Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Indonesia dan Malaysia harus bisa tekan Myanmar

Indonesia dan Malaysia harus bisa tekan Myanmar Shamsi Ali. ©facebook.com/ImamShamsiAliOfficial

Merdeka.com - Pemerintah Indonesia bersedia menampung para pengungsi Etnis Rohingya dengan jangka waktu tertentu, maksimal 1 tahun.

Menurut Imam Besar New York, Shamsi Ali, langkah tersebut harus diiringi dengan upaya penyelesaian masalah diskriminasi Etnis Rohingya di Myanmar.

"Saya kira menampung mereka setahun tapi kemudian harus ada langkah-langkah nyata penyelesaiannya," tutur Ali kepada merdeka.com, Jumat (22/5).

Menurut pria kelahiran Bulukumba Sulawesi Selatan ini, perlu ada tekanan dari segala penjuru dunia agar Myanmar tidak lagi semena-mena terhadap etnis mayoritas muslim tersebut. Pelopornya, lanjut Ali, harus datang dari dua negara berpenduduk muslim terbesar di Asia Tenggara, yakni Indonesia dan Malaysia.

"Harus ada tekanan kolektif dunia kepada Myanmar agar menghentikan tindakan semena-mena mereka. Pemerintah Indonesia dan Malaysia, dua negara Muslim dan berpengaruh di ASEAN harus segera memberikan tekanan nyata kepada Myanmar agar tidak saja menghentikan perlakuan tidak manusiawi mereka. Tapi juga harus ada langkah-langkah nyata untuk memberikan hak warga negara kepada mereka," papar Ali.

Tekanan kepada Myanmar harus datang dari ASEAN untuk kemudian dibawa ke PBB. "Pada tingkatan ASEAN perlu konsensus ASEAN untuk menyelesaikan penderitaan saudara-saudara kita di Myanmar. Harus ada tekanan kolektif dunia kepada Myanmar agar menghentikan tindakan semena-mena mereka," imbuh Ali.

Penyelesaiannya, lanjut Ali, harus melalui institusi internasional yakni PBB. Namun, Indonesia yang kini menampung pengungsi Rohingya di Aceh, harus menjadi inisiator kasus diskriminasi Etnis Rohingya dibawa ke ranah internasional.

"Saya kira memang harus dilakukan penyelesaian lewat institusi internasional (PBB). Isu ini harus diinisiasi oleh Indonesia untuk dijadikan isu internasional, baik dari segi humanitaran, hak asasi dan politik," tutur Ali.

(mdk/siw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Di Hadapan Muslimat NU, Jokowi Bersyukur Indonesia Tidak Jadi Pasien IMF
Di Hadapan Muslimat NU, Jokowi Bersyukur Indonesia Tidak Jadi Pasien IMF

Jokowi mengajak masyarakat patut bersyukur karena Indonesia sampai saat ini mampu melewati berbagai tantangan dunia

Baca Selengkapnya
Jokowi Bertemu Menlu Malaysia, Bahas Masalah Perbatasan hingga Pekerja Migran
Jokowi Bertemu Menlu Malaysia, Bahas Masalah Perbatasan hingga Pekerja Migran

Indonesia dan Malaysia akan terus berkomitmen untuk saling memperkuat hubungan kedua negara.

Baca Selengkapnya
13 Warga Rohingya Kini 'Terdampar' di Jalanan Pekanbaru, Mengaku Ada yang Bawa Tapi Tak Tahu Siapa
13 Warga Rohingya Kini 'Terdampar' di Jalanan Pekanbaru, Mengaku Ada yang Bawa Tapi Tak Tahu Siapa

Mereka berangkat dari Bangladesh dan tiba di Pekanbaru Rabu (13/12) malam.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jokowi Bawa Polemik Pengungsi Rohingya saat Bertemu Pimpinan Negara ASEAN di Jepang
Jokowi Bawa Polemik Pengungsi Rohingya saat Bertemu Pimpinan Negara ASEAN di Jepang

Jokowi menilai polemik Rohingya jadi persoalan dunia bukan negara yang disinggahi saja

Baca Selengkapnya
Badan PBB: Kemungkinan Banyak Pengungsi Rohingya Tewas akibat Kapal Terbalik di Laut Aceh Barat
Badan PBB: Kemungkinan Banyak Pengungsi Rohingya Tewas akibat Kapal Terbalik di Laut Aceh Barat

Pengungsi Rohingya yang selamat mengatakan kapal tersebut sebenarnya mengangkut 151 orang, sedangkan yang sudah berhasil diselamatkan baru 75 orang.

Baca Selengkapnya
Prabowo Nilai Penerimaan Pajak RI Rendah: Orde Baru Pernah 14 Persen, Masak Kalah dari Malaysia
Prabowo Nilai Penerimaan Pajak RI Rendah: Orde Baru Pernah 14 Persen, Masak Kalah dari Malaysia

"Apa kita lebih bodoh dari orang Thailand, apa kita lebih bodoh atau kita lebih malas," kata Prabowo.

Baca Selengkapnya
Tiga Warga Rohingya Jadi Tersangka Penyelundupan Manusia di Aceh Timur
Tiga Warga Rohingya Jadi Tersangka Penyelundupan Manusia di Aceh Timur

Tiga orang etnis Rohingya ditetapkan sebagai tersangka penyelundupan manusia karena membawa puluhan pengungsi Rohingya dan WN Bangladesh berlabuh di Aceh Timur.

Baca Selengkapnya
Pengungsi Rohingya Banyak Anak-Anak, Ulama Desak Pemda Aceh Beri Tempat Layak
Pengungsi Rohingya Banyak Anak-Anak, Ulama Desak Pemda Aceh Beri Tempat Layak

MPU Aceh menyebut isu berkaitan etnis Rohingya yang beredar di media sosial belum tentu benar.

Baca Selengkapnya
Minta Jadi WNI, Enam Pengungsi Rohingya Ajukan Pembuatan KTP di Disdukcapil Makassar
Minta Jadi WNI, Enam Pengungsi Rohingya Ajukan Pembuatan KTP di Disdukcapil Makassar

Satu keluarga berjumlah enam orang yang merupakan pengungsi Rohingya mendatangi Kantor Disdukcapil Makassar untuk mengajukan pembuatan KK dan KTP.

Baca Selengkapnya