Ibu yang diduga benamkan bayinya ke bak dirujuk ke RSJ Grogol
Merdeka.com - Ariyanti (30), seorang ibu yang diduga membenamkan anaknya ke dalam bak mandi di sebuah Puskesmas di Kebon Jeruk, Jakarta Barat akan dirujuk polisi ke Rumah Sakit Jiwa Grogol. Hal tesebut untuk memastikan kondisi kejiwaan sang ibu.
"Rencananya hari ini akan diadakan observasi di RSJ Grogol. Tersangka diobservasi di RSJ Grogol karena sebelumnya sempat dua kali dirawat di RSJ Grogol," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto, di Mapolda Metro Jaya, Jumat (15/2).
Rikwanto mengatakan, melalui observasi tersebut akan diketahui apakah yang bersangkutan masih mengalami sakit atau saat kejadian tersangka tengah mengalami trauma berat.
"Nanti hasil observasi dan hasil pra rekon dievaluasi lagi, apa memang terpeleset atau ada dendam sehingga berbuat demikian," imbuh Rikwanto.
Seperti telah diberitakan sebelumnya, Polsek Kebon Jeruk menetapkan status tersangka pada Ariyanti (30), ibunda dari Alafah Miftahul Huda bayi berusia dua tahun satu bulan yang ditemukan tewas di toilet Puskesmas Kebon Jeruk, Rabu (13/2/2013).
"Ibu korban sudah ditetapkan jadi tersangka, dikenakan pasal 359 KUHP mengenai kelalaian hingga mengakibatkan korban meninggal dunia," kata Rikwanto kemarin.
Rikwanto menuturkan, berdasarkan hasil pemeriksaan para saksi dan hasil olah TKP diketahui jika tersangka sudah bercerai dengan suaminya (ayah kandung korban) bernama Muhammad sejak 10 bulan lalu. Dan selama ini korban dirawat oleh sang ayah.
"Jarak rumah suaminya dengan tersangka hanya 20 meter. Pada suatu waktu istri datang ke rumah suami ingin memegang anaknya dan dilarang oleh suaminya. Bayi (korban) kemudian diberikan kepada ibu dari mantan suaminya agar jangan sampai dipegang oleh tersangka," ungkap Rikwanto.
Lalu saat dititipkan pada orangtua mantan suami, korban berhasil diambil oleh tersangka dan dibawa ke puskesmas dengan alasan sakit. Sebelum masuk bertemu dokter ke puskesmas, tersangka mengaku ke kamar mandi.
"Di kamar mandi itulah terjadi korban meninggal dunia di dalam bak. Lalu diambil dan dibawa keluar. Di pintu gerbang puskesmas ditegur satpam, mau ke mana, tersangka bilang anaknya sakit, kalau sakit dibawa ke dokter," kata Rikwanto.
Namun saat dialog dengan satpam Puskesmas, tersangka mengaku tidak memiliki uang untuk berobat. Dan satpam mengatakan tidak perlu bayar, karena gratis. Satpam lalu membawa paksa korban ke UGD dan di sana diketahui korban sudah meninggal.
Saat pemeriksaan awal, dikatakan Rikwanto, tersangka mengaku terpeleset masuk kamar mandi sehingga korban tercebur ke dalam bak. Bahkan tersangka sempat menguras bak, dan mengambil bayi.
Lalu saat ditanya apakah ada reaksi spontan seperti berteriak atau minta tolong, saat kejadian, tersangka mengaku tidak ada. Dan dengan tenang keluar kamar mandi.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku sebanyak tiga orang berinisial AL (20), MS (25) dan JS (20).
Baca SelengkapnyaSempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca SelengkapnyaKedua rekannya pun segera membawa korban ke klinik terdekat RSJC Kemang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Namanya dianggap terlalu Jawa hingga tidak diizinkan sekolah di institusi pendidikan milik Belanda
Baca SelengkapnyaSaat mengetahui pilihan sang putra, sosok sang ayah disebut sempat merasa kaget.
Baca SelengkapnyaSang putra melesat berbintang empat, ayahnya justru hanya berpangkat rendah.
Baca SelengkapnyaBerikut kisah Ayu gadis 11 tahun yang rela jualan gorengan di sekolah demi hidupi Ibu ODGJ dan sang nenek.
Baca SelengkapnyaSetelah ibunya meninggal, Iky dan ketiga adik balitanya dan sang nenek mengontrak rumah. Ayahnya pergi meninggalkan mereka tanpa kabar.
Baca SelengkapnyaBukan karena tidak lulus sidang skripsi, ia menangis karena dosen pengujinya mirip ayahnya yang sudah tiada.
Baca Selengkapnya