Gunung Agung kembali meletus disertai hujan abu
Merdeka.com - Gunung Agung di 'Gumi Lahar' Karangasem Bali kembali meletus. Letusan dengan semburan asap tebal setinggi 1.500 meter disertai dengam hujan abu cukup tebal.
Letusan yang terjadi pukul 11.02 WITA, Rabu (3/1) ini sekaligus menjadi letusan kedua di awal tahun 2018 setelah sebelumnya terjadi pada 1 Januari, pukul 23.00 WITA.
Dilaporkan Nurul Husaeni, A.Md. Petugas di Pos pengamatan Gunungapi Agung dari Desa Rendang, hembusan asap yang dikeluarkan dari kawah gunung mengarah ke selatan dan barat daya.
"Letusan tercatat dari alat perekam di pos pengamatan terjadi pada pukul 11.02 WITA. Suhu udara 21-29 °C dan kelembaban udara 74-81 persen," kata Nurul, Rabu (2/1).
Lanjutnya, dari letusan ini tercatat adanya kegempaan sekali amplitudo : 25 mm, durasi : 150 detik. Vulkanik dalam terjadi 2 kali amplitudo : 10 mm, S-P : 1-2 detik, durasi : 17-20 detik.
"Sedangkan tektonik jauh alami 2 kali dengan amplitudo : 18-27 mm, durasi : 100-120 detik. Tremor menerus terjadi terekam dengan amplitudo 1-2 mm (dominan 1 mm). Zona rawan masih pada radius 8 hingga 10 km dari puncak kawah. Diluar dari zona tersebut masih dalam kondisi aman dan normal," bebernya.
Secara terpisah Ketua Pasemetonan Jagabaya (Pasebaya) Agung lingkar Gunung Agung, I Gede Pawana, menyebutkan dari informasi yang dilaporkan para relawannya yang tersebar di 28 desa terdampak di lingkar Gunung Agung utamanya di KRB III, hujan abu melanda disejumlah desa.
Hujan abu dirasakan di Banjar Temukus Desa Besakih, Desa Temukus Kecamatan Rendang, Banjar Badeg, Banjar Pura, dan Banjar Sogra, Desa Sebudi, Kecamatan Selat Karangasem.
"Namun hujan abu paling lebat melanda wilayah Desa Batusesa, Rendang. Disana selain menutupi tanaman pertanian, jalan di desa itu juga tertutupi abu vulkanik," ujar Gede Pawana.
Menariknya, kawasan Besakih yang dibuka oprasionalnya oleh Wagub Bali Ketut Sudikerta, ditanggapi oleh Kepala Badan Geologi, Rudi Suhendar. Ia menyayangkan lantaran Pura Besakih masuk dalam zona merah, masyarakat serta wisatawan harusnya dilarang beraktivitas didaerah tersebut.
"Kalau dari kami daerah itu (Pura Besakih) bahaya. Karena bisa sewaktu-waktu ada erupsi,"katanya di Karangasem.
Menurut dia, Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi telah menetapkan bahwa radius bahaya itu berada di 8 hingga 10 km sektoral dari puncak Gunung Agung.
Selain Pura Besakih yang sudah dibuka untuk wisatawan juga, saat ini sebagian galian C di Kabupaten Karangasem juga masuk zona merah.
Pihaknya mengatakan, sampai saat ini terus berkoordinasi dengan pihak pemerintah daerah. Dia menegaskan, bahwa pihaknya tidak tahu bahwa peristiwa itu akan terjadi kapan. Namun yang jelas, bahwa sesuai dengan model simulasi bahwa apabila ada 50 juta kubik lava yang turun itu masuk daerah merah.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gunung Merapi mengalami erupsi. Hujan abu melanda Boyolali dan Klaten
Baca SelengkapnyaGunung Ruang Naik Status jadi Awas, Kekuatan Erupsi Makin Besar
Baca SelengkapnyaPada siang hari, Minggu (21/1), awan panas yang muncul dari Gunung Merapi. Beberapa daerah di sekitaran Merapi terkena dampak hujan abu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Terjadi erupsi Gunung Semeru pada Jumat, 12 April 2024, pukul 03.31 WIB
Baca SelengkapnyaGunung Merapi Dua Kali Luncurkan Awan Panas Guguran
Baca SelengkapnyaGunung Semeru memuntahkan letusan disertai Awan Panas Guguran (APG) pada Senin (25/12) sekitar pukul 05.12 WIB.
Baca SelengkapnyaSejumlah ruas jalan di Jakarta Utara tergenang banjir akibat hujan deras yang melanda wilayah ibu kota.
Baca SelengkapnyaLetusan pertama gunung api ini terjadi pada tahun 1640
Baca SelengkapnyaGundukan yang diduga gunung berapi itu beberapa kali diunggah di media sosial dan diberi nama Bledug Kramesan.
Baca Selengkapnya