Hatta belum tahu Ibas nyaris diamuk massa
Merdeka.com - Hatta Rajasa mengaku belum mengetahui soal insiden di Bandara Babullah Ternate, Maluku Utara, di mana mantunya, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) nyaris menjadi amukan massa. Namun, Menko Perekonomian itu menegaskan kekerasan tidak boleh dilakukan atas alasan apapun.
"Ya tidak boleh ada kekerasan. Memukul itu salah, demokrasi tidak ada tindak kekerasan, apalagi dia (Ibas) merupakan sekjen partai," kata Hatta di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (24/5).
Meski demikian, Hatta tidak mau komentarnya memasuki ranah Partai Demokrat yang dipimpin Ibas.
Sementara itu, Menko Polhukam Djoko Suyanto mengatakan, apapun persoalannya kekerasan tidak dapat dibenarkan. "Di negara demokrasi disediakan ruang untuk berdebat, kenapa itu tidak dipakai?" ujar Djoko.
Seperti diberitakan, Ibas, sekjen DPP Partai Demokrat dan Ketua Umum Anas Urbaningrum nyaris menjadi sasaran amuk massa di Bandara Babullah Ternate, Maluku Utara (Malut).
Ibas dan Anas bersama sejumlah pengurus DPP Partai Demokrat yang tiba di Bandara Babullah Ternate dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia, dihadang massa pendukung Ketua DPD Partai Demokrat Malut yang juga Gubernur Malut, Thaib Armaiyn di terminal bandara.
Sejumlah orang memukul dua pengurus DPP Partai Demokrat bernama Ibrahim dan Syarif. Sedangkan Ibas dan Anas lolos dari aksi anarkistis massa tersebut karena berlindung di belakang Thaib Armaiyn.
Penghadangan yang berujung dengan aksi pemukulan tersebut bermula dari surat DPP Partai Demokrat mengenai penunjukan panitia pelaksana Musda di luar sepengetahuan DPD Partai Demokrat Malut.
"Padahal, DPD Partai Demokrat Malut telah membentuk panitia pelaksana yang diketuai oleh Maryam Amra, entah apa dasarnya menjelang pelaksanaan musda muncul surat dari DPP. Itulah yang membuat kader dan simpatisan saya marah," ujar Ketua DPD Partai Demokrat Malut, Thaib Armaiyn.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dilantik jadi Menko Polhukam, Hadi Tjahjanto Tiba di Istana Dampingi Istri
Selain Hadi, ada nama Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, yang juga dilantik hari ini.
Baca SelengkapnyaNamanya Diseret di Sidang Sengketa Pilpres, Budi Waseso Bantah Dicopot dari Dirut Bulog karena Tolak Bansos
Budi Waseso atau Buwas menanggapi soal namanya disebut dalam Sidang Sengketa Hasil Pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK).
Baca SelengkapnyaBahas Sengketa Pilpres saat Halalbihalal dengan Cak Imin, Anies Harap Putusan MK Bawa Demokrasi Lebih Baik
Anies berharap kinerja sungguh-sungguh dilakukan Tim Hukum Nasional AMIN terbayar dengan keputusan MK terhadap demokrasi lebih baik ke depan bagi Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Alasan Hakim Bebaskan Haris Azhar dan Fatia yang Dilaporkan Luhut
Majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Timur sebelumnya menjatuhkan vonis bebas terhadap Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti.
Baca SelengkapnyaRemaja Bunuh Satu Keluarga di Penajam Paser Utara Divonis 20 Tahun Penjara, Keluarga Korban Ajukan Banding
Vonis tersebut dijatuhkan majelis hakim dipimpin hakim ketua Budi Susilo dengan anggota Jerry Thomas dan Rihat Satria Pramuda dibacakan pada Rabu 13 Maret 2024.
Baca SelengkapnyaCak Imin: Emang Etik Punya Ndas ya?
Prabowo menceritakan kembali momen saat berdebat dengan Anies. Prabowo mengucapkan kata 'ndasmu etik'.
Baca SelengkapnyaFatia dan Haris Divonis Bebas, Kontras: Ini Pesan agar Kita Harus Terus Mengkritik
KontraS angkat bicara terkait putusan bebas terhadap Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti dalam perkara dugaan pencemaran nama baik Luhut Binsar Pandjaitan.
Baca SelengkapnyaIstana: Tuduhan Kecurangan Pemilu 2024 Harus Diuji, Agar Tak Jadi Narasi Penggiringan Opini
Istana mempersilakan masyarakat melapor ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) apabila memang ada kecurangan dalam proses Pemilu 2024.
Baca Selengkapnya"Cak Imin: Digosok Supaya Milih yang Lain? Coblos AMIN untuk Keselamatan!"
Suara rakyat dalam menentukan pemimpin juga menjadi pilihan untuk merubah nasib ke depan.
Baca Selengkapnya