa lalu.
Baca SelengkapnyaGibran menampik jika Presiden Joko Widodo menitipkan nama di kabinte pemerintahan selanjutnya.
Baca SelengkapnyaPemberian pangkat jenderal kehormatan itu menuai pro dan kontra.
Baca Selengkapnya