Hindari opini sesat di media sosial, Polri rekam proses penilangan
Merdeka.com - Polri berencana merekam video penilangan, khususnya saat menghadapi pelanggar yang melawan petugas. Langkah tersebut ditempuh untuk menghindari berkembangnya opini sesat terkait kinerja polisi, khususnya di media sosial.
Polri menyebut, netizen yang kerap meunggah foto dan video anggota polisi yang 'nakal' di media sosial merupakan langkah positif. Hal tersebut merupakan kepedulian masyarakat dalam mengawasi kinerja kepolisian.
"Namun demikian bagaimana jika video, foto dan komentar yang diunggah oleh netizen tersebut mengada-ada atau tidak sesuai dengan fakta? Sedangkan opini negatif terhadap Polri telah berkembang dan masyarakat telah disesatkan dan dirugikan dengan adanya video/foto dan komentar tersebut?" tulis Divisi Humas Mabes Polri melalui Facebook, Selasa (31/3).
Kepala Subdit Pembinaan dan Penegakan Hukum Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya AKBP Hindarsono mengatakan, perekaman itu bertujuan untuk membuktikan bila ada tudingan-tudingan yang tidak sesuai dengan fakta di lapangan.
"Apalagi, pelanggar yang melawan biasanya beralibi macam-macam, misalnya anak jenderal atau salah satu anggota Kepolisian dan ini sangat merugikan Polri."
Hindarsono menjelaskan, video itu bisa dijadikan bukti bila terjadi insiden-insiden seperti yang terjadi belakangan ini. Misalnya, kasus Brigadir M yang berteriak di Transjakarta yang sempat menghebohkan media sosial beberapa waktu lalu.
"Setelah petugas maupun sopir bus Transjakarta diperiksa, ternyata bus Transjakarta sempat keluar dari jalurnya dan hampir menyerempet pengendara sepeda motor. Niatnya polisi masuk ke dalam bus Transjakarta untuk meminta surat-surat, tetapi polisi itu justru terpancing dan mengeluarkan kata-kata yang keras kepada penumpang."
(mdk/amn)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polri melihat sejauh ini keamanan dan ketertiban masyarakat kondusif lantaran kolaborasi dan koordinasi dengan seluruh elemen masyarakat berjalan baik.
Baca SelengkapnyaPolri Tetapkan 7 Tersangka Pidana Pemilu di Kuala Lumpur, Bawaslu: Kita Tunggu Prosesnya
Baca SelengkapnyaPencoblosan dilaksanakan pada 14 Februari 2024 besok.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sigit mengatakan puluhan ribu posko itu disiapkan untuk mengawal pemudik
Baca SelengkapnyaListyo menekankan paling utama saat ini adalah mencegah agar ini tidak terulang lagi.
Baca SelengkapnyaPolisi mengajak masyarakat untuk melawan hoaks terkait Pemilu.
Baca SelengkapnyaPolri telah menyiapkan rekayasa lalu lintas terutama pembagian kendaraan yang menuju pelabuhan Merak
Baca SelengkapnyaPolri siap mengawal kondisivitas tahapan pemilu jelang rekapitulasi hasil suara secara nasional.
Baca SelengkapnyaPolri Perpanjang Pengawalan Prabowo-Gibran Hingga Jelang Pelantikan
Baca Selengkapnya