Ini kata KY soal alasan PK Anas Urbaningrum
Merdeka.com - Mantan politikus Partai Demokrat, Anas Urbaningrum mengajukan Peninjauan Kembali (PK) atas kasus yang membelitnya. Anas merupakan terpidana kasus gratifikasi proyek Pembangunan Lanjutan Pusat Pendidikan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) Hambalang dan dihukum 14 tahun penjara.
PK diajukan Anas sehari setelah Hakim Agung Artidjo Alkostar pensiun. Seperti diketahui, Artidjo adalah ketua majelis hakim yang memutuskan Anas dihukum 14 tahun penjara setelah mengajukan kasasi pada tahun 2015 lalu.
Alasan Anas melakukan PK karena menilai Artidjo tidak kredibel. Lebih jauh Anas menilai putusan kasasi tidak mencermati beberapa fakta dan bukti selama proses persidangan. Ia juga menyebut Hakim Artidjo akan menyesal dengan putusan 14 tahun terhadap dirinya.
Menanggapi hal ini, Wakil Ketua Komisi Yudisial (KY), Sukma Violetta menyampaikan alasan Anas Urbaningrum memang lumrah disampaikan terpidana atau terdakwa. "Semua terdakwa selalu mengatakan begitu. Semua terdakwa atau terpidana selalu mengatakan hal itu. Nah makanya tinggal dicek aja di pengadilan," jelasnya di Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (24/5).
Bagi terpidana yang mengajukan PK, syaratnya sangat terbatas. Terpidana harus mengajukan bukti baru untuk menguatkan gugatannya.
"Harus ada bukti baru. Bukti yang tidak diajukan tidak dijadikan pembahasan dalam perkara sebelumnya, gitu. Jadi jika itu tidak ada kemudian PK enggak diterima, itu hal biasa juga," katanya.
Mengenai pensiunnya Hakim Agung Artidjo, Sukma mengatakan, pasti ada kasus atau perkara yang belum dirampungkan. Apalagi di MA terjadi penumpukan perkara yang cukup banyak (deathlock).
"Setiap Hakim Agung yang pensiun itu pasti meninggalkan perkara yang belum selesai diputus oleh hakim tersebut. Itu hal yang biasa," ungkapnya.
"Nanti kemudian tinggal diganti oleh Hakim Agung mana yang menjadi anggota atau ketua majelis dari perkara tersebut," pungkas Sukma.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Besok, MKMK Surati PTUN Jakarta Terkait Gugatan Anwar Usman
Surat tersebut telah dibahas dalam rapat MKMK pada hari ini, Selasa(16/1).
Baca SelengkapnyaMahkamah Agung Selesaikan 26.903 Perkara Sepanjang Tahun 2023
Mahkamah Agung (MA) sudah memutus 26.903 perkara sepanjang tahun 2023.
Baca SelengkapnyaIni Peran Anwar Usman Jika Ada Sengketa Pemilu 2024 di Mahkamah Konstitusi
Ketua MK Suhartoyo mengatakan lembaga yang dipimpinnya segera membahas kepastian keterlibatan Hakim Arsul Sani di dalam PHPU atau sengketa Pemilu 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cak Imin Tegaskan Koalisi Pendukung AMIN Solid Siap Mengajukan Hak Angket Kecurangan Pemilu
Cak Imin tak menjawab kapan hak angket bakal diusulkan secara resmi.
Baca SelengkapnyaKetua MK: Hakim Tidak Boleh Cawe-Cawe di Sidang Sengketa Pemilu, Enggak Bisa Panggil Saksi Ahli
Suhartoyo memastikan, MK tidak akan berpihak dan berpegang pada fakta sidang juga saksi berdasarkan saksi dihadirkan pelapor dan terlapor.
Baca SelengkapnyaMKMK Putuskan Anwar Usman Langgar Kode Etik karena Konpres Tak Terima Dicopot dan Intervensi Suhartoyo
Putusan tersebut dibacakan dan diputus oleh I Dewa Gede Palguna di ruang sidang MKMK
Baca SelengkapnyaAnies Dorong Hak Angket Usut Dugaan Kecurangan Pemilu, PKS: Internal Belum Bahas Hal Tersebut
. Hingga saat ini, internal PKS belum membahas terkait ide hak angket ini. Tentu kami akan mengkaji terlebih dahulu hal tersebut," kata Kholid
Baca SelengkapnyaKuasa Hukum Berang Jaksa Minta Dito Mahendra Dipindah ke Lapas Gunung Sindur: Penahanan Kewenangan Hakim
Kubu Dito menyebut majelis hakim sudah menetapkan terdakwa tetap ditahan di Rumah Tahanan Salemba Cabang Kejaksaan Agung.
Baca SelengkapnyaCEK FAKTA: Hoaks MURI Beri Penghargaan ke Prabowo karena Tiga Kali Kalah Sebagai Capres
Beredar klaim MURI memberikan penghargaan kepada Prabowo Subianto karena kalah tiga kali sebagai capres
Baca Selengkapnya