IDI Dorong BRIN Dorong Kemandirian Industri Kesehatan
Merdeka.com - Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Daeng Mohammad Faqih berharap Badan Riset dan Inovasi (BRIN) dengan kepemimpinan Laksana Tri Handoko dapat mendorong kemandirian industri kesehatan Indonesia.
"Kita harus mandirilah di bidang teknologi ini jadi BRIN itu punya peran strategis di situ supaya kita tidak sangat tergantung keluar kalau di bidang kesehatan itu teknologi kesehatan itu sangat tergantung mungkin sekitar 80 atau 90 persen tergantung pada produksi di luar," kata Daeng dilansir Antara, Jakarta, Rabu (28/4).
Pada 28 April 2021, Presiden RI Joko Widodo melantik Laksana Tri Handoko menjadi Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN). Laksana Tri Handoko sebelumnya merupakan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
Daeng menuturkan di awal pandemi COVID-19 melanda, Indonesia kewalahan dalam memenuhi masker, alat pelindung diri (APD), penyanitasi tangan dan ventilator. Ini menunjukkan banyak industri kesehatan kurang kuat dan tidak mandiri di Tanah Air padahal peran industri ini sungguh sangat berdampak pada penanganan pandemi COVID-19.
Dengan fungsi strategisnya, BRIN diharapkan dapat benar-benar mendorong inovasi di berbagai bidang terutama bidang kesehatan agar Indonesia memiliki kemandirian.
Menurut Daeng, pembentukan BRIN akan menjadi suatu terobosan bagus jika benar-benar diperankan dalam mendorong inovasi Tanah Air. "Kami berharap BRIN ini memberikan dorongan di pengembangan teknologi di bidang kesehatan," tuturnya.
Daeng mengatakan pihaknya ingin mendapat audiensi bersama Kepala BRIN untuk menyampaikan harapan-harapan termasuk pengembangan teknologi dan inovasi di bidang kesehatan.
Dari komunikasi terkait riset yang terjalin antara IDI dan LIPI selama ini misalnya untuk penelitian dan pengembangan di bidang kesehatan, Daeng menuturkan Laksana bersikap sangat terbuka dan sangat antusias.
Dia berharap dengan kepemimpinan Laksana Tri Handoko di BRIN, maka inovasi khususnya di bidang kesehatan dapat menjadi maju.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
IDI mengungkapkan tidak seimbangnya rasio dokter umum dan spesialis di Indonesia sangat berdampak terhadap kualitas kesehatan di setiap daerah.
Baca SelengkapnyaKantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Soekarno-Hatta, menyiagakan 603 personel.
Baca SelengkapnyaIkatan Dokter Indonesia (IDI) menyebutkan bahwa Indonesia membutuhkan 78.400 dokter spesialis.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
IPTEK adalah singkatan dari Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Istilah ini mencakup bidang penyelidikan ilmiah dan kemajuan teknologi yang terus berkembang.
Baca SelengkapnyaPsikolog Lita Gading mengecam tindakan petugas Bea dan Cukai Bandara Soekarno-Hatta yang dia anggap tidak patut saat memeriksa barang bawaannya.
Baca SelengkapnyaNamanya sempat menjadi bagian dari pendidikan Islam masa pergerakan nasional yang diadopsi dari pendidikan tinggi masa kekhalifahan Turki Usmani.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan, alat kesehatan di Indonesia masih didominasi impor.
Baca SelengkapnyaIkram berharap pola kemitraan dan pembinaan UMKM bisa berkelanjutan agar dapat mendukung kegiatan industrialisasi nikel di Halteng.
Baca SelengkapnyaSido Muncul bersama Kemenkop UKM berkomitmen untuk saling bahu membahu membantu para petani herbal dan UMKM di Indonesia.
Baca Selengkapnya