Hari ke-15, black box AirAsia QZ8501 akhirnya ditemukan
Merdeka.com - Di pencarian hari ke-15, Tim SAR berhasil menemukan kotak hitam atau black box milik AirAsia QZ8501. Adalah Tim Penyelam TNI AL di KN Jadayat yang sukses menemukan alat perekam semua komunikasi pesawat nahas yang jatuh di Perairan Karimata tersebut.
Koordinator Tim Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Tonny Budiono, menjelaskan black box ditemukan pada posisi 03.37.21 S / 109.42.42 E dengan kedalaman sekitar 30 sampai dengan 32 meter.
"Black box berada pada himpitan serpihan badan pesawat, keadaan ini sangat menyulitkan tim penyelam dalam proses pengambilannya," kata Tonny lewat siaran pers, Minggu (11/1).
Namun, kata Tonny, karena keterbatasan waktu, maka diputuskan proses pengambilan black box akan dilaksanakan besok pagi hari dengan menggeser perlahan-lahan serpihan badan pesawat tersebut.
"Namun apabila rencana penggeseran ini mengalami kegagalan maka tim akan melaksanakan dengan cara mengangkat serpihan badan pesawat tersebut dengan menggunakan teknik balon seperti yang dilakukan pada ekor pesawat," jelas dia.
Untuk memudahkan pekerjaan besok pagi, kata Tonny, maka tim penyelam TNI AL telah memasang penanda pelampung kecil yang sebelumnya telah disiapkan di KN Jadayat.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
Baca SelengkapnyaAlasan penumpang pesawat dilarang tidur saat pesawat lepas landas dan mendarat yaitu barotrauma telinga dan keselamatan evakuasi.
Baca SelengkapnyaMengutip blog Qantas Airways mengulas bunyi dan frekuensi dentingan 'ding' bergantung pada urgensi situasi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Di pesawat Boeing 777 ada sebuah sistem yang dinamakan Pilot Response Challenge atau Crew Alertness Monitor
Baca SelengkapnyaPesawat Smart Air dengan nomor penerbangan PK-SNN mengalami kecelakaan sehingga jatuh di kawasan Bukit Narif Krayan Tengah
Baca SelengkapnyaInformasi Basarnas, pesawat Smart Air diawaki pilot Kapten M. Yusuf serta seorang Engineer on Board (EOB) bernama Deni S.
Baca SelengkapnyaBasarnas Tarakan saat ini melakukan koordinasi dengan Airnav, Bandara, MAF, Polri dan instansi terkait lainnya.
Baca SelengkapnyaKeduanya mengoperasikan pesawat Airbus A320 dengan nomor penerbangan ID6723 dari Kendari ke Jakarta.
Baca Selengkapnya