Hadirnya Puti, bakal tingkatkan elektabilitas Gus Ipul di Probolinggo
Merdeka.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Probolinggo bersyukur pengganti Abdullah Azwar Anas sebagai kandidat Calon Wakil Gubernur Jawa Timur tidak lain adalah Puti Guntur Soekarno.
Sekretaris DPC PDIP Probolinggo, Slamet Suprapto menyebutkan dengan hadirnya cucu Bung Karno ini dapat mendongkrak elektabilitas Gus Ipul, khususnya di kawasan Tapal Kuda.
"Hadirnya Mbak Puti, menjadi kekuatan yang lebih di Tapal Kuda, meski tidak dikenal awalnya, sekarang dicari tahu siapa itu beliau," ujar Slamet, di Surabaya, Jumat (12/1).
Sementara di internal partai, sosok Puti juga menjadi penyemangat baru, setelah mundurnya Anas. Suara partai menjadi lebih bulat.
"Masyarakat Probolinggo mayoritas religius dan nasionalis. Bu Puti representasi nasionalis. Sementara Gus Ipul merepresentasikan religius yang di masyarakat kita lebih banyak condong ke kyai," katanya.
(mdk/paw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo berulang kali setuju dengan pendapatnya di debat Pilpres 2024 pamungkas.
Baca SelengkapnyaSampai saat ini, parpol masih melakukan komunikasi politik untuk membangun koalisi.
Baca SelengkapnyaPihaknya menilai penunjukan Pj kepala daerah menjadi alat politik oleh Jokowi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menurut Tim 02, Prabowo sudah dari jauh-jauh hari mengatakan tak perlu membalas hujatan dari siapapun.
Baca SelengkapnyaAdik Prabowo Didorong Maju Jadi Cagub Sulut, Ini Kata Pengamat Politik
Baca SelengkapnyaLembaga survei Indikator Politik Indonesia mencatat elektabilitas Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mencapai 56,2 persen di Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaMenurut Direktur Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno, ada dua hal yang membuat AMIN tidak melakukan kampanye di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaBergabungnya Partai Golkar dan PAN dalam koalisi pendukung Prabowo sebagai Calon Presiden 2024 membawa angin segara kepada pengurus Partai Gerindra di daerah.
Baca SelengkapnyaPartai Gerindra tidak mengharuskan kadernya untuk maju sebagai calon gubernur pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024.
Baca Selengkapnya