Merdeka.com - Kecelakaan maut kembali terjadi di jalur tengkorak Denpasar-Gilimanuk, tepatnya pada KM 89-90, Banjar Rangdu, Desa Pohsanten, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Bali, Senin (21/12) petang. Kecelakaan tersebut melibatkan tiga kendaraan bermotor, masing-masing truk DK 9545 GI dan sepeda motor DK 2508 IH serta mobil colt diesel L 300 pikap DK 9726 WI, hingga menyebabkan pengendara sepeda motor dan yang diboncengnya tewas di tempat dengan luka mengenaskan.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, kecelakaan tersebut berawal dari datangnya sepeda motor DK 2508 IH yang dikendarai Slamet Hariyadi (49) dengan membonceng istrinya Siti Nurjanah (19) dari Dusun Ketapang, Banyuwangi dari arah Gilimanuk menuju Denpasar. Setiba di TKP, sepeda motor tersebut mendahului truk DK 9545 GI yang dikemudikan Abu Hasan dari Krajan Wongsorejo Banyuwangi yang bergerak dari arah Gilimanuk menuju Denpasar.

Namun, dari arah berlawanan meluncur mobil mobil colt diesel L 300 pikap DK 9726 WI yang dikemudikan oleh I Gede Debi Ari Pratama (20), asal Banjar Bale Agung, Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, Jembrana. "Pengendara sepeda motor kaget dan berusaha menghindari tabrakan dengan mobil pikap dengan bergerak ke kiri. Tapi justru menyenggol truk sehingga terjatuh di depan truk,” terang Kapolsek Mendoyo AKP Wayan Arta Ariawan.

Mengetahui ada sepeda motor terjatuh, truk berusaha mengindar ke kanan dan mengenai mobil pikap. Sayangnya pengendara sepeda motor dan istrinya yang dibonceng tergilas roda truk dan roda mobil pikap hingga dua-duanya tewas di tempat dengan luka terbuka pada bagian leher dan kepala mengeluarkan darah.

"Kasus kecelakaan lalu lintas tersebut kini ditangani oleh Sat Lantas Polres Jembrana," pungkas Arta Ariawan.