Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Hari Ini, Indonesia Kembali Kedatangan 5.567.500 Dosis Vaksin Covid-19

Hari Ini, Indonesia Kembali Kedatangan 5.567.500 Dosis Vaksin Covid-19 Kedatangan vaksin sinovac tahap 41. ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Pemerintah menerima 5.567.500 dosis vaksin Covid-19. Rinciannya, 5.000.000 dosis di antaranya vaksin merek Sinovac, sementara 567.500 lainnya AstraZeneca.

Dua jenis vaksin Covid-19 tersebut tiba dalam waktu berbeda. 5.000.000 Dosis vaksin Sinovac yang diperoleh melalui skema direct purchase (pembelian langsung) ini masuk Indonesia pada pukul 07.13 Wib menggunakan maskapai Singapore Airlines dengan nomor penerbangan SQ950.

Sedangkan 567.500 dosis vaksin AstraZeneca tiba pukul 11.25 Wib menggunakan maskapai Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA891. Vaksin AstraZeneca ini dikemas dalam 14 envirotainer (RAP).

"Pada hari ini (20/8) Bio Farma kembali menerima vaksin Covid-19 dari Sinovac, AstraZeneca bantuan Kerajaan Belanda dan AstraZeneca bilateral dalam bentuk finish product. Dari Sinovac sebanyak lima juta dosis, dan dari AstraZeneca baik dari bantuan Kerajaan Belanda maupun bilateral, masing -masing sebanyak 450.000 dosis dan 567.000 dosis," kata juru bicara vaksinasi Covid-19 dari PT Bio Farma, Bambang Heriyanto, Jumat (20/8).

Bambang menjelaskan, total vaksin Covid-19 yang telah tiba di Indonesia sebanyak 197,6 juta dosis. Terdiri dari 47,9 juta dosis dalam bentuk finish product, dan dalam bentuk bulk sebanyak 144,7 juta dosis.

Jenis vaksin Covid-19 yang telah tiba di Indonesia yakni Sinovac, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, dan Pfizer.

Bambang mengatakan, total vaksin Covid-19 yang telah terdistribusi hingga 19 Agustus 2021 sebanyak 111,84 juta dosis. Rinciannya, Corconvac 3.000.000 dosis, Covid-19 Bio Farma 85,98 juta dosis, AstraZeneca dengan skema Covax, bilateral dan hibah 15,35 juta dosis, Moderna sebanyak 7,51 juta dosis.

Untuk stok vaksin Covid-19 di Bio Farma sendiri sebanyak 11,8 juta dosis yang terdiri dari 1,8 juta dosis sudah rilis dan 10 juta dosis CoronaVacmenunggu rilis.

Sehingga dengan kedatangan CoronaVac hari ini akan menambah jumlah stok vaksin menjadi 16,8 juta dosis.

"Kedatangan berikutnya direncanakan pada tanggal 23 Agustus 2021 dan 27 Agustus 2021, masing-masing sebanyak lima juta dosis, sehingga sampai akhir Agustus 2021 ini akan lengkap terkirim ke Bio Farma sebanyak 25 juta dosis," ujar Bambang.

Untuk jumlah vaksin Covid-19 yang terdistribusi, terhitung sampai dengan tanggal 19 Agustus 2021, adalah sebanyak 111,84 juta dosis, terdiri dari Coronavac tiga juta dosis, Covid-19 Bio Farma, sebanyak 85,97 juta dosis, AstraZeneca dengan skema Covax, Bilateral dan Hibah sebanyak 15,35 juta dosis, Moderna sebanyak 7,5 juta dosis.

Selain itu pada bulan Agustus ini akan ada tambahan stok rilis vaksin Covid-19 dari yang diolah di Bio Farma sebanyak 8,4 juta dosis, dan pada bulan September yad, akan ada lagi tambahan Vaksin Covid-19 Bio Farma sebanyak 23,3 juta dosis.

Bambang melanjutkan, vaksin-vaksin yang diterima tersebut, akan didistribusikan ke 34 provinsi di Indonesia, setelah melewati masa karantina dan proses sampling dan mendapatkan lot release dari Badan POM.

Adapun Vaksin Covid-19 dari Sinovac, sebelumnya pada tanggal 13 Agustus 2021 dan 16 Agustus 2021, Bio Farma sudah menerima vaksin ini masing-masing lima juta dosis. Dengan demikian, jumlah vaksin dari Sinovac dalam kemasan finish product dari Sinovac sudah diterima sebanyak 15 juta dosis dari 25 juta dosis yang akan diterima Bio Farma hingga akhir Agustus 2021 mendatang.

"Kedatangan berikutnya direncanakan pada tanggal 23 Agustus 2021 dan 27 Agustus 2021, masing-masing sebanyak lima juta dosis, sehingga sampai akhir Agustus 2021 ini akan lengkap terkirim ke Bio Farma sebanyak 25 juta dosis", kata Bambang.

Sementara Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pemerintah menargetkan vaksinasi terhadap lebih 200 juta rakyat Indonesia hingga akhir tahun ini.

"Jika masing-masing vaksinasi membutuhkan 2 dosis, maka dibutuhkan sekitar 400 juta dosis vaksin," ujar Menkes Budi.

Untuk itu, pemerintah terus berupaya memenuhi kebutuhan vaksin. Seperti pada tahap ke-38, 39, dan 40, pemerintah kedatangan vaksin merek AstraZeneca lewat skema hibah dari Belanda sejumlah 450.000 dosis vaksin, vaksin merek Pfizer lewat pembelian langsung sejumlah 1.560.780 dosis, dan AstraZeneca lewat skema pembelian langsung sejumlah 567.500 dosis vaksin.

Vaksin Pfizer dengan merek COMIRNATY ini juga telah memperoleh Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan POM pada 14 Juli 2021, sehingga bisa langsung distribusikan dan suntikkan kepada masyarakat.

"Ada 4 vaksin yang kita lakukan pembelian langsung, yaitu Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, dan Novavax. Dari 4 merek vaksin ini, 3 diantaranya telah mengirimkan vaksinnya. Sinovac sejak Januari lalu, kemudian AstraZeneca dan Pfizer mulai dikirimkan pada bulan Agustus ini. Diharapkan, hingga akhir tahun ini, kita mendapatkan 50 juta dosis Pfizer dan 20 hingga 30 juta dosis AstraZeneca dari skema pembelian langsung," ujar Budi.

Dia menambahkan, skema kedatangan vaksin lainnya adalah lewat skema multilateral lewat kerjasama GAVI/WHO. "Sejauh ini lewat skema GAVI kita telah menerima vaksin AstraZeneca dan juga nanti nya akan menerima Pfizer dan Sinopharm lewat skema serupa. Pfizer yang datang tadi siang sejumlah 1,56 juta dosis lewat pembelian langsung dan pada bulan ini juga akan terima 4,6 Juta dosis vaksin Pfizer lewat skema GAVI.

Indonesia juga menerima vaksin lewat skema hibah dari negara sahabat. Salah satunya yang datang hari ini, 450 ribu dosis vaksin AstraZeneca dari Belanda.

"Yang dilakukan oleh pemerintah belanda akan sangat bermanfaat bagi akselerasi program vaksinasi Covid-19 di Indonesia, dan akan menjadi contoh, bahwa untuk bisa menyelesaikan pandemi ini, seluruh rakyat dunia harus memperoleh hak yang sama dalam mengakses vaksinasi," kata Budi.

(mdk/rhm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Disinyalir Ada Efek Samping Pendarahan Otak, Sudah 70 Juta Vaksin AstraZeneca Disuntikkan ke Rakyat Indonesia
Disinyalir Ada Efek Samping Pendarahan Otak, Sudah 70 Juta Vaksin AstraZeneca Disuntikkan ke Rakyat Indonesia

Indonesia merupakan negara dengan peringkat keempat terbesar di dunia yang melakukan vaksinasi COVID-19.

Baca Selengkapnya
Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Komnas KIPI: Tidak Sebabkan Kasus Pembekuan Otak di Indonesia
Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Komnas KIPI: Tidak Sebabkan Kasus Pembekuan Otak di Indonesia

Jamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p

Baca Selengkapnya
Penjelasan Ahli Kesehatan Usai Heboh Efek Samping Vaksin AstraZeneca hingga Ditarik dari Peredaran
Penjelasan Ahli Kesehatan Usai Heboh Efek Samping Vaksin AstraZeneca hingga Ditarik dari Peredaran

Komnas KIPI sebelumnya mengatakan tidak ada kejadian sindrom TTS setelah pemakaian vaksin Covid-19 AstraZeneca.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Covid-19 Meningkat, Kemenkes Siapkan Vaksin Booster Ke-3 Gratis Sampai 31 Desember
Covid-19 Meningkat, Kemenkes Siapkan Vaksin Booster Ke-3 Gratis Sampai 31 Desember

Vaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.

Baca Selengkapnya
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.

Baca Selengkapnya
Jokowi Pastikan Puskesmas Punya Alat USG Kehamilan, Kesehatan Ibu dan Bayi Terjamin!
Jokowi Pastikan Puskesmas Punya Alat USG Kehamilan, Kesehatan Ibu dan Bayi Terjamin!

Pemerintah telah mendistribusikan alat USG kepada 10 ribu puskesmas di seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.

Baca Selengkapnya
Respons Menkes Soal Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Pembekuan Darah
Respons Menkes Soal Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Pembekuan Darah

Menkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca

Baca Selengkapnya
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.

Baca Selengkapnya