Ibu pendaki yang hilang di Nepal yakin anaknya sehat dan selamat
Merdeka.com - Lundhi Farida (59) harap-harap cemas. Perhatiannya tak luput dari handphonenya. Ketika telepon genggamnya berbunyi, dia langsung mengecek. Barangkali itu kabar dari anaknya Kadek Andana (26).
Kadek merupakan satu dari tiga pendaki yang hilang kontak di perbukitan Naya Kangga daerah Langtang, Nepal karena gempa dahsyat yang mengguncang pada Sabtu (25/4) lalu. Pria jebolan ITB itu bertolak bersama istrinya, Alma Parahita (31) dan rekannya Jeroen Hehuwat.
Ketiganya yang masuk dalam keanggotaan Taruna Hiking Club (THC) hendak menuju perbukitan Naya Kangga dan Yala Peak, Langtang, Nepal. Tapi sebelum gempa terjadi, kabar dari ketiganya hilang.
"Saya sudah hilang kontak tanggal 23 April, di situ tidak ada kabar lagi. Sekarang masih nunggu kabar terus. Tapi feeling, anak saya dalam kondisi sehat dan selamat," kata Lundhi saat ditemui di kediamannya, kawasan Bukit Dago Utara Bandung, Senin (27/4).
Lundhi tidak pernah menghalangi keinginan anaknya itu untuk naik Gunung. Apalagi sejak SMA, Kadek sudah malang melintang menaklukan gunung di Indonesia. Begitu juga dengan Alma yang baru dinikahinya sejak 1 Maret 2015 lalu.
"Keduanya memang bertemu di organisasi tersebut. Mereka baru nikah. Pengantin baru, sekalian bulan madu," ungkapnya.
Keyakinan bahwa ketiganya akan baik-baik saja juga disampaikan pihak THC. Menurut Koordinator Crisis Centre (THC) Gyaista Sampurno, rekan-rekanya tersebut belum bergerak tinggi menuju bukit Naya Kangga.
Mereka yang berjumlah rombongan 9 orang tiba di Kota Kathmandu pada 21 April. Dari situ mereka bergerak ke arah utara, daerah Langtang.
"Baru tanggal 22 April dia sampai di perbatasan Langtang dan 23 sudah tiba di kampung vilage (Langtang)," terangnya. Namun sejak di perbatasan atau pada 22 April keduanya sudah hilang komunikasi. "Jaringan ke sana terputus semua."
Jadi, dia menduga rekannya tersebut masih berada di lembah Langtang. "Rencananya baru tanggal 25 akan melakukan aklamatisasi," ungkapnya.
Dia menyebut Langtang memang merupakan tiga besar perbukitan favorit wisatawan di saat musim semi. "Jadi bukan kami dari Indonesia yang mencari mereka, tapi dari seluruh dunia mencari orang yang sedang berada di Langtang," jelasnya.
Kabar terakhir dari otoritas Nepal pada Minggu (26/4) sore, disebutkan dia bahwa tim pencarian sudah bergerak menuju Langtang. "Langtang ini masih cukup jauh kalau menuju Gunung Everest, mencapai 150 kilometer," katanya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Melalui perjalanan mudik yang panjang bisa sangat melelahkan terutama bagi anak sehingga penting untuk mengatur waktu.
Baca SelengkapnyaBagi orangtua yang ingin mengajak anaknya melakukan perjalanan mudik secara cukup jauh, terdapat sejumlah hal yang harus diperhatikan.
Baca SelengkapnyaIrham memulai perjalanan karirnya saat masih kuliah. Saat itu dia senang mempelajari ilmu yang berkaitan dengan pengembangan diri.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pensiunan TNI AU berpangkat Kapten panik tersesat ketika Umrah, beruntung ada sosok wanita yang menolongnya.
Baca SelengkapnyaKesal lantaran diselingkuhi dengan sosok tentara, pria tersebut mulai bertekad jadi abdi negara.
Baca SelengkapnyaMeski perhitungan berlangsung hingga dini hari keesokan harinya para petugas tersebut sampai saat ini dalam kondisi sehat.
Baca SelengkapnyaNenek Satikem sempat "dibuang" oleh majikannya ke panti jompo di Bangka Belitung
Baca SelengkapnyaSeorang ibu di Surabaya menyiksa anak kandungnya sendiri yang masih berumur 9 tahun secara sadis.
Baca SelengkapnyaSejak nama putrinya, Wanda Tri Agustini dipanggil, ayahnya tampak berjalan mewakili putrinya wisuda dengan langkah yang berat.
Baca Selengkapnya