Hujan es 10 menit bikin geger warga Purwomartani Sleman
Merdeka.com - Hujan es melanda sejumlah tempat di Purwomartani, Kalasan, Sleman Rabu (22/4). Hujan es sebesar kelereng tersebut turun hanya sekitar 10 menit saja dan membuat warga terkejut.
Menurut Viktor, warga Kadirojo, Purwomartani, hujan es tersebut terjadi pada pukul 13.30 WIB. Sebelumnya hujan es turun, angin kencang berhembus di wilayah tersebut.
"Tadinya nggak tahu kalau itu hujan es. Setelah angin kencang, baru terdengar ada suara kayak kerikil jatuh digenteng. Saat dicek ternyata hujan," katanya saat dihubungi wartawan, Rabu (22/4).
Viktor menerangkan setelah sepuluh menit hujan es turun, berganti dengan hujan air seperti biasa. Selain itu hujan es tersebut tidak turun secara merata, tetapi hanya dibeberapa titik di Purwomartani.
Hujan es tersebut juga dibenarkan oleh Julianto lewat akun twitternya @c_joelianto. Julianto memposting foto butiran es yang jatuh di rumahnya pada pukul 13.27 WIB.
"udan esss," kicau Julianto bersamaan dengan postingan foto butiran es.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cuaca Hujan adalah Turunnya Air dari Awan, Ini Penjelasannya
Sebagai negara tropis, Indonesia memiliki curah hujan yang cukup tinggi.
Baca SelengkapnyaIni Alasan Mengapa Kita Harus Segera Mandi Usai Kehujanan
Pada musim hujan seperti sekarang, kita kerap kali kehujanan. Satu hal yang harus segera kita lakukan setelah kehujanan ini adalah mandi. Mengapa?
Baca SelengkapnyaMenjelajahi Zaman Es di Dataran Tinggi Magetan, Bermain Hujan Salju hingga Kenalan dengan Hewan Purba
Pada momen libur Natal dan Tahun Baru, setiap hari sekitar 3.000 pengunjung asyik bermain hujan salju.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hujan Gerimis Prabowo Kampanye di Sidoarjo, Erick Thohir hingga Bahlil Hadir
Prabowo mengenakan kemaja bewarna biru muda. Dia terlebih dahulu menyapa masyarakat yang telah menunggu ditengah hujan.
Baca SelengkapnyaPuluhan Hektare Lahan Pertanian di Lumajang Rusak dan Terancam Gagal Panen Setelah Diterjang Angin Kencang
Yulianto, salah seorang petani mengatakan lahannya terancam gagal panen atas kondisi kerusakan tersebut.
Baca SelengkapnyaMomen Ribuan Warga Blitar Naik Kereta Menuju Sumatra, Diminta Pindah dari Pulau Jawa dengan Iming-iming Lahan Pertanian Luas
Minimnya lapangan pekerjaan dan upah buruh yang rendah membuat warga Blitar rela meninggalkan kampung halamannya
Baca SelengkapnyaCurah Hujan Masih Tinggi, Pemudik Diminta Lebih Waspada di Titik Rawan STA 500 Tol Solo-Ngawi
Pengelola Tol Solo-Ngawi mengingatkan pemudik Lebaran 2024 untuk lebih waspada karena curah hujan masih tinggi.
Baca SelengkapnyaDiremehkan Mantan Suami & Diganggu Preman, Janda Cantik 2 Anak Nekat Jualan Bakso Gerobak Kini Omzetnya Rp100 Juta
Sempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca SelengkapnyaMenilik Desa Sekar Gumiwang yang Berada di Tengah Waduk Gajah Mungkur, Sempat Muncul saat Musim Kemarau
Di musim kemarau tahun 2023 lalu, desa tersebut kembali muncul ke permukaan.
Baca Selengkapnya