Idham Azis Jadi Kapolri, Siapa Kabareskrim Tuntaskan Kasus Novel Baswedan?
Merdeka.com - Batas waktu penyidikan kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan, berakhir kemarin. Namun, penyidikan teror fisik tersebut hingga kini belum mengalami titik terang.
Polri menegaskan tim teknis hingga kini masih bekerja untuk menuntaskan kasus Novel Baswedan. Polri berdalih sudah ada perkembangan dari penyidikan dilakukan tim teknis namun belum bisa dibongkar ke publik.
"Ada beberapa hal yang sangat signifikan sudah didapat ditemukan oleh tim teknis. Tidak bisa kami bongkar di sini karena itu sangat tertutup dalam proses pengungkapan kasus ini. Mohon doa saja tim teknis segera menuntaskan kasus ini," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Muhammad Iqbal di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (31/10).
Tim teknis itu dibentuk pada 19 Juli lalu atas instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyusul rekomendasi temuan penyelidikan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF). Tim teknis ini bekerja di bawah komando Kabareskrim Komjen Idham Azis.
Namun, Komjen Idham Azis, yang terpilih secara aklamasi menggantikan Jenderal Tito Karnavian sebagai Kapolri menyebut penyidikan kasus Novel Baswedan akan diteruskan Kabareskrim baru. Komjen Idham Azis mengatakan, bakal segera menunjuk Kabareskrim baru agar segera menuntaskan kasus teror fisik dialami Novel Baswedan.
"Kalau tidak ada aral melintang, besok saya kemungkinan besar akan dilantik oleh Bapak Presiden dan sesaat nanti setelah itu saya akan menunjuk Kabareskrim yang baru untuk segera mempercepat pengungkapan kasus Novel Baswedan," kata Idham usai rapat paripurna DPR menetapkannya sebagai Kapolri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (31/10).
Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) Edi Hasibuan berharap Kabareskrim ditunjuk Komjen Idham Azis nantinya menuntaskan pelbagai kasus menjadi perhatian masyarakat khususnya teror terhadap Novel Baswedan.
Terlebih menurut Edi, dari analis dilakukan Lemkapi, sejumlah nama perwira tinggi berpengalaman dalam penyidikan berpotensi mengisi kekosongan jabatan Kabareskrim ditinggal Komjen Idham Azis. Para perwira tinggi itu pun diharapkan dapat mengusut tuntas kasus Novel Baswedan.
"Semuanya apapun yang menjadi utang Polri saya kira itu merupakan tugas utama daripada Kabareskrim Polri untuk mengungkap kasus ini," kata Edi saat dihubungi merdeka.com, Jumat (1/11).
Irjen Listyo Sigit
Dari catatan Lemkapi, ada tiga perwira tinggi berpotensi mengisi pos Kabareskrim. Yang pertama ada Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Irjen Listyo Sigit Prabowo.
Edi mengatakan, Irjen Listyo Sigit berpengalaman di bidang reserse. Salah satunya pernah bertugas menjadi Direktur Reserse Kriminal Umum di Polda Sulawesi Tenggara. Kemudian pernah menjadi Kapolda Banten hingga dipercaya menjadi ajudan Presiden Jokowi pada 2014 lalu.
"Saya kira dia cukup Kapabel," kata Edi.
Irjen Gatot Eddy Pramono
Selain Irjen Listyo Sigit, menurut mantan anggota Kompolnas ini yaitu Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono. Edi menilai, Gatot yang juga berpengalaman di bidang reserse berpotensi menjadi Kabareskrim.
"Pertama cukup lama menangani masalah reserse artinya memiliki pengalaman yang lama jangan sampai orang yang tidak pernah di reserse tapi jadi Kabareskrim kan aneh paling. Paling tidak orang ini memiliki pengalaman besar di reserse," ujar Edi.
Irjen Rycko Amelza
Yang terakhir ada nama Kapolda Jawa Tengah Irjen Rycko Amelza Dahniel. Sebelum menjabat Kapolda Jawa Tengah, Irjen Rycko Amelza pun malang melintang mengisi sejumlah jabatan di Polri.
Di antaranya Kepala Lembaga Kerjasama Pendidikan Dit PPITK PTIK, kemudian Wakapolda Jawa Barat. Lulusan terbaik Akpol 1988 ini pun pernah menjadi ajudan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 2009.
"Saya kira salah satu dari tiga ini ada yang masuk. Jadi tunggu saja keputusan Kapolri siapa di antara mereka," tandas Edi.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies Baswedan Diadukan ke Bareskrim Polri gara-gara Gunakan Akronim "Amin"
Capres nomor urut satu, Anies Baswedan diadukan ke Bareskrim Polri oleh kelompok yang menamakan diri Forum Aktivis Dakwah Kampus Indonesia.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Eks Casis Bintara Iwan Dihabisi Serda Adan, Korban Dicekik, Ditusuk Lalu Dibuang ke Jurang
Polisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca SelengkapnyaPolisi Mulai Usut Kasus Kebocoran Dokumen DJKA yang Dibawa Firli Bahuri, Pelapor Diperiksa
Edy selaku pelapor berharap penyidik segera memeriksa Firli Bahuri bersama pengacaranya, Ian Iskandar selaku terlapor dalam kasus ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kombes Polisi Ceritakan Rumitnya Pendaftaran Akabri Zaman Dulu, Sampai Disuruh Push Up Tamtama TNI
Kombes Pol Andi Yoseph Enoch ceritakan perjuangan masa lalunya untuk bisa daftar Akabri yang penuh tantangan. Simak informasi berikut.
Baca SelengkapnyaBukan Lulusan Akpol, Eks Bintara Polwan ini Pegang Komando jadi Kapolres
Berikut sosok eks bintara Polwan yang bukan lulusan Akpol namun berhasil pegang komando jadi Kapolres.
Baca SelengkapnyaIni Persiapan Anies Baswedan Hadapi Debat Terakhir Pilpres 2024
Capres nomor urut 1 Anies Baswedan mengkaji bahan-bahan terkait tema debat sembari melangsungkan kampanye akbar ke berbagai wilayah.
Baca SelengkapnyaIni Harapan Anies Baswedan Terhadap Pelaku Pengancaman Pembunuhan Dirinya
Peristiwa ini mengajarkan semua pihak agar lebih bijak dalam menyampaikan pendapat.
Baca SelengkapnyaPenampilan Berbeda Jenderal Bintang Tiga saat Ngajar Perwira Polisi Mahasiswa S2
Berikut potret Jenderal Bintang 3 Polri berpenampilan berbeda saat mengajar.
Baca SelengkapnyaPolisi Tindak Tegas Pelajar Konvoi, Bawa Petasan saat Bagikan Takjil
Dua dari 140 pelajar terindikasi positif konsumsi narkoba
Baca Selengkapnya