Merdeka.com - Letusan featik selama 20 menit yang terjadi pada Gunung Merapi, Jumat (1/6) membuat sejumlah desa di sekitar gunung teraktif di Indonesia itu hujan abu. Warga di Desa Tlogolele Kecamatan Selo sempat mengungsi di tempat penampungan sementara.

Namun saat ini warga yang rumahnya hanya berjarak 3 kilometer dari puncak kawah tersebut sudah kembali pulang untuk beraktifitas. Setelah Merapi kembali normal, masyarakat kembali keatas untuk berani dan mengurus hewan termaknya.

Untuk mengantisipasi dampak letusan Merapi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali telah membagikan 14.000 masker. Kepala BPBD Bambang Sinungharjo menyebut, ada 7 desa terdampak hujan abu dan pasir di Kecamatan Selo.

"Kami telah membagikan masker di sejumlah titik lokasi yang terkena hujan abu," ujar Kepala BPBD Bambang Sinung.

Menurut Bambang,, pembagian 14 ribu masker ini dilakukan secara bertahap sejak kemarin malam hingga hari. Menurut dia, saat letusan, angin mengarah ke barat laut. Sehingga hanya sebagian kecil tempat di Boyolali yang terkena hujan abu.

"Tadi memang ada warga Klakah yang mengungsi tetapi saat ini sudah kembali lagi," katanya.