Ini \'oleh-oleh\' DPR hasil kunjungan kerja dari Brasil
Merdeka.com - Anggota Pansus RUU Desa telah selesai melakukan kunjungan kerja ke Brasil untuk belajar tentang desa. Mereka belajar desa ke Brasil dari tanggal 26 Agustus hingga 1 September kemarin.
Ketua Rombongan Pansus RUU Desa Budiman Sudjatmiko mengatakan, kunjungan pansus bermaksud untuk mempelajari bagaimana negara lain dalam menata pedesaan dan mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat. "Secara umum untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik dan kualitas tata kelola pemerintahan dan kapasitas daerah pedesaan," kata Budiman.
Budiman menambahkan, dalam kunjungan selama satu pekan tersebut, Pansus RUU Desa telah mengajukan 22 pertayaan ke pihak Brasil termasuk beberapa tempat yang dikunjungi. Ia mengaku, rombongan Pansus RUU Desa juga mengunjungi Parlemen Komisi Pemerintah Daerah Brasil, Kementerian Perkotaan Brazil, Sekretariat Kantor Kepresidenan Brazil dan pejabat Kota Foz da Iguacu.
"Kami mendapatkan masukan kalau di Brasil, komunitas di bawah tingkat kota mencakup perkotaan dan pedesaan yang diorganisir dalam bentuk dewan-dewan yang berbasis kelas sosial dan fungsional," kata Budiman.
Menurutnya, ada beragam jenis dewan di Brasil yaitu Dewan Pembelaan HAM, Perjuangan Penghapusan Diskriminasi Hak-hak Lanjut Usia, Solidaritas Ekonomi, Kesetaraan Ras, dan Pembangunan Pedesaan Berkelanjutan.
Selain itu, pengaturan tentang desa di Indonesia bisa menerapkan seperti yang ada di Brasil yaitu membentuk semacam Majelis Permusyawaratan Rakyat Desa (MPRDes).
"Mereka (MPRDes) memegang kedaulatan tertinggi rakyat desa. Setelah itu pimpinan MPRDes tadi memberi mandat kepada kepala desa untuk memimpin desa itu beserta perangkatnya," jelas Budiman.
"Saat ini tim kunker ke Brasil sedang menyelesaikan laporan resmi secara detail yang akan disampaikan ke publik via website DPR. Laporan sudah 80 persen selesai," ujar dia.
Sebelumnya, sebanyak 13 anggota Pansus RUU Desa melakukan kunjungan kerja ke Brasil. Rombongan ini diketuai oleh Budiman Sudjatmiko dari FPDIP dengan anggota antara lain Abdul Gaffar Patappe, Nanang Samodra KA, Subyakto, Eddy Sadeli dari FPD, Nurul Arifin dan Taufiq Hidayat dari FPG, Arif Wibowo dari FPDIP, Yan Herizal FPKS, Totok Daryanto FPAN, A.W Thalib dari FPPP, Bachruddin Nasori dari FPKB, Miryam S. Haryati FPHanura.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mantan anggota DPR-RI berhak mendapatkan uang pensiun saat periode jabatannya selesai.
Baca SelengkapnyaPangkostrad Langsung Bereaksi Anak Buahnya Tertembak di Papua: Kamu Sudah Teruji!
Baca SelengkapnyaSeluruh pimpinan dan anggota DPD yang menyetujui pembentukan pansus itu kecurangan pemilu harus diproses Badan Kehormatan DPD RI.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Simak cerita di balik tempat bersejarah dan saksi bisu ditangkapnya Pangeran Diponegoro.
Baca SelengkapnyaAturan mengenai batas usia Capres-Cawapres digugat ke MK pda Senin (21/7).
Baca SelengkapnyaHal itu diprediksi dari rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaAnies menilai dengan adanya inisiatif hak angket, proses di DPR bisa berjalan.
Baca SelengkapnyaSejumlah personel keamanan gabungan disiagakan untuk menjaga ketat KPU dan DPR jelang pengumuman hasil Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaBawaslu RI mengaku tidak bisa mengomentari langkah DPD RI membentuk Panitia Khusus (Pansus) Kecurangan Pemilu 2024.
Baca Selengkapnya