Ini cerita peserta kontingen menembak selama mengikuti event AASAM
Merdeka.com - Kemenangan kontingen menembak TNI AD di tingkat international pada event Australian Army of Skill Arms at Meeting (AASAM) menambah daftar prestasi TNI AD sejak tahun 2008. Prestasi ini juga membuat Indonesia percaya bahwa generasi muda memiliki kualitas yang tidak kalah dengan negara lain.
Siahaan, peserta kontingen menembak AASAM mengaku sangat senang karena berhasil mempertahankan juara umum di tingkat international ini. Meski tantangan yang dihadapi di lapangan sempat menyulitkan.
"Sebenarnya kesulitan yang kita hadapi di sana itu kondisi cuaca, dingin dan angin yang kencang," kata pria yang berhasil menyabet 6 medali emas, satu perak dan dua perunggu ini di Ruang Serba Guna Mabes AD, Jalan Veteran nomor 5 Jakarta Pusat, Rabu (25/5).
Meski cuaca sangat berbeda dengan Indonesia, Siahaan mengaku tak putus asa. Dengan bekal latihan selama kurang lebih tiga bulan setelah melewati proses rekruitmen, cuaca dingin dan angin kencang bisa ditaklukkan dengan kelihaian menghitung knots.
"Di sana kita bisa atasi dengan program latihan yang keras, ketat dan baik yang kita laksanakan. Cuaca sangat mengganggu tapi karena kita sudah terbiasa, maka kekencangan angin bisa kita gerakkan dengan berapa knots dengan klik," ungkap dia.
Pria yang mendapat hadiah rumah dari Kepala Staf TNI Angkatan Darat, Jenderal Mulyono ini juga mengatakan kerja keras dan semangat peserta menjadi keunggulan tersendiri. Selama proses peletihan, mereka tidak pernah mengambil waktu istrahat meski hari libur.
"7 Hari dalam seminggu tetap kita latihan," sambungnya.
Dalam kesempatan yang sama, peserta kontingen penembak bernama Suyadi mengatakan waktu pelatihan untuk menyesuaikan cuaca di medan perlombaan hanya tiga hari. Peserta tiba di Australia pada tanggal 1 Mei dan perlombaan berlangsung pada tanggal 3 hingga 19 Mei.
Suyadi mengaku sempat mengalami kedinginan, namun dia mampu memenangkan kompetisi itu dengan bekal latihan yang matang selama di Indonesia.
"Medannya memang bagus cuma cuaca, kita kedinginan sampai 5-12 derajat. Tangan kita sampai kedinginan dan yang tidak kalah pentin angin. Kecepatan peluru bisa kalah dengan angin," jelas pria asal Jawa Timur ini.
Ditambahkan Warto, pelatih peserta kontingan, kondisi cuaca yang dingin dan angin kencang bisa dilewati dengan baik oleh peserta lantaran mereka sudah sangat pandai menghitung pergerakan angin.
"Angin bergerakn sekitar 4-12 knots. Nah ini untuk adaptasi memang menempatkan penembak kita di lapangan secara terus menerus sehingga perubahan setiap jarak akan kita hitung dengan grafitasi dan kecepatan angin harus kita hitung betul," ujar Warto.
Kendati telah meraih juara umum pada event Australian Army of Skill Arms at Meeting (AASAM), Warto mengaku akan terus mengevaluasi dan memberikan latihan lebih maksimal kepada peserta kontingen menembak. Apalagi kompetisi pada tahun berikutnya akan lebih ketat.
"Pokoknya kita selalu berikan yang terbaik untuk bangsan dan negara," tandasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksinya pun banjir sorotan hingga gelak tawa dari warganet.
Baca SelengkapnyaUsai purna tugasnya di tubuh militer tanah air, Mbah Wo memilih tak berdiam diri.
Baca SelengkapnyaTeh hangat merupakan minuman kesayangan banyak orang pada saat berbuka puasa, sayangnya minuman ini tidak sehat dikonsumsi pada saat berpuasa.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sulitnya mempertahankan konsentrasi bisa menjadi tantangan yang menghampiri banyak individu.
Baca SelengkapnyaAiptu Agus menjalani beberapa rangkaian latihan bersama pasukan Brimob hingga merasakan 'kejam'-nya pelatih dalam memberikan arahan dan materi.
Baca SelengkapnyaRasa kesepian bisa kita alami secara tiba-tiba, penting untuk mengenalinya secara tepat walau kadang kondisi ini tidak disadari.
Baca SelengkapnyaRatusan pelajar di Kampar tercatat sebagai pemilih pemula di Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaBanyak masyarakat percaya bahwa kucing hitam bisa membawa sial. Mengapa kepercayaan ini muncul dan masih dipercaya hingga kini?
Baca SelengkapnyaPersiapan yang tepat sebelum berlari bisa mencegah cedera dan memaksimalkan performa.
Baca Selengkapnya