Gunung Ili Lewotolok Kembali Erupsi
Merdeka.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan Gunung Api Ili Lewotolok kembali erupsi dan mengeluarkan kolom abu setinggi kurang lebih 700 meter dari atas puncak, atau 2.123 meter di atas permukaan laut pada hari Senin ini pukul 23.20 WITA.
Berdasarkan hasil pemantauan Pos Pengamatan Gunung Api Ili Lewotolok, Nusa Tenggara Timur, kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah selatan.
Informasi yang dihimpun Antara, erupsi tersebut terekam oleh seismogram dengan amplitudo maksimum 24 milimeter dengan durasi kurang lebih 2 menit 25 detik. Pos Pengamatan Gunung Api Ili Lewotolok juga melaporkan adanya suara gemuruh saat terjadi erupsi.
Sebelumnya Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menetapkan kenaikan status Gunung Ili Lewotolok menjadi Level III atau ‘Siaga’ setelah terjadi erupsi dan adanya peningkatan aktivitas gunung api pada Ahad (29/11).
Dengan penetapan status gunung tersebut, maka PVMBG memberikan rekomendasi kepada masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok dan pengunjung/pendaki/wisatawan agar tidak beraktivitas dalam zona perkiraan bahaya pada radius 4 kilometer dari puncak.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lembata dibantu tim gabungan dari instansi dan unsur terkait lainnya mengevakuasi para warga yang tinggal dalam Kawasan Rawan Bencana (KRB) Gunung Ili Lewotolok.
Berdasarkan laporan yang diterima Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Senin pukul 22.00 WIB, ada sebanyak 4.628 jiwa yang telah dievakuasi di 7 titik pengungsian.
Adapun sebaran pengungsian tersebut meliputi Kantor Bupati lama sebanyak 3.672 jiwa, Aula Ankara 148 jiwa, Kelurahan Lewoleba Tengah 140 jiwa, Tapolangu 287 jiwa, Desa Baopana 15 jiwa, Kantor BKD PSDM 338 jiwa dan Lapangan Harnus ada sebanyak 28 jiwa.
Berdasarkan data perkembangan hingga ini, belum ada laporan mengenai korban jiwa yang meninggal atas peristiwa tersebut.
Hingga saat ini, kebutuhan mendesak meliputi tenda pengungsian, air dan sanitasi, kebutuhan bayi dan balita, masker, selimut, alas tidur, terpal dan dukungan relawan untuk anak-anak.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali erupsi pada Jumat (23/2). Gunung itu memuntahkan abu setinggi 500 meter.
Baca SelengkapnyaGunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali erupsi dan melontarkan abu vulkanik dengan ketinggian kurang lebih 1.500 meter.
Baca SelengkapnyaGunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur (Flotim), Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali erupsi pada Rabu (27/12) pukul 05.57 Wita.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat laut
Baca SelengkapnyaWarga yang mengungsi akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, NTT hingga Rabu (3/1) sudah mencapai 2.331 orang.
Baca SelengkapnyaSetelah Bandara Frans Seda di Maumere, kini Bandara Gewayantana di Flores Timur yang ditutup sementara akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
Baca SelengkapnyaLetusan pertama gunung api ini terjadi pada tahun 1640
Baca SelengkapnyaKurang lebih 500 warga yang mengungsi di sejumlah posko di Wulanggitang dan Sekolah Dasar Kemiri
Baca SelengkapnyaKolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat.
Baca Selengkapnya