Ini kata Deddy Mizwar soal mobil murah

Merdeka.com - Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar belum memberikan sikap tegas terkait adanya mobil murah ramah lingkungan atau Low Cost Green Car (LCGC) yang akan dipasarkan di Indonesia. Hal itu berbeda dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi), dan beberapa kepala daerah lainnya yang melayangkan protes keberadaan mobil murah.

"Saya pribadi belum bahas secara detail, karena memang harus dibahas dulu dengan dinas terkait," kata Deddy di Bandung, Kamis (19/9).

Dia mengaku tidak menolak ataupun mengaku setuju dengan keberadaan mobil tersebut. Namun jika ada mobil murah, menurut dia aturan baru diperlukan untuk menekan dampak negatif dari keberadaan mobil murah seperti halnya kemacetan yang ada di kota besar.

"Kita lihat bagaimana mengatasinya, kita buat aturan baru lagi. Apakah pajak progresifnya dinaikkan, jadi orang tidak bisa beli 2 atau 3 mobil atau seperti Singapura, harus daftar dan lama nunggunya," tuturnya.

Dari segi teknis, kata dia, keberadaan mobil murah harus dijamin aman atau tidak. Jika benar dia meminta pihak agen tunggal pemegang merek (ATPM) memperhatikan sisi keamanan dan kenyamanan mobil yang dijualnya agar masyarakat sebagai konsumen tidak dirugikan.

"Beberapa faktor harus dipertimbangkan, jadi bukan cuma murahnya. Seperti bagaimana control safety-nya," jelasnya.

Sementara itu, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menolak keberadaan LCGC. Dia menilai keberadaan mobil murah hanya akan menghambat kerja keras Pemerintah Kota Bandung dalam mengatasi kemacetan lalu lintas.

"Saya tidak setuju mobil murah. Kendaraan bertambah banyak. Ini mempersempit usaha kita mengurai kemacetan. Ini statement saya," kata pria yang akrab disapa Emil itu, kemarin.