Gus Yaqut hampir pasti jadi ketum GP Ansor, Dhohir Faris jadi wakil
Merdeka.com - Meskipun sebelas nama tim formatur yang ditunjuk untuk musyawarah memilih ketua umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor belum dibentuk, namun hampir dipastikan nama Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut bakal terpilih untuk periode selanjutnya menggantikan Nusron Wahid. Sementara Dhohir Faris, mantu Gus Dur, juga hampir pasti akan menjadi wakil ketum.
"Settingan-nya seperti itu. Itu pasti sudah. Meskipun tim formaturnya belum dibentuk," kata Pengurus PP GP Ansor Imam Ma'ruf kepada merdeka.com di sela acara Kongres GP Ansor XV di Pondok Pesantren Pandananyar, Sleman, Yogyakarta, Kamis (26/11) sore.
Dia menjelaskan, Gus Tutut didukung mayoritas pengurus wilayah dan cabang. Dan mayoritas tim formatur juga dipastikan mendukungnya. Artinya, pemilihan ketum Ansor kali ini akan berjalan secara aklamasi.
"Saya belum tahu itu (Dhohir Faris mengundurkan diri). Dia kan nanti wakil ketua umum, wakilnya Gus Yaqut. Keputusannya seperti itu," ujarnya menandaskan saat ditanya soal pengunduran diri Dhohir Faris.
Sebelumnya diberitakan, sistem pemilihan ketum GP Ansor kali ini memang berbeda, yakni menggunakan sistem musyawarah untuk mufakat atau Ahlul Halli wal Aqdi (Ahwa). Berbeda dengan sistem pemilihan ketum periode-periode sebelumnya yang menggunakan sistem pemungutan suara.
Dalam sistem musyawarah untuk mufakat itu setiap pengurus cabang GP Ansor di sebelas zona diminta menyetor satu nama untuk menjadi anggota formatur. Selanjutnya sebelas anggota formatur tadi akan memilih ketua umum. Sesuai tatib, bila sistem ini tidak mencapai mufakat baru akan dilakukan pemilihan langsung.
"Jadi sepertinya memang diarahkan untuk aklamasi. Mirip Muktamar NU dulu," kata Ketua Pengurus Cabang GP Ansor Jakarta Pusat Ahmad Fadli.
Dampak dari sistem tersebut, setiap nama bakal calon yang namanya mencuat sebelum kongres perlahan-lahan menahan diri. Bahkan, Fadli mendengar bila Dhohir Faris, yang sebelumnya disebut-sebut bakal maju telah mengundurkan diri.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo Sempat Tanya ke Menag Alasan Diundang Perayaan Natal oleh Kemen BUMN, Ini Jawaban Gus Yaqut
Yaqut menyebut, alasan Menhan diundang karena sistem pertahanan RI bersifat sementara yang artinya memiliki ciri-ciri kerakyatan dan kewilayahan.
Baca SelengkapnyaHarlah ke-101 NU, Gus Yahya Ingatkan Berbeda Pendapat Harus Tunduk Keputusan Organisasi
Gus Yahya mengingatkan, istigasah merupakan penanda tonggak perjuangan NU dalam mewujudkan kemaslahatan untuk semesta
Baca SelengkapnyaGus Yahya Kelakar Cak Imin Tak Menang Pilpres, Begini Reaksi Anies
Gus Yahya berkelakar cawapres nomor urut satu Muhaimin Iskandar tak akan menang di Pemilu 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kronologi GP Ansor Tolak Kedatangan Ustaz Syafiq Riza Basalamah di Surabaya
Pengurus Masjid Assalam Purimas pun membeberkan kronologi GP Ansor membubarkan jemaah di Masjid Assalam Purimas Kota Gunung Anyar.
Baca SelengkapnyaHasto Klaim Suara Ganjar-Mahfud 33%, Gibran: Ya Silakan Diikuti Saja
Menurut Hasto, ada pihak yang memasang sistem untuk mengunci perolehan pasangan nomor urut tiga di Sirekap.
Baca SelengkapnyaGus Yaqut Minta Jajaran Pasang Ornamen Khas Nuansa Imlek di Setiap Kantor Kemenag
Perintah itu merupakan wujud penghormatan negara kepada umat Konghucu.
Baca SelengkapnyaYusril Anggap Keterangan Saksi dan Ahli Dihadirkan Kubu Anies di Sidang Sengketa Pilpres Tidak Relevan Dijadikan Bukti
Yusril meyakini MK bakal menolak permohonan kubu pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin (AMIN) dengan melihat pernyataan yang disampaikan ahli dan saksi.
Baca SelengkapnyaMenag Minta Khatib Salat Jumat Sampaikan Pesan Pemilu Damai dan Hargai Perbedaan Pilihan Politik
Yaqut mengatakan, pemilu sebagai pesta demokrasi yang diselenggarakan lima tahun sekali sehingga dijalankan dengan penuh riang gembira.
Baca SelengkapnyaGelar Sidak, Pj Gubernur Kaltim Kecewa Banyak ASN Tidak Masuk Kerja
Kekecewaan Akmal makin membesar kala melihat rekapitulasi sistem absensi di kantor tersebut.
Baca Selengkapnya