Indonesia Dijanjikan Bakal Dapat Prioritas jika Haji 2022 Dibuka
Merdeka.com - Ketua Komisi VIII DPR RI, Yandri Susanto, mengatakan pemerintah Arab Saudi menjanjikan Indonesia masuk negara prioritas untuk kuota haji jika tahun 2022 dapat diselenggarakan. Kepastian itu didapatkan ketika menemani Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas bertemu sejumlah pejabat terkait haji di Arab Saudi beberapa waktu lalu.
"Jadi kalau pandeminya nanti Insya Allah tidak ada masalah, Indonesia itu prioritas, itu saya dengar langsung baik dari gubernur Makkah, maupun dari menteri haji maupun menteri urusan Islam, Indonesia itu akan menjadi prioritas," ujar Yandri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (30/11).
Kendala penyelengaraan haji 2022 yang belum dipastikan karena belum jelas kondisi pandemi Covid-19. Bila digelar pun akan sangat terbatas. Saudi perlu memastikan berapa jumlah calon jemaah yang bisa diundang untuk haji.
"Jadi kalau yang saya tangkap itu, kalaupun besok pembatasan di 2022 tidak full kuota kita karena mereka menerapkan protokol kesehatan," kata Yandri.
"Kalau misalkan sampai 30 persen saja kuota kita, itu hebat, artinya sekitar 60 ribu yang berjalan, sudah hebat," sambungnya.
Yandri menambahkan, umrah menjadi uji coba apakah Indonesia bisa mendapatkan kuota haji atau tidak. Jika tertib protokol kesehatan dan sesuai standar yang diberikan Saudi, ia yakin Indonesia akan mendapatkan kuota.
"Memang akan diawali uji coba kita di umroh, kalau umrah ini Indonesia benar-benar bisa melakukan protokol kesehatan, tertib, aman sesuai standar Saudi, ya saya kira haji gak akan ada persoalan lagi," katanya.
Sementara itu, Menag Yaqut Cholil Qoumas juga mengakui, kesuksesan umrah menjadi kunci apakah Saudi memberikan kuota haji atau tidak. Dia harap tidak ada permasalahan selama umrah dibuka kembali.
"Jadi kunci terbuka atau tidaknya haji di 1443H nanti itu ya tergantung bagaimana kita mampu melaksanakan ibadah umrah ini dengan baik," katanya saat rapat dengan Komisi VIII DPR RI.
"Artinya, tidak ada lagi kasus-kasus yang sudah ada terdahulu. Misalnya ada PCR bodong. Yang kaya gitu jangan ada lagi. Kalau ada lagi, maka harapan kita semua, harapan seluruh muslim Indonesia untuk bisa berangkat haji ya mohon maaf akan semakin berat," tegas Yaqut.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Petugas haji Arab Saudi memeriksa satu per satu jemaah lebih ketat ketika memasuki Mekkah dan Madinah termasuk di Arafah.
Baca SelengkapnyaJemaah haji dengan latar belakang ini pun harus mendapatkan pelayanan khusus.
Baca SelengkapnyaKementerian Agama terus mematangkan layanan haji, seperti transportasi, akomodasi, konsumsi, dan berbagai layanan lainnya di Arab Saudi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Marak Umrah Backpacker, DPR Minta Menag Yaqut Atur Regulasi untuk Jemaah Indonesia
Baca SelengkapnyaAdapun kuota jemaah haji tahun 2024 ini mencapa 241 ribu orang.
Baca SelengkapnyaKemenag juga mengingatkan PPIH Arab Saudi untuk memegang teguh komitmen dan tanggung jawab melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya.
Baca SelengkapnyaUntuk masuk ke Raudhah, jemaah harus mendapatkan tasreh yakni surat keterangan izin untuk masuk ke Raudhah.
Baca SelengkapnyaTahun ini, Indonesia rencananya akan memberangkatkan 241 ribu jemaah haji.
Baca SelengkapnyaKomposisi itu dilakukan dengan mempertimbangkan keselamatan jemaah haji.
Baca Selengkapnya