Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini modus penjahat paedofil yang marak di Indonesia

Ini modus penjahat paedofil yang marak di Indonesia Ilustrasi Pelecehan Seksual Anak. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Pedofil atau paedofilia merupakan bentuk gangguan kejiwaan pada orang dewasa atau remaja. Gangguan kejiwaan ini mengarah terhadap dorongan seksual dan fantasi kepada anak-anak yang menyebabkan penderitaan karena kekerasan seksualitas.

Kasus kejahatan paedofil seringkali terjadi dan bahkan marak di Indonesia. Teranyar, kasus sodomi yang dialami murid TK di Jakarta International School (JIS) di kawasan Terogong, Cilandak, Jakarta Selatan.

M, bocah pre-school (TK) berusia 5 tahun disodomi oleh Agung dan Awan yang merupakan petugas kebersihan Jakarta International School (JIS). Aksi bejat para petugas kebersihan terhadap M itu dilakukan di dekat toilet.

Maraknya kasus kejahatan paedofil tentu membuat khawatir dan was-was para orangtua. Para orangtua resah karena peristiwa terjadi di lingkungan sekolah. Tempat yang seharusnya untuk belajar dengan tenang dan nyaman.

Berikut modus-modus penjahat paedofil yang marak di Indonesia:

Diiming-imingi mau dinikahi

Petugas Kepolisian Resor Kota Bengkulu membekuk BD (28) karena telah mencabuli MT, bocah kelas enam SD. BD mencabuli MT di sebuah taman Kota Bengkulu dengan iming-imingi akan menikahi MT.Menurut pengakuan pria yang sudah beristri dan beranak tiga itu, MT merupakan teman anaknya di salah satu sekolah dasar di Kota Bengkulu. Tersangka mengaku menjanjikan akan menikahi MT, sebelum melakukan tindakan asusila terhadap MT."Anak saya dan MT, satu sekolahan, MT baru kelas enam SD. Dia sudah tahu saya punya istri karena istri saya yang menjemput anak pulang dan pergi sekolah, oleh sebab itu kami melakukan hubungan ini atas dasar suka sama suka," ujar BD kepada penyidik di Polres Kota Bengkulu.Dia mengaku minta dikenalkan dengan MT melalui teman anaknya. BD mencari teman anaknya yang bisa dicabuli. "Saya tanya dengan teman anak saya, apakah ada yang bisa diajak perbuatan seperti itu, dan saya dikenalkan dengan MT," kata dia.

Diberi uang dan jajan gratis

Modus kejahatan pedofil lainnya adalah korban diberi jajan secara gratis. Polres Pekalongan Kota membekuk Agus Kurniawan karena mencabuli anak di bawah umur di sebuah gubuk yang sepi di tengah tambak.Saat melakukan aksinya, korban yang masih duduk di bangku SD kelas satu itu diiming-imingi oleh tersangka (Agus) akan dibelikan es krim. Pelaku sempat mengancam korban untuk tidak memberitahu kejadian itu kepada siapapun. Bahkan untuk memuluskan aksinya tersangka memberikan uang Rp 50 ribu pada korban.Pelaku yang menyandang status duda itu tak bisa menahan nafsunya setelah melihat korban karena lama bercerai. "Saya berpura-pura mengajak korban pergi ke tambak, dengan iming-iming akan dibelikan es krim, ketika sesampainya di sebuah gubuk yang ada di tambak itu, korban langsung saya ajak begituan," akunya saat gelar di Mapolres Pekalongan.

Diajak ke toilet dan digilir ramai-ramai

M, bocah pre-school (TK) berusia 5 tahun disodomi oleh Agung dan Awan yang merupakan petugas kebersihan Jakarta International School (JIS) yang berada di kawasan Terogong, Cilandak, Jakarta Selatan. M diajak Agung dan Awan ke tempat yang sepi agar aksi bejatnya tidak diketahui.Selain itu, untuk menghindari kecurigaan pihak lain, Agung dan Awan mencabuli M secara bergantian. Mereka satu per satu masuk ke toilet, tempat perbuatan keji mereka dilakukan."Jadi anak saya digilir," imbuh T orang tua korban sambil menahan tangis.

Chating dan menyamar di Facebook

Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri menangkap tersangka kasus Online Child Pornograpy (Pedofilia) di Surabaya, Jawa Timur. Tersangka melakukan aksinya di dunia maya melalui media sosial."Pelaku menyamar diri di Facebook sebagai dokter. Jadi dia menyamar sebagai dokter wanita yang memberikan konsultasi seksual. Kemudian pelaku mempelajari korban di bawah umur melalui chat," ujar Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigjen (Pol) Arief Sulistyanto di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (16/3).Arief menuturkan, tersangka Tjandra Adi Gunawan (37) ditangkap di kantornya PT KSM & Dosen Lembaga Prisma Profesional pada 24 Maret 2014. Lanjut dia, korban berjumlah enam orang yang terdiri empat siswi SD dan dua siswa-siswi SMP."4 Orang siswi SD umurnya 11 sampai 12 tahun. 1 Orang siswi SMP umurnya 14 tahun dan 1 siswa SMP umurnya 14 tahun," tutur dia.

Mengaku sebagai dokter seksual

Modus Tjandra Adi Gunawan (37) mengaku sebagai dokter membuka konsultasi seksual ternyata mampu memperdaya para korban. Setidaknya ada enam siswi masuk jebakan manajer pedofil itu.Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigjen (Pol) Arief Sulistyanto mengatakan, saat melakukan aksinya, pelaku dan korban berkomunikasi melalui facebook. Agar tak terendus Tjandra memakai akun palsu bernama Lie Halim.Setelah korban konsultasi panjang lebar, perlahan Tjandra mulai melancarkan aksi bejatnya. Dia meminta para korban yang masih di bawah umur untuk mengikuti apa yang diperagakannya."Dokter palsu ini meminta korban untuk membuat foto sendiri tidak berpakaian, diekspos payudaranya kemudian di-close up alat seksualnya bahkan sampai telanjang. Kemudian foto-foto ini diberikan ke pelaku, kemudian di-update foto itu," jelasnya, Rabu (16/4).

(mdk/hhw)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Layaknya Sekolah Betulan, Begini Situasi Sekolah Khusus Burung Murai di Cilacap yang Muridnya Datang dari Berbagai Daerah

Layaknya Sekolah Betulan, Begini Situasi Sekolah Khusus Burung Murai di Cilacap yang Muridnya Datang dari Berbagai Daerah

Para pemilik burung rela jauh-jauh mengirim hewan peliharaannya demi bisa sekolah di sini

Baca Selengkapnya
Modus Berbagi Takjil, Ratusan Pelajar Bikin Onar dan Hendak Tawuran Ditangkap di Jakpus

Modus Berbagi Takjil, Ratusan Pelajar Bikin Onar dan Hendak Tawuran Ditangkap di Jakpus

Modus Berbagi Takjil, Ratusan Pelajar Bikin Onar dan Hendak Tawuran Ditangkap di Jakpus

Baca Selengkapnya
10 Hal yang Harus Bisa Dilakukan Anak Sebelum Mulai Bersekolah

10 Hal yang Harus Bisa Dilakukan Anak Sebelum Mulai Bersekolah

Sebelum mulai bersekolah ada hal yang harus dipersiapkan orangtua agar bisa dilakukan anak.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sebutkan Asas Pemilu di Indonesia, Inilah Penjelasannya

Sebutkan Asas Pemilu di Indonesia, Inilah Penjelasannya

Menurut Undang-Undang No.7 Tahun 2017 memaparkan bahwa asas pemilu adalah langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.

Baca Selengkapnya
Pelaksanaan Pemilu 1955 Bertujuan untuk Dua Hal, Simak Penjelasannya

Pelaksanaan Pemilu 1955 Bertujuan untuk Dua Hal, Simak Penjelasannya

Pemilu 1955 merupakan pemilu pertama yang diselenggarakan di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Tahapan Pelaksanaan Pemilu di Indonesia, Menarik Dipelajari

Tahapan Pelaksanaan Pemilu di Indonesia, Menarik Dipelajari

Pelaksanaan pemilu memiliki langkah-langkah yang terstruktur dan diatur secara ketat.

Baca Selengkapnya
Sempat Putus Sekolah hingga Berjualan Rokok dan Koran, Mantan Panglima ABRI Ini Terkenal Jujur Bersahaja

Sempat Putus Sekolah hingga Berjualan Rokok dan Koran, Mantan Panglima ABRI Ini Terkenal Jujur Bersahaja

Sosoknya bukan orang ambisius yang menghalalkan segala cara demi mendapat jabatan

Baca Selengkapnya
6 Cara Melatih Anak Disiplin Sejak Dini, Tidak Perlu Dimarahi & Dibentak

6 Cara Melatih Anak Disiplin Sejak Dini, Tidak Perlu Dimarahi & Dibentak

Melatih anak disiplin penting dilakukan sejak mereka dini. Berikut beberapa cara melatih disiplin anak sejak dini yang bisa diterapkan orang tua.

Baca Selengkapnya
Jelang Pengumuman Hasil Pemilu 2024, DisdiK DKI Terapkan PJJ di Sebagian Sekolah

Jelang Pengumuman Hasil Pemilu 2024, DisdiK DKI Terapkan PJJ di Sebagian Sekolah

Jelang pengumuman hasil Pemilu 2024 oleh KPU, pembelajaran jarak jauh diterapkan di sebagian sekolah di Jakarta

Baca Selengkapnya