Hingga September, Lahan Terbakar di Sumsel Mencapai 2.200 Hektare
Merdeka.com - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumatera Selatan hingga September 2019 telah menghanguskan sekitar 2.200 hektare. Sementara jumlah hotspot terus meningkat seiring semakin keringnya lahan.
Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel Ansori mengatakan, lahan yang terbakar mayoritas berada di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Musi Banyuasin, dan Banyuasin. Daerah-daerah itu memiliki lahan gambut yang luas dan mudah terbakar saat musim kemarau.
"Dari catatan kami, sampai hari ini ada sekitar 2.200 hektare lahan yang terbakar. Jumlahnya terbilang cukup tinggi," ungkap Ansori, Senin (9/9).
Dikatakannya, karhutla ada yang berhasil dipadamkan satgas dan ada juga tertunda karena besarnya api atau medan sulit diakses. Pemadaman juga dibantu dengan enam unit helikopter untuk melakukan water boombing dan pesawat Cessna Caravan serta heli AS350 untuk patroli.
"Sampai hari ini karhutla masih terjadi di beberapa titik. Tim satgas darat dan udara masih berupaya memadamkan," ujarnya.
Sementara hotspot atau titik panas yang terdeteksi Lembaga Antariksa dan Penerbangan sebanyak 2.787 titik. Angka ini meningkat dua hampir lima kali lipat dari bulan yang sama pada 2019 yang hanya 673 titik.
Sebaran titik panas terbanyak berada di Kabupaten Musi Banyuasin mencapai 828 titik, kemudian disusul Kabupaten Ogan Komering Ilir sebanyak 620 titik, lalu 255 titik panas tercatat di Kabupaten Banyuasin, Ogan Ilir tercatat 219 titik, Musi Rawas Utara ada 182 titik, Musi Rawas 166 titik.
Kemudian, di Muara Enim (121 titik), PALI (99 titik), Empat Lawang (73 titik), OKU Timur (67 titik), Kabupaten Lahat (51 titik), Kabupaten OKU (50 titik), serta OKU Selatan (36 titik).
"Hotspot kemarin yang terpantau hari ini ada 376 titik, tertinggi sepanjang tahun ini," pungkasnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Volume lalu lintas meningkat 3,4 persen dengan total 1.187.490 kendaraan jika dibandingkan dengan periode Lebaran 2023.
Baca SelengkapnyaSebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami cuaca ekstrem, berupa hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
Baca SelengkapnyaHujan deras mengguyur sejak siang. Intensitasnya meningkat pada sore hari hingga menjelang petang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Aan kemudian menyinggung 123 juta orang melaksanakan mudik dan dan berwisata selama libur Idulfitri 1444 H atau pada tahun 2023.
Baca SelengkapnyaKLHK pun memberikan perhatian terhadap menangani polusi yang merusak lingkungan, maka limbah plastik tidak luput dari perhatian pemerintah.
Baca SelengkapnyaPrediksi volume penumpang KA antar kota selama 14 hari musim mudik dan balik lebaran 2024 mencapai 3,2 juta orang, naik 15,12 persen.
Baca SelengkapnyaApabila dilihat dari periode lebaran tahun sebelumnya, total volume lalin tersebut lebih tinggi sebesar 12,97 persen atau naik sebanyak 714.794 kendaraan.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang 9 wisata Medan alam yang hits dan populer yang cocok untuk liburan akhir pekan.
Baca SelengkapnyaPenangkapan dilakukan di dua lokasi berbeda, dimana salah satu tersangka ada pegawai Lapas.
Baca Selengkapnya