Indonesia minim peneliti
Merdeka.com - Jumlah peneliti baru dalam negeri masih kalah jauh dengan beberapa negara Asean. Dari 1 juta penduduk, Indonesia hanya menghasilkan 200 peneliti, jauh dengan malaysia yang mencapai 5000 peneliti dan Jepang 390 ribu peneliti.
"Jumlah tersebut masih lebih rendah bila dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya," jelas Syamsul Maarif, pada pembukaan seminar Nasional pemanfaatan inovasi IPTEK, di Hotel Borobudur, Jakarta, Minggu (11/3).
Ia mengkritik anggaran belanja untuk penelitian dan pengembangan (litbang) di dalam negeri masih sangat kurang, walaupun sudah dinaikkan 200 persen. Pada 2010 anggaran litbang hanya disediakan sebesar Rp 1,9 triliun.
Syamsul Maarif yang juga Ketua Umum Alumni Universitas Brawijaya Malang menegaskan dana tersebut masih terbilang rendah, karena kurang dari 1 persen atau hanya tepatnya 0,07 persen dari total Produk Domestik Bruto (PDB)."Ini jauh dibanding negara asia lainnya, seperti Singapura, menyediakan anggaran litbang sebesar 2,36 persen dari total PDB, dan Korea sebesar 4 persen,"
(mdk/arr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tiga Negara Ini Cocok untuk Mencari Kekayaan
Dari penelitian yang dilakukan, melibatkan beragam keluarga dari berbagai negara, salah satunya Indonesia.
Baca SelengkapnyaDidorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024
penyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaKejelasan soal Insentif Jadi Salah Satu Kunci Dongkrak Pertumbuhan Industri Manufaktur RI
Sektor manufaktur merupakan penyumbang produk domestik bruto (PDB) terbesar dalam perekonomian Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diyakini Bakal Naik Usai Pemilu 2024
Terdapat empat aspek yang dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia ke depan.
Baca SelengkapnyaPenelitian Sebut Krisis Kesuburan Bikin Populasi Dunia Anjlok pada 2100, Tapi Wilayah ini Tetap Produktif Lahirkan Bayi
Sebuah penelitian memperingatkan tingkat kesuburan di hampir setiap negara akan terlalu rendah untuk menopang populasi mereka pada akhir abad ini.
Baca SelengkapnyaInovasi Produk Pupuk Kaltim Ini Tingkatkan Produktivitas Pertanian Hingga 55 Persen
Produksi kentang di Modoinding Minahasa Selatan, mengalami kenaikan signifikan hingga 55 persen dari awalnya 9,9 ton per Hektare (Ha) menjadi 15,8 ton/Ha.
Baca SelengkapnyaIni Daerah di Papua dengan Biaya Distribusi Logistik Pemilu Tertinggi, Butuh Rp10 Miliar Sampai TPS
Tingginya biaya distribusi logistik Pemilu di Papua tidak terlepas dari medan terjal
Baca SelengkapnyaArea Panen Kopi Indonesia Terbesar Kedua Dunia tapi Produktivitas Rendah, Begini Solusinya
Areal panen kopi di Indonesia rata-rata seluas 1.25 juta ha/tahun.
Baca SelengkapnyaPefindo Naikkan Peringkat Semen Indonesia Jadi iDAA+, Ini Faktor Pemicunya
Semen Indonesia dinilai mampu mempertahankan kinerja positif dengan mengamankan sektor penjualan dan pendapatan.
Baca Selengkapnya