Hamdan Zoelva Soroti Tingginya Angka Kematian Akibat Covid di Indonesia
Merdeka.com - Ketua Mahkamah Konstitusi periode 2013-2015, Hamdan Zoelva turut menyoroti tingkat kematian pasien Covid-19 yang begitu tinggi di Indonesia. Melihat fakta itu dirinya mengaku sangat prihatin.
"Sangat prihatin. Indonesia tertinggi tingkat kematian akibat Covid-19. Saat ini mencapai 1.500 meninggal/hari dari 33000 yang terpapar. 90% diantaranya mereka yang belum atau menolak divaksin," tulis Hamdan Zoelva dalam akun Twitter pribadinya seperti dikutip pada Kamis (5/7).
Jika dibandingkan dengan India, angka kematian di Indonesia terlihat begitu tinggi. Hamdan menerangkan, dari 42.566 kasus terpapar Covid-19 di sana, hanya 516 orang saja yang meninggal.
Ia menilai bahwa masyarakat pada dasarnya memiliki minat yang begitu tinggi terhadap vaksin Covid-19. Namun minat yang tinggi ini tak dibarengi dengan keseriusan pemerintah dalam mendistribusikan vaksin Covid-19.
"Masyarakat memiliki minat tinggi bervaksin - walaupun ada yang menolak - tetapi tidak diikuti kecepatan distribusi dan pelaksanaan vaksin. SOS, harus jadi perhatian utama," tulisnya.
Saat ini angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia menembus lebih dari 100 ribu jiwa. Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mencatat per Rabu, 4 Agustus 2021 angkanya sebanyak 100.636 kasus. Itu termasuk penambahan kasus pada hari yang sama yang mencapai 1.747 kasus.
Reporter: Yopi M
Sumber: Liputan6.com
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaPer Februari 2024 terdapat 214 juta penduduk Indonesia yang berada di usia kerja.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaImbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaKemenkes memperoleh beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19, salah satunya datang dari Kota Bandung.
Baca SelengkapnyaTjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca Selengkapnya