Ini alasan Salim Kancil dan Tosan kebal senjata tajam
Merdeka.com - Peristiwa penganiayaan aktivis anti tambang di Desa Selok Awar-awar, Pasiran, Lumajang, Jawa Timur sempat menuai kontroversi. Hal tersebut karena Salim (52) alias Kancil yang tak mempan ketika dibacok dan digergaji secara biadab oleh sekitar 30 preman pro tambang pasir. Maka dari itu Salim Kancil dikeroyok secara membabi buta.
Menanggapi hal tersebut, salah satu rekan Kancil, Abdul Hamid menampik dugaan adanya ilmu hitam yang dipelajari Kancil.
"Enggak tahu itu keajaiban Allah. Semua yang punya kesaktian itu Allah. Karena tujuan kita bagus, bukan anarkis payungnya Allah. Murni gerakan masyarakat anti tambang karena merusak lingkungan," ujar Abdul Hamid saat ditemui di Desa Selok Awar-awar, Pasiran, Lumajang, Jawa Timur, Selasa (29/10).
Hal serupa juga terjadi pada Tosan. Dia diarak dari kediamannya oleh puluhan orang menuju lapangan bola di samping Balai Desa Selok Awar-awar. Dengan bengisnya Tosan pun sempat digilas oleh pelaku menggunakan motor beberapa kali.
"Pak Tosan juga ukurannya mati. Dia dijamping (dilindas) sepeda, dipukul pacul tapi masih kuat," terangnya.
Meskipun pada akhirnya Tosan (51) warga Dusun Persil, sempat dirawat di Puskesmas Pasirian lalu dirujuk ke RS Saiful Anwar Malang. Saat ini dia masih terbaring di Ruang ICU usai menjalani operasi.
Keduanya merupakan petani penggerak penolakan penambangan pasir di Pesisir Pantai Watu Pecak. Hal tersebut mereka lakukan lantaran penambangan mengakibatkan pasisir pantai rusak. Di sisi lain lahan pertanian warga juga terkena imbas kerusakan. Terlebih lalu lalang truk besar pengangkut pasir pertambangan telah merusak beberapa ruas jalan desa.
Sejauh ini Polres Lumajang masih terus melakukan penyidikan terkait kasus ini. Kepala Desa Lumajang, Hariono yang diduga terlibat menjadi dalang di balik masih diperiksa mulai kemarin malam. Statusnya masih sebagai saksi.
"Tersangka masih 22 orang. Ini masih nunggu pemeriksaan para saksi-saksi dan sebagainya," kata Kapolres Lumajang, AKBP Fadly Munzir Ismail.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.
Baca SelengkapnyaTotal 20 orang meninggal dunia dalam bencana tanah longsor yang terjadi di dua kecamatan yakni Makale dan Makale Selatan.
Baca SelengkapnyaMereka memotong teralis itu setelah mengetahui kondisi teralis besi ventilasi di kamar mandi yang sedikit terbuka.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pulau dongeng di Depok bikin liburan keluarga akhir tahun makin seru dan ceria
Baca SelengkapnyaSampan yang dinaiki para santri terbalik, tiga orang tenggelam dan dua orang selamat.
Baca SelengkapnyaIstrinya tengah menjalani rawat jalan sejak mengidap ODGJ enam bulan lalu.
Baca SelengkapnyaMeski kerap di-bully oleh temannya karena tak mau bolos sekolah, pria ini ungkap alasannya.
Baca SelengkapnyaSilat Perisai di Kabupaten Kampar kini dibawakan sebatas kesenian pertunjukan untuk menyambut tamu penting dan juga sebagai hiburan masyarakat.
Baca SelengkapnyaLembah Tepus punya air yang super jernih dan dikelilingi bukit hijau
Baca Selengkapnya