Hal tak patut ini muncul di bahan ajar, coreng dunia pendidikan
Merdeka.com - Niatan pemerintah memperbaiki kualitas pendidikan di Tanah Air tampaknya belum berjalan mulus. Banyak sekalian ditemukan hal-hal menyimpang yang mencoret dunia pendidikan dewasa ini.
Mulai dari kelakuan tak pantas seorang guru pada muridnya. Atau sebaliknya, anak didik yang bertindak tak santun pada pengajar.
Tak sebatas pada prilaku pendidik dan anak didiknya, potret pendidikan kian miris ketika banyak temuan soal atau buku panduan ajar yang isinya tak mencerminkan pendidikan. Beberapa tahun terakhir, sering ditemukan kata-kata tak pantas yang seharusnya tak muncul dalam dunia pendidikan, seperti pembunuhan, perceraian hingga berbau vulgar.
Terbaru, ditemukan soal ulangan SD di Jakarta Timur yang di mana siswa kelas 2 diminta menjawab alasan seorang pria yang disebut sebagai Bang Maman menceraikan istrinya. Di soal lain, ada pula yang bercerita tentang pembunuhan.
Temuan soal itu pertama kali diunggah akun Facebook, Agung Suharto Dirdjosbroto. Dia mengeluhkan kualitas pendidikan yang dinilainya masih rendah. Dia mengaku kecewa atas lolosnya soal tentang pembunuhan dan perceraian, di mana keduanya belum cocok untuk diberikan kepada siswa-siswa SD.
Kepala SD baru 02 Pagi Pasar Rebo, Ridoyo, mengaku guru yang memberikan soal tersebut sudah dikenakan sanksi.
"Iya diberikan sanksi teguran. Memang kurang ditelaah sebelumnya," kata Ridoyo, saat dihubungi di Jakarta, Senin (23/5).
Dia menjelaskan, lembar soal tersebut dibuat guru dari sejumlah sekolah pada tahun 2011. "Karena memang tahun 2011 enggak masalah, jadi mungkin dianggap guru sudah pernah diberikan enggak ada masalah, jadi dirasa aman-aman saja," ucap dia.
Disadarinya juga, materi soal memang tak layak diberikan pada murid kelas dua. "Untuk sekarang ini terkait dengan kekerasan dan masalah pornografi sedikit kurang tepat untuk kelas II ini. Ini peristiwa yang pertama kali di sekolah ini. Sekarang kami juga sudah koordinasi dengan Dinas Pendidikan DKI Jakarta dalam menangani kasus tersebut," katanya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tingkatkan Kualitas Hidup Masyarakat Tak Mampu, BUMN Jasindo Lakukan Kebijakan Ini
Kendala pelunasan Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) menjadi penghalang yang menghentikan langkah masyarakat miskin dalam meraih peluang.
Baca SelengkapnyaKondisi Permasalahan Sampah, Kualitas Air dan Gizi di Indonesia
Pengelolaan sampah secara berkelanjutan masih perlu menjadi perhatian serius di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPernah Dilarang Sekolah karena Namanya Dianggap Tak Keren, Pria Nganjuk Ini Berhasil Jadi Dokter yang Dicintai Masyarakat
Namanya dianggap terlalu Jawa hingga tidak diizinkan sekolah di institusi pendidikan milik Belanda
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cuaca Hujan adalah Turunnya Air dari Awan, Ini Penjelasannya
Sebagai negara tropis, Indonesia memiliki curah hujan yang cukup tinggi.
Baca SelengkapnyaCak Imin: Kritik Guru Besar Jadi Peringatan untuk Pemerintahan Jokowi
Menurut Cak Imin, suara para guru besar dari pelbagai perguruan tinggi di tanah air menjadi peringatan bagi semua elemen bangsa.
Baca SelengkapnyaPemuda ini Menangis Tak Percaya Berhasil jadi Tentara, Pernah 9 Kali Gagal Tes Sampai Kolonel TNI Kaget
Momen seorang Kolonel TNI AD temui prajurit baru yang berhasil lolos pendidikan setelah 9 kali gagal.
Baca SelengkapnyaMenkes: Masyarakat Harus Sehat dan Pintar Kalau Mau RI Jadi Negara Maju
Budi menyebut kesehatan dan pendidikan berkualitas merupakan dua kunci penting agar Indonesia bisa menjadi negara maju pada 2030.
Baca SelengkapnyaJokowi Siaran Perdana dari RRI IKN, Sapa Pendengar di Sejumlah Daerah
Jokowi optimistis Upacara Peringatan ke-79 Kemerdekaan RI bisa digelar di IKN.
Baca SelengkapnyaTak Main-Main, Jenderal Bintang Dua Ini Beri Pesan Tegas ke Ratusan Bintara
Sebanyak 300 Bintara baru yang dinyatakan lulus pendidikan Bintara di Polda Riau.
Baca Selengkapnya