Hari Pencoblosan Semakin Dekat, KPU Masih Terkendala Logistik Surat Suara
Merdeka.com - Dua hari menjelang hari pemungutan suara, Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengaku masih terkendala urusan logistik. Beberapa wilayah, khususnya yang terjadi di Nusa Tenggara Timur atau NTT, dan Maluku. Menurut Ilham Saputra, komisioner KPU, problem logistik di dua contoh daerah tersebut dikarenakan banyak hasil sortir surat suara tak layak pakai atau reject.
"Saya kira juga sedang kita bereskan sampai saat ini ada masalah hanya itu saja beberapa daerah yang memang hasil sortir terlalu banyak reject, ada sampai 30 persen di 1 provinsi seperti di NTT ini sedang kita upayakan terus," kata Ilham di Kantor KPU, Senin (15/4).
Ilham meyakini, kekurangan surat suara di wilayah tersebut bisa diselesaikan dalam dua hari ini. Paling maksimal, KPU sudah harus merampungkan ketersediaan surat suara agar tidak merepotkan para pemilih di masing-masing tempat pemungutan suara (TPS).
"Jadi sekarang sedang kita upayakan agar segera terkirim dengan cepat dan tepat waktu agar segera bisa didistribusikan karena waktu tinggal beberapa hari lagi," jelas Ilham.
Surat suara tak layak pakai, lanjut Ilham, akan digantikan dengan ketersediaan yang sudah disiapkan sebelumnya. Sesuai regulasi, surat suara tak layak pakai dilarang digunakan karena berisiko.
"Iya (diganti) yang baru karena ini hasil dari sortir yang reject nggak mungkin lagi bisa dipakai. Kalau dipakai nanti malah berisiko kemudian akan terjadi surat suara yang tidak sah karena memang sudah rusak surat suaranya," tutur Ilham.
Proses Penggantian Sudah Rampung
Gerak Cepat KPU mengganti surat suara rusak dikatakan Komisioner Ilham Saputra sudah mencapai 95 persen. Pihaknya sudah melakukan distribusi ke tiap-tiap TPS yang membutuhkan penggantian surat suara karena tak laik pakai.
"Sudah 95 persen-lah jadi kita sudah tinggal menyiapkan beberapa saja yang kurang, jadi tinggal distribusi ke kecamatan-kecamatan dan desa-desa," kata Ilham.
Karena daerah jangkauan sulit, Ilham mengatakan andil TNI turut serta dalam membantu petugas KPU mendistribusikan penggantian surat suara tersebut.
"Kita meminta bantuan TNI dan saat ini sedang berproses sudah ngirim surat kepada Panglima TNI agar bisa segera dibantu agar, kemudian beberapa logistik ini bisa sampai ke tempat tujuan dengan tepat waktu," ujar Ilham.
Reporter: Muhammad Radityo
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pihaknya masih fokus untuk mempersiapkan data pemilih tetap (dpt) serta logistik untuk kembali melakukan pemungutan suara.
Baca SelengkapnyaDari 1.692 rekomendasi Bawaslu tersebut, KPU melakukan pemungutan suara ulang, pemungutan suara lanjutan dan pemungutan suara susulan.
Baca SelengkapnyaPemilih adalah penentu terhadap siapa yang akan menduduki jabatan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Surat dikirim KPU itu berisi metode Pemungutan Suara Ulang, waktu dan jumlah pemilihnya di Kuala Lumpur tersebut.
Baca SelengkapnyaProses rekapitulasi hasil perolehan suara dari luar negeri telah mencapai 90 persen hingga Minggu sore.
Baca SelengkapnyaPara peserta akan diajak KPU RI melihat langsung pemungutan dan penghitungan suara.
Baca SelengkapnyaBanyaknya pihak yang mengawasi setiap proses pemungutan dan perhitungan suara.
Baca SelengkapnyaPSU akan dilakukan sebelum hasil rekapitulasi nasional rampung pada 20 Maret 2024.
Baca SelengkapnyaTudingan itu muncul karena beberapa kecamatan menghentikan sementara rapat pleno perhitungan suara Pemilu 2024.
Baca Selengkapnya