Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Imparsial: Penembakan di Papua terkait bisnis militer

Imparsial: Penembakan di Papua terkait bisnis militer penjahat. merdeka.com/shutterstock

Merdeka.com - Lembaga swadaya masyarakat, the Indonesian human right monitor (Imparsial) menduga, pelaku penembakan misterius di Papua tidak dilakukan oleh Organisasi Papua Merdeka atau kelompok bersenjata sipil lainnya. Pelaku penembakan diduga dilakukan oleh orang terlatih dalam menggunakan senjata api dan pandai menghilangkan jejak.

"Kami menduganya begitu, karena kelompok bersenjata di Papua itu tidak terkonsolidasi dengan rapi, dan memiliki banyak keterbatasan. Berbeda dari GAM di Aceh," kata Direktur Eksekutif Imparsial, Poengky Indarti kepada wartawan di kantor Imparsial, Jakarta, Kamis (7/6).

Tujuannya, untuk menciptakan situasi onar dan ketakutan pada masyarakat. Mengingat pelaku penembakan tidak menyasar korbannya dengan maksud mendapatkan keuntungan.

"Jadi motif politik semakin kuat, mengingat stigma yang selalu dilabelkan pada Papua adalah daerah separatis," terangnya.

Lantas siapa dalang penembakan misterius di Papua? Poengky menduga ada unsur militer yang tidak bisa dipisahkan dari kasus itu.

Mengingat Papua kaya akan sumber daya alam, banyak perusahaan tambang khususnya perusahaan asing yang bercokol, mengeksplorasi hasil kekayaan bumi Papua. Mereka membutuhkan 'pengawalan' dalam jumlah besar agar aktifitas menggali tetap berjalan.

Maka yang dipilih adalah militer. Kemudian, bagaimana cara mengirim militer ke Papua? yaitu dengan skenario penembakan misterius.

"Agar militer lebih banyak lagi dikerahkan ke Papua, alasannya untuk meredam. Kalau memang pemerintah benar-benar memberantas penembak misterius, semua bisa beres. Tidak ingat dengan kehebatan militer dulu merebut Papua Barat dari Belanda?" Tegas Poengky.

PT Freeport sendiri dalam annual report atau laporan keuangan akhir tahunnya, jelas menyebutkan adanya pengeluaran dana untuk keamanan sebesar US$ 10 juta. "Perusahaan di sana terungkap Freeport mengeluarkan biaya untuk keamanan sebesar 10 juta US pertahunnya," pungkasnya.

(mdk/hhw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ini Daerah di Papua dengan Biaya Distribusi Logistik Pemilu Tertinggi, Butuh Rp10 Miliar Sampai TPS
Ini Daerah di Papua dengan Biaya Distribusi Logistik Pemilu Tertinggi, Butuh Rp10 Miliar Sampai TPS

Tingginya biaya distribusi logistik Pemilu di Papua tidak terlepas dari medan terjal

Baca Selengkapnya
Menembus Kampung Terdalam Papua Dikelilingi Pemandangan Indah, Tanpa Listrik & Aspal, Warganya Damai
Menembus Kampung Terdalam Papua Dikelilingi Pemandangan Indah, Tanpa Listrik & Aspal, Warganya Damai

Di pedalaman Papua, ada pemandangan alamnya yang menakjubkan.

Baca Selengkapnya
Logistik Pemilu di Paniai Dibakar, Diduga Dipicu Info Menyesatkan
Logistik Pemilu di Paniai Dibakar, Diduga Dipicu Info Menyesatkan

Peristiwa logistik Pemilu Pemilu 2024 dibakar terjadi di Kabupaten Paniai, Papua Tengah.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ini Tim Indonesia Maju Pengibar Merah Putih, Putri dari Papua Pegunungan jadi Pembawa Bendera
Ini Tim Indonesia Maju Pengibar Merah Putih, Putri dari Papua Pegunungan jadi Pembawa Bendera

Tim Indonesia Maju adalah Paskibraka pada Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan RI di Istana Merdeka

Baca Selengkapnya
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.

Baca Selengkapnya
Gudang Penyimpanan Pil Koplo di Semarang Digerebek, 110 Juta Tablet Senilai Triliunan Disita
Gudang Penyimpanan Pil Koplo di Semarang Digerebek, 110 Juta Tablet Senilai Triliunan Disita

Keberadaan gudang ini diketahui setelah sebelumnya dilakukan penggerebeken terkait produksi pil koplo di Bekasi.

Baca Selengkapnya
SEMENIT PAHAM: Elektabilitas 3 Cawapres Terbaru, Siapa Bikin Untung dan Buntung Capresnya?
SEMENIT PAHAM: Elektabilitas 3 Cawapres Terbaru, Siapa Bikin Untung dan Buntung Capresnya?

Mahfud MD, Gibran Rakabuming dan Muhaimin Iskandar. Kira-kira, siapa ya yang paling tinggi menambah elektabilitas capresnya?

Baca Selengkapnya
Mentan Sentil Dirut Bulog: Jangan Terlalu Bersemangat Impor Daging Kerbau, tapi Lupa Serap Gabah dan Jagung Petani
Mentan Sentil Dirut Bulog: Jangan Terlalu Bersemangat Impor Daging Kerbau, tapi Lupa Serap Gabah dan Jagung Petani

Saat ini, Kementan tengah fokus pada pemenuhan pangan dalam negeri untuk menekan kebijakan impor. Dua di antara komoditas jagung dan padi.

Baca Selengkapnya
Jenderal Bintang Tiga Ini Ungkap Sosok Sersan Asal Papua yang Berani Bentak Dirinya
Jenderal Bintang Tiga Ini Ungkap Sosok Sersan Asal Papua yang Berani Bentak Dirinya

Cerita Prabowo Subianto saat masih menjadi Danjen Kopassus dan memimpin operasi penting di Papua.

Baca Selengkapnya
Penerimaan Pajak 2023 Lampaui Target, Tembus Rp1.869 Triliun
Penerimaan Pajak 2023 Lampaui Target, Tembus Rp1.869 Triliun

Jika dilihat dalam perjalanannya, penerimaan pajak sempat mengalami penurunan yang signifikan yakni pada tahun 2020.

Baca Selengkapnya