Ide LP khusus pengedar narkoba, Luhut sebut tak semua dijaga buaya
Merdeka.com - Ide Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso membuat lembaga pemasyarakatan (lapas) khusus pengedar narkoba yang di sekitarnya dilengkapi kolam penuh buaya, ditanggapi positif Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan. Luhut memahami maksud Budi Waseso agar lapas pengedar narkoba berada di daerah terpencil dan sulit akses dengan masyarakat.
"Ah itu maksudnya membuat daerah terkontrol tidak terkontaminasi dari luar," kata Luhut di Ancol, Jakarta, Kamis (12/11).
Luhut mengartikan niat mantan Kabareskrim membuat kolam berisi buaya. Menurutnya, Budi Waseso tak bermaksud melakukan pelanggaran HAM. "Tidak murni semuanya buaya lah," kata dia.
Sebelumnya, wacana membuat lapas khusus napi kasus narkoba yang dijaga buaya sepertinya tidak main-main. Kepala BNN Budi Waseso hari ini meninjau penangkaran buaya di Medan untuk melihat bagaimana buaya dipelihara.
"Wacana pembangunan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkoba tersebut saat ini sedang lagi disurvei Kementerian Hukum dan HAM dan di daerah mana yang dinilai paling tepat untuk didirikan di Tanah Air ini," kata Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso kepada wartawan di Medan, Rabu (11/11) seperti dilansir Antara.
Hal tersebut disampaikannya usai meninjau penangkaran buaya di Kelurahan Asam Kumbang, Kecamatan Medan Selayang, Kota Medan yang memelihara sekitar 2.500 ekor buaya di area seluas dua hektare.
Mantan Kabareskrim ini mengatakan, munculnya ide pembangunan Lapas Narkoba tersebut setelah melihat perkembangan dan semakin banyaknya narapidana narkoba yang menghuni Lapas di berbagai daerah.
Bahkan, para tahanan narkoba tersebut semakin terus membludak dan perlu dicarikan solusi agar tidak menumpuk di suatu tempat.
"Napi narkoba ditempatkan di lapas di daerah terpencil itu, akan dipilih nantinya, yakni napi yang dijatuhi hukum berat mau pun hukuman mati," ujar Budi Waseso.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Bamsoet, MPR diubah kedudukannya sehingga tidak lagi menjadi lembaga tertinggi negara.
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur Papua Lukas Enembe meninggal usia saat dalam perawatan di RSPAD Gatot Subroto
Baca SelengkapnyaBawaslu menyebut, pelanggaran itu diketahui setelah pihaknya melakukan klarifikasi dan kajian.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Budi Waseso atau Buwas menanggapi soal namanya disebut dalam Sidang Sengketa Hasil Pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK).
Baca SelengkapnyaSaksi dari Bawaslu, Nur Kholiq mengklaim tidak menemukan pelanggaran Pemilu saat Jokowi bagi-bagi bansos di Jateng.
Baca SelengkapnyaKegiatan Pramuka sudah ada dari zaman kemerdekaan Indonesia.
Baca SelengkapnyaNarkoba jenis LSD itu diimpor pengedar dari Jerman.
Baca SelengkapnyaLuhut yakin bahwa Gibran, sebagai cawapres dari Prabowo Subianto, akan menjadi pemimpin yang membawa visi keberlanjutan.
Baca SelengkapnyaSelama menjadi bupati, ia diterjang cobaan besar akibat melanjutkan program bupati pendahulunya yang bermasalah
Baca Selengkapnya