Hercules kecelakaan, pemerintah baru peduli dengan alutsista TNI
Merdeka.com - Pesawat Hercules C-130 milik TNI AU jatuh di Jl Jamin Ginting, Medan, Selasa (30/6) lalu. Seratusan lebih prajurit dan keluarga tewas dalam insiden itu.
Banyak pihak menyebut kecelakaan itu faktor usia pesawat yang sudah uzur. Pesawat tersebut dibuat pada tahun 1964.
Kesimpulan sementara, Kepala Dinas Penerbangan TNI Angkatan Udara, Marsama Dwi Badarmanto menyatakan pesawat Hercules mengalami masalah mesin.
"Diperkirakan ada masalah di mesin nomor empat paling kanan paling luar. Yang sebenarnya hal itu dapat diperbaiki," kata Dwi Bandarwanto, di Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta pada Kamis (2/7).
Namun, Dwi juga menambahkan kondisi bandara yang tak sesuai standar operasional, yang berakibat dapat mengganggu penerbangan. "Ada permasalahan lingkungan bandara karena ada orang bangun antena seenaknya. Berdiri antena tinggi yang bisa menabrak pesawat," ujarnya.
Usai pesawat jatuh, pemerintah ramai-ramai meminta TNI berhenti menerima barang hibah. Selain itu, mereka juga meminta alutsista TNI diperbaharui dan setop beli barang bekas.
Berikut kepedulian pemerintah terhadap alutsista TNI usai Hercules kecelakaan seperti dihimpun merdeka.com:
Pemerintah minta landasan pacu tak boleh dekat dengan pemukiman
Pasca musibah jatuhnya pesawat Hercules C-130 yang di sekitar permukiman warga di Jl Jamin Ginting, Medan, Selasa (30/6) lalu, Komisi I DPR berencana akan memanggil Kasau Marsekal Agus Supriatna untuk dimintai keterangannya. "Pemanggilan akan membahas masalah evaluasi," kata Wakil Ketua Komisi I DPR Tantowi Yahya di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (2/7). Selain itu, Tantowi menyarankan ke Agus bahwa landasan pacu tidak boleh terletak dekat dengan pemukiman warga seperti Lanud Soewondo, Medan. "Agar saat gagal landas atau mendarat tidak jadi korban dari warga atau masyarakat," katanya. Adapun, kata dia, pihaknya akan menyarankan bahwa pesawat TNI sebaiknya maksimal hanya berusia 30 tahun. "Kalau bekas seperti tank atau mobil itu kan hanya mogok, tetapi kalau pesawat bekas, ya pasti berhenti di udara kan," tukasnya.
Menteri Pertahanan audit alutsista TNI
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengaku sedang melakukan audit alutsista kesatuan TNI. Hal ini menindaklanjuti perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) pasca terjadinya insiden jatuhnya pesawat Hercules di Medan, Sumatera Utara."Iya ini sedang diaudit. Masih proses," kata dia kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (2/7).Ryamizard belum bisa membeberkan soal audit alutsista. Sebab, kata dia, sekarang ini sedang dalam proses.Sedangkan terkait modernisasi alutsista TNI, tegas dia, sejak dulu TNI melakukan pengadaan barang selalu baru."Sebenarnya dari dulu kita beli baru kok, sudah dimodernisasi," tandasnya.
JK: Pemerintah akan tambah anggaran alutsista
Kecelakaan pesawat milik Tentara Nasional Indonesia (TNI) kembali terjadi. Pesawat jenis Hercules C130 jatuh di Medan, Sumatera Utara, menewaskan hingga lebih dari 100 orang. Kecelakaan ini disinyalir akibat usia pesawat yang sudah masuk masa uzur.Alutsista TNI, utamanya pesawat, dinilai sudah banyak yang terlalu tua. Oleh sebab itu, peremajaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) dinilai sudah mendesak.Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyampaikan, pemerintah akan segera menambah anggaran untuk memperkuat alutsista TNI. Rencananya, penambahan anggaran tersebut akan dimasukan dalam RAPBN 2016."Iya tentu, sesuai anggaran. Kan kalau kita tidak bisa langsung kasih, itu harus, nanti lagi kita tambah di anggaran 2016," kata JK di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Kamis (2/7).Namun, JK belum menyebut besaran nilai anggaran yang akan ditambahkan. Menurutnya, pemerintah akan menyesuaikan dengan kemampuan finansial negara.
Calon Panglima TNI sesumbar perbaharui alutsista
Dalam fit and proper test calon Panglima TNI di DPR, kemarin, Jenderal Gatot Nurmantyo berjanji bakal memodernisasi Alutsista TNI jika menjabat sebagai Panglima TNI. Menurutnya, hal itu sejalan dengan keinginan pemerintah yang juga sudah gerah dengan Alutsista TNI yang memang dikenal sudah uzur dan tak layak pakai."Ini sudah sejalan dengan Kabinet Kerja yang akan meningkatkan anggaran 1,5 persen dari PDB (produk domestik bruto)," kata Gatot saat memaparkan gagasannya dalam fit and proper test di Komisi I DPR, Jakarta, Rabu (1/7).Jenderal Gatot yang saat ini menjabat sebagai Kasad berjanji akan menghentikan penambahan Alutsista TNI yang berasal dari hibah. Sebab, Alutsista yang berasal dari hibah kerap menimbulkan masalah seperti jet tempur F-16."Saya akan memastikan semua Alutsista siap dioperasikan," katanya.Mantan Pangkostrad ini juga berjanji akan mengutamakan Alutsista produksi dalam negeri. Menurutnya, pembelian Alutsista produk luar negeri bakal terpaksa dilakukan jika produksi dalam negeri sudah tak mampu memproduksi Alutsista yang dibutuhkan oleh TNI.
Komisi I janji pemerintah perkuat pembaruan alutsista
Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq menegaskan, banyak pesawat militer yang dimiliki TNI sudah tak layak pakai. Salah satunya termasuk pesawat hibah yang baru diterima Indonesia."Kita harus menyadari memang kondisi pesawat angkut sudah tua, termasuk pesawat hibah yang baru datang pun pesawat lama. Yang kemarin jatuh jauh lebih lama," kata Mahfudz di Kompleks Parlemen DPR, Rabu (1/7).Mahfudz berjanji akan mendorong pemerintah memperkuat pembaruan Alat Utama Sistem Pertahanan (Alutsista). Dia berharap, peristiwa jatuhnya Pesawat Hercules tipe C-130 di sekitar pemukiman warga di Jl Jamin Ginting, Medan, kemarin, berakibat pada diperbaruinya penyediaan pesawat bagi TNI.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ini Spesifikasi Pesawat C-130J-30 Super Hercules yang Diserahkan Prabowo ke Jenderal Bintang Empat TNI
Pesawat Super Hercules tersebut memiliki peranan yang sangat penting dalam berbagai operasi yang dilakukan oleh TNI.
Baca SelengkapnyaJokowi Serahkan Pesawat Super Hercules, Heli Serbu & Helikopter Pendeteksi Kapal Selam ke Menhan Prabowo,
Penyerahan tiga alutsista udara ini guna memperkuat pertahanan negara
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cak Imin: Helikopter Anies Kesulitan Mendarat di Tuban, Pinjam Lapangan Polisi Tapi Tak Diizinkan
Cak Imin menyebut, seharusnya semua fasilitas milik negara terbuka untuk sekedar pendaratan transportasi udara.
Baca SelengkapnyaTernyata, Ini Alasan Penumpang Pesawat Dilarang Tidur saat Lepas Landas dan Mendarat
Alasan penumpang pesawat dilarang tidur saat pesawat lepas landas dan mendarat yaitu barotrauma telinga dan keselamatan evakuasi.
Baca Selengkapnya6 Pesawat Jet Tertua di Dunia dalam Sejarah yang Hingga Kini Masih Beroperasi
Meskipun bertahun-tahun berdinas, jet tempur tertua masih aktif, menunjukkan daya tahan dan relevansinya.
Baca SelengkapnyaAnak-Anak di Inggris Beri Pesan Dukungan untuk Anak-Anak Palestina dalam Unjuk Rasa di London
Anak-Anak di Inggris Beri Pesan Dukungan untuk Anak-Anak Palestina dalam Unjuk Rasa di London
Baca SelengkapnyaDikenal Tajir Melintir, Alshad Ahmad ke Pangandaran Pakai Pesawat Cessna Caravan Hanya Menempuh 45 Menit
Alshad Ahmad melakukan perjalanan dari Bandung menuju Pangandaran menggunakan pesawat milik mantan Menteri Kelautan dan Perikanan dari Kabinet Kerja 2014-2019,
Baca SelengkapnyaPenjelasan Prabowo Soal Pembelian Alutsista Bekas
Hal itu dikatakan Prabowo menjawab pertanyaan capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo.
Baca SelengkapnyaTragedi Jatuhnya Pesawat Adam Air 574 pada 1 Januari 2007, Begini Sejarah dan Kronologinya
Pesawat Adam Air Penerbangan 574 mengalami kecelakaan tragis di Selat Makassar pada 1 Januari 2007.
Baca Selengkapnya