Imparsial: 11 prajurit Kopassus tak pantas disebut kesatria
Merdeka.com - Direktur Program LSM pemantau pelanggaran HAM Imparsial, Al A'raf tak setuju 11 prajurit Kopassus yang menjadi pelaku penembakan empat tahanan di Lapas Cebongan, Sleman, Yogyakarta, disebut memiliki jiwa kesatria.
"11 orang ini bukan kesatria, dia pelaku pembunuhan. Oleh karenanya enggak tepat disebut sebagai kesatria. Kita harus jernih dong. TNI itu sebagai suatu institusi harus kita selamatkan dari oknum-oknum yang melakukan tindakan melawan hukum," kata Al A'raf di Universitas Al Azhar, Jalan Sisingamangaraja, Jakarta Selatan, Selasa (9/4).
Menurutnya, tidak ada dalih untuk oknum TNI melakukan tindakan melanggar hukum dengan alasan apapun. Oleh karena itu menurutnya, proses hukum terhadap 11 orang tersebut harus dilakukan.
"Negara enggak boleh kalah dengan tindakan melanggar hukum. Presiden juga tidak boleh permisif dengan tindakan pembunuhan seperti di LP Cebongan," ujarnya.
A'raf mengapresiasi sikap Danjen Kopassus yang menyatakan siap bertanggung jawab, terkait tindakan 11 prajuritnya tersebut. Menurutnya, perlu dilakukan evaluasi terhadap komandan Grup 2 Kopassus, di mana ia menjadi komandan dari 11 anggota tersebut.
"Pertanyaannya, saya belum melihat hingga kini adanya evaluasi terhadap komandan group dua tersebut. Komandan tersebut bisa dikatakan lalai untuk sementara waktu dalam mengontrol pasukannya," tambahnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Istana mempersilakan masyarakat melapor ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) apabila memang ada kecurangan dalam proses Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan kendaraan tentara lapis baja milik Israel yang sedang konvoi tiba-tiba dirudal oleh Brigade Al-Qassam hingga hangus terbakar.
Baca SelengkapnyaBerikut kesaksian pilu anggota KKO TNI AL saat berjuang di operasi Dwikora hingga nyaris meregang nyawa. Simak informasinya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Aksi prajurit Kopassus bertempur sampai titik darah penghabisan ini menimbulkan simpati dari kawan dan lawan.
Baca SelengkapnyaAturan mengenai batas usia Capres-Cawapres digugat ke MK pda Senin (21/7).
Baca SelengkapnyaIstana menjelaskan alasan pemerintah membuka rekrutmen calon aparatur sipil negara (CASN) besar-besaran pada tahun politik 2024.
Baca SelengkapnyaPentas seni dan karnaval merayakan kemerdekaan Republik Indonesia ke-78 di Garut , Rabu (16/8), diwarnai kericuhan. Bentrokan terjadi di dua lokasi.
Baca SelengkapnyaSebanyak 320 peserta yang diumumkan lolos seleksi calon petugas PPIH Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaBelum lama ini, Letkol Inf. Nur Wahyudi resmi dilantik menjadi menjadi Dansat-81 Kopassus.
Baca Selengkapnya