Indonesia dan Malaysia harus bisa tekan Myanmar
Merdeka.com - Pemerintah Indonesia bersedia menampung para pengungsi Etnis Rohingya dengan jangka waktu tertentu, maksimal 1 tahun.
Menurut Imam Besar New York, Shamsi Ali, langkah tersebut harus diiringi dengan upaya penyelesaian masalah diskriminasi Etnis Rohingya di Myanmar.
"Saya kira menampung mereka setahun tapi kemudian harus ada langkah-langkah nyata penyelesaiannya," tutur Ali kepada merdeka.com, Jumat (22/5).
Menurut pria kelahiran Bulukumba Sulawesi Selatan ini, perlu ada tekanan dari segala penjuru dunia agar Myanmar tidak lagi semena-mena terhadap etnis mayoritas muslim tersebut. Pelopornya, lanjut Ali, harus datang dari dua negara berpenduduk muslim terbesar di Asia Tenggara, yakni Indonesia dan Malaysia.
"Harus ada tekanan kolektif dunia kepada Myanmar agar menghentikan tindakan semena-mena mereka. Pemerintah Indonesia dan Malaysia, dua negara Muslim dan berpengaruh di ASEAN harus segera memberikan tekanan nyata kepada Myanmar agar tidak saja menghentikan perlakuan tidak manusiawi mereka. Tapi juga harus ada langkah-langkah nyata untuk memberikan hak warga negara kepada mereka," papar Ali.
Tekanan kepada Myanmar harus datang dari ASEAN untuk kemudian dibawa ke PBB. "Pada tingkatan ASEAN perlu konsensus ASEAN untuk menyelesaikan penderitaan saudara-saudara kita di Myanmar. Harus ada tekanan kolektif dunia kepada Myanmar agar menghentikan tindakan semena-mena mereka," imbuh Ali.
Penyelesaiannya, lanjut Ali, harus melalui institusi internasional yakni PBB. Namun, Indonesia yang kini menampung pengungsi Rohingya di Aceh, harus menjadi inisiator kasus diskriminasi Etnis Rohingya dibawa ke ranah internasional.
"Saya kira memang harus dilakukan penyelesaian lewat institusi internasional (PBB). Isu ini harus diinisiasi oleh Indonesia untuk dijadikan isu internasional, baik dari segi humanitaran, hak asasi dan politik," tutur Ali.
(mdk/siw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi mengajak masyarakat patut bersyukur karena Indonesia sampai saat ini mampu melewati berbagai tantangan dunia
Baca SelengkapnyaIndonesia dan Malaysia akan terus berkomitmen untuk saling memperkuat hubungan kedua negara.
Baca SelengkapnyaMereka berangkat dari Bangladesh dan tiba di Pekanbaru Rabu (13/12) malam.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi menilai polemik Rohingya jadi persoalan dunia bukan negara yang disinggahi saja
Baca SelengkapnyaPengungsi Rohingya yang selamat mengatakan kapal tersebut sebenarnya mengangkut 151 orang, sedangkan yang sudah berhasil diselamatkan baru 75 orang.
Baca Selengkapnya"Apa kita lebih bodoh dari orang Thailand, apa kita lebih bodoh atau kita lebih malas," kata Prabowo.
Baca SelengkapnyaTiga orang etnis Rohingya ditetapkan sebagai tersangka penyelundupan manusia karena membawa puluhan pengungsi Rohingya dan WN Bangladesh berlabuh di Aceh Timur.
Baca SelengkapnyaMPU Aceh menyebut isu berkaitan etnis Rohingya yang beredar di media sosial belum tentu benar.
Baca SelengkapnyaSatu keluarga berjumlah enam orang yang merupakan pengungsi Rohingya mendatangi Kantor Disdukcapil Makassar untuk mengajukan pembuatan KK dan KTP.
Baca Selengkapnya