Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini kesaksian Brimob yang jadi eksekutor hukuman mati

Ini kesaksian Brimob yang jadi eksekutor hukuman mati Ilustrasi Hukuman Mati Kasus Narkoba. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - "Menarik pelatuk itu mudah tapi yang lebih sulit itu menyentuh korban langsung," kata seorang anggota Brimob yang menjadi eksekutor para terpidana mati 8 Januari 2015 lalu. Perasaan personel Brimob asal Polda Jawa Tengah (Jateng) itu tentu juga berkecamuk.

Para eksekutor eksekusi mati kala itu memang berasal dari Brimob Polda Jateng. Mereka mendapat perintah menjadi algojo terpidana mati di Nusakambangan, Cilacap, Jateng. Rasa tak enak menyelimuti hati. Sebab bukan perkara mudah menjadi eksekutor sebuah hukuman mati. Sebelum mengeksekusi, dia bahkan harus mengikat tubuh calon korbannya di sebuah tiang dengan tali.

"Beban mental yang lebih berat itu adalah petugas yang harus mengikat terpidana, ketimbang algojo penembak," kata dia, seperti dilansir surat kabar The Guardian.

"Soalnya mereka bertanggung jawab untuk membawa terpidana dan mengikat kedua tangan mereka sampai akhirnya mereka mati," imbuhnya.

Sang algojo yang enggan mau disebutkan namanya ini mengaku dibayar kurang dari Rp 1,3 juta untuk menjalani tugasnya.

Ketika ditanya bagaimana perasaannya ketika menjadi salah satu algojo penembak, dia terdiam beberapa saat. Dia mengaku hal itu akan menjadi rahasianya seumur hidup. Tetapi, ketika didesak lagi, dia pun menjawab. "Sebagai seorang anggota Brimob saya harus melakukannya dan saya tak punya pilihan," kata dia seraya mengusap matanya dan menatap ke arah langit.

"Tapi sebagai manusia, saya tidak akan melupakan kejadian ini seumur hidup," kata dia, seperti dilansir news.com.au.

Dalam pelaksanaan hukuman mati ini ada dua tim yang ditugaskan. Tim pertama adalah yang membawa terpidana ke tiang buat diikat. Sedangkan tim kedua merupakan eksekutor atau penembak. Anggota Brimob itu mengatakan dia sudah pernah berada di kedua tim itu.

Diakui personel Brimob itu, hal yang dirasakannya sulit ketika berhadapan dengan terpidana mati. "Kami melihat terpidana itu dari dekat, dari saat mereka masih hidup, berbicara, hingga mereka mati. Kami tahu persis semua kejadian itu."

Lima anggota Brimob ditugaskan untuk mengawal setiap terpidana, dari mulai membawa mereka keluar sel hingga menggiring mereka ke tiang. Petugas mengatakan terpidana bisa memilih untuk menutup wajah mereka sebelum diikat supaya posisi mereka tidak bergerak saat berdiri di tiang.

Dengan tali tambang mereka mengikat terpidana ke tiang dalam keadaan berdiri atau berlutut sesuai keinginan mereka. Sebisa mungkin dia tidak mengadakan komunikasi dengan terpidana. Namun, dia mengaku memperlakukan mereka seperti keluarganya sendiri.

"Saya hanya bilang, maaf, saya hanya menjalankan tugas," cerita sang algojo.

Para terpidana mati itu akan memakai baju berwarna putih dan jika mau mata mereka bisa ditutup. Di tengah kegelapan malam, cahaya obor akan menerangi lingkaran berdiameter 10 sentimeter tepat di jantung mereka.

Pasukan penembak yang terdiri dari 12 orang akan berdiri sekitar lima hingga sepuluh meter dan menembakkan senapan M16s saat diperintah.

Para algojo itu dipilih berdasarkan kemampuan menembak dan kondisi mental serta kebugaran fisik. Mereka menembak secara bergiliran.

"Semua beres kurang dari lima menit," kata dia. "Setelah ditembak, terpidana itu akan lemas karena sudah tidak bernyawa."

Seorang dokter memeriksa korban untuk memutuskan apakah dia sudah mati atau belum. Jika belum maka petugas akan menembak terpidana di kepala dalam jarak dekat. Korban kemudian akan dimandikan dan dimasukkan ke dalam peti mati.

Algojo itu mengatakan dia hanya menjalankan tugas berdasarkan aturan hukum. "Saya terikat sumpah prajurit. Terpidana sudah melanggar hukum dan kami hanya algojo. Soal apakah ini berdosa atau tidak kami serahkan kepada Tuhan."

Setelah melaksanakan eksekusi, petugas menjalani bimbingan spiritual dan psikologi selama tiga hari. Seorang algojo juga diberi batas maksimal jumlah eksekusi yang bisa dilakukannya.

"Kalau cuma sekali atau dua kali tidak masalah, tapi kalau harus berkali-kali bisa mempengaruhi secara psikologi," kata dia.

"Saya inginnya tidak terus-terusan menjadi algojo. Saya juga tidak suka melakukannya. Jika ada anggota lain, biar mereka saja."

Suatu hari dia berharap bisa melupakan semua ini. "Saya harap mereka beristirahat dengan tenang," kata dia. "Begitu pula saya." terangnya.

(mdk/ang)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Beras Bulog Ditempel Stiker Prabowo-Gibran, Cak Imin: Memalukan Tak Punya Etika

Beras Bulog Ditempel Stiker Prabowo-Gibran, Cak Imin: Memalukan Tak Punya Etika

Beras Bulog Ditempel Stiker Prabowo-Gibran, Cak Imin: Memalukan Tak Punya Etika

Baca Selengkapnya
Cak Imin: Emang Etik Punya Ndas ya?

Cak Imin: Emang Etik Punya Ndas ya?

Prabowo menceritakan kembali momen saat berdebat dengan Anies. Prabowo mengucapkan kata 'ndasmu etik'.

Baca Selengkapnya
Doa Mimpi Buruk yang Sesuai Syariat Islam, Ketahui juga Cara Menyikapinya

Doa Mimpi Buruk yang Sesuai Syariat Islam, Ketahui juga Cara Menyikapinya

Merdeka.com merangkum informasi tentang doa mimpi buruk sesuai syariat Islam dan cara menyikapinya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Di Tengah Guyuran Hujan Deras dan Basah Kuyup, Momen Komandan Brimob Beri Pesan Penting Kepada Tamtama dan Bintara

Di Tengah Guyuran Hujan Deras dan Basah Kuyup, Momen Komandan Brimob Beri Pesan Penting Kepada Tamtama dan Bintara

Kendati diguyur hujan deras, komandan hingga deretan anggota Brimob tak bergeming dan tetap berdiri tegak.

Baca Selengkapnya
Momen Anggota Brimob Pulang Bikin Ibunya Kaget 'Kalau Bapak Masih Hidup Lihat Pakai Baret Pasti Bangga'

Momen Anggota Brimob Pulang Bikin Ibunya Kaget 'Kalau Bapak Masih Hidup Lihat Pakai Baret Pasti Bangga'

Dia berbalut seragam Brimob hingga membuat sang ibu kaget. Bahkan, ada ungkapan haru yang ikut disebutnya.

Baca Selengkapnya
Contoh Ucapan Terima Kasih Sudah Dijenguk, Bikin Kerabatmu Merasa Dihargai

Contoh Ucapan Terima Kasih Sudah Dijenguk, Bikin Kerabatmu Merasa Dihargai

Ucapan terima kasih yang diberikan juga bukan hanya sekedar kata-kata, namun menjadi ungkapan tulus dan penuh rasa syukur atas perhatian.

Baca Selengkapnya
Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Eks Pangkostrad Berduka

Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Eks Pangkostrad Berduka

Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Eks Pangkostrad berduka. Berikut informasinya.

Baca Selengkapnya
Momen Anggota Brimob Ditampari Adik Polisi Usai Pelantikan, Ternyata Pangkat Sang Kakak di Bawah Kembarannya

Momen Anggota Brimob Ditampari Adik Polisi Usai Pelantikan, Ternyata Pangkat Sang Kakak di Bawah Kembarannya

Ada tamparan hingga tinju dari sang adik yang mendarat ke tubuh sang kakak.

Baca Selengkapnya
Berbagi Kebaikan untuk Sesama, Yuk Salurkan Donasi, Infaq dan Zakat Lewat BRImo!

Berbagi Kebaikan untuk Sesama, Yuk Salurkan Donasi, Infaq dan Zakat Lewat BRImo!

Berbagi kebaikan di bulan Ramadan makin mudah berkat fitur unggul dari BRImo!

Baca Selengkapnya