Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Idrus Marham, dari timses Prabowo hingga jadi anak buah Jokowi

Idrus Marham, dari timses Prabowo hingga jadi anak buah Jokowi Idrus Marham. ©istimewa

Merdeka.com - Di Pilpres 2014, Idrus Marham adalah Koordinator Koalisi Merah Putih (KMP), koalisi parpol pendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang merupakan lawan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK). Jokowi-JK pun menjadi pemenang.

Seiring berjalannya waktu Koalisi Merah Putih pecah dan merapat ke pemerintah, termasuk Golkar. Loyalitas Idrus terhadap Golkar tak perlu diragukan.

Sekjen Golkar itu setia di sisi Setya Novanto saat badai menerpa mantan ketua DPR itu. Saat kasus 'Papa Minta Saham' Novanto sempat mundur dari kursi ketua DPR.

Idrus Marham mengatakan, keputusan akhir Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) dalam kasus 'Papa Minta Saham' tidak memberi sanksi terhadap Ketua DPR, Setya Novanto, tak perlu dipermasalahkan. Bahkan Idrus melihat, pilihan Novanto mundur sebagai ketua DPR harus diapresiasi.

"Saya kira bukan tiba-tiba mundur. Saya kira Pak Novanto secara melihat bahwa demi untuk menjaga martabat DPR. Jangan ada kegaduhan lagi. Demi untuk menjaga partai lalu kemudian mundur, saya kira kalau kita ingin konsisten mestinya kita harus memberi apresiasi sama Setya Novanto karena mundur," kata Idrus 2015 silam.

Namun, Novanto akhirnya kembali ke kursi ketua DPR setelah putusan Mahkamah Konstitusi jika rekaman tak bisa dijadikan alat bukti. Tetapi, Novanto kembali tersandung masalah. Kali ini di kasus e-KTP.

Idrus, bersuara lantang bakal membela mati-matian Novanto atas laporan Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD). Novanto dilaporkan MAKI atas dugaan kebohongan publik dalam kasus e-KTP.

"Pasti lah. Karena kita kan Ketum itu kan simbol partai makanya penjelasan itu kita yakini. Atas dasar itu apa pun langkah orang dan melakukan langkah-langkah pasti akan kita menghadapinya dengan baik tentunya bukan dengan berantem tentunya," kata Idrus.

Partai meyakini Novanto tidak berbohong soal bantahan telah melakukan pertemuan khusus terkait pembahasan e-KTP. Termasuk pernyataan Novanto yang mengaku tidak mengenal dua terdakwa kasus dugaan korupsi e-KTP yakni Irman dan Sugiharto.

Novanto pun ditahan. Kursi kepemimpinan berganti. Idrus yang sempat membela Novanto pun tak bisa berbuat banyak. Keinginannya dulu menjadi calon ketum Golkar juga kandas.

Di bawah kepemimpinan Airlangga Hartarto, beredar kabar posisi Idrus sebagai Sekjen bakal diganti. Kabar itu tampaknya bukan bohong. Idrus ternyata dipilih Jokowi menjadi menteri.

Jokowi resmi melantik Idrus Marham menjadi Menteri Sosial menggantikan Khofifah Indar Parawansa. Pelantikan Idrus berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 10/P/2018 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Menteri Sosial sisa masa jabatan periode 2014-2019.

Mengenai Idrus jadi bawahan Jokowi dan bekas koordinator pemenangan Prabowo, dia menjawab santai.

"Saya kira begini ya, patron kita adalah konsep pikiran gagasan, dan sejatinya itulah yang harus kita kembangkan. Persoalan bangsa ini hanya bisa diatasi apabila kesenjangan visi misi bisa kita dekatkan," ujar Idrus.

Semula, menurut Idrus, terdapat kesenjangan visi misi antara Golkar dengan Jokowi. Akan tetapi, semakin hari Golkar mulai menyadari ternyata perbedaan itu hanya terletak pada penggunaan kata.

"Misalkan Golkar bangun dari desa, visi Nawacita membangun Indonesia dari pinggiran. Bedanya di mana? desa itu ada di pinggir, di pinggir itu kita temukan desa," jelasnya.

"Jadi sebenarnya enggak ada masalah karena itu prinsip kita adalah kesenjangan visi harus kita atasi dan kesenjangan visi ini komitmen Istiqomah melaksanakan visi itu," sambung dia.

(mdk/eko)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Idrus Marham: Jokowi dan Golkar Suasana Kebatinannya Dekat

Idrus Marham: Jokowi dan Golkar Suasana Kebatinannya Dekat

Dia pun menyampaikan bahwa dalam internal Partai Golkar ada tahapannya.

Baca Selengkapnya
Gibran Jawab Isu Dirinya dan Jokowi Bergabung ke Golkar

Gibran Jawab Isu Dirinya dan Jokowi Bergabung ke Golkar

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto merespons baik terkait kemungkinan Presiden Jokowi masuk ke partainya.

Baca Selengkapnya
Istana Jawab Keanggotaan Jokowi di PDIP Usai Maruarar Mundur: Jangan Dihubung-hubungkan dengan Presiden

Istana Jawab Keanggotaan Jokowi di PDIP Usai Maruarar Mundur: Jangan Dihubung-hubungkan dengan Presiden

Maruarar Sirait mengatakan langkah politiknya mengikuti Joko Widodo

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ditanya Pesan Jokowi Sebelum Putuskan Hengkang dari PDIP, Begini Jawaban Maruarar Sirait

Ditanya Pesan Jokowi Sebelum Putuskan Hengkang dari PDIP, Begini Jawaban Maruarar Sirait

Langkah politik keluar dari PDI Perjuangan Maruarar ia sebut mengikuti Jokowi

Baca Selengkapnya
Jokowi Jawab soal Isu akan Gabung Golkar

Jokowi Jawab soal Isu akan Gabung Golkar

Golkar menyambut baik jika benar Jokowi ingin bergabung dengan partai berlambang pohon beringin itu.

Baca Selengkapnya
Isu Jokowi dan Gibran Bakal Golkar, Begini Kata Sekjen PDIP

Isu Jokowi dan Gibran Bakal Golkar, Begini Kata Sekjen PDIP

Namun, kata dia untuk membangun peradaban politik yang berpihak kepada kehendak rakyat.

Baca Selengkapnya
Menebak Arah Langkah Jokowi Usai Tidak Jabat Presiden

Menebak Arah Langkah Jokowi Usai Tidak Jabat Presiden

Ternyata, isu Jokowi ingin gabung ke partai politik bukan hanya menuju ke Golkar saja

Baca Selengkapnya
Isu Jokowi Merapat ke Golkar, Waketum: Kami Senang Semoga Bergabung Beneran

Isu Jokowi Merapat ke Golkar, Waketum: Kami Senang Semoga Bergabung Beneran

Golkar akan menanti bagaimana langkah yang akan diambil Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya
Loyalis Airlangga Sindir Ridwan Hisjam Karena Bilang Jokowi Kader Golkar Sejak ‘97: Dia Ahli Nujum

Loyalis Airlangga Sindir Ridwan Hisjam Karena Bilang Jokowi Kader Golkar Sejak ‘97: Dia Ahli Nujum

Maman menegaskan Partai Golkar solid mendukung Airlangga Hartarto kembali memimpin Partai Golkar.

Baca Selengkapnya