Gugus Tugas Minta Kepala Daerah Perhatikan Warga Kena PHK Terdampak Covid-19
Merdeka.com - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo meminta seluruh kepala daerah menunjukkan upaya maksimal atas penanganan Covid-19 di daerah masing-masing. Hal ini menjadi penting karena akan berdampak terhadap kepercayaan diri masyarakat dalam bertahan hidup selama pandemik berlangsung.
Saat video conference Kamis (21/5) malam, Doni juga mengingatkan masyarakat terkena PHK akibat lesunya perekonomian turut menjadi perhatian kepala daerah. Baik di tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota.
"Kita yakin, kalau bapak, ibu kepala daerah sekalian tetap mempertahankan kepemimpinan dengan baik, maka masyarakat tidak akan terpapar Covid-19 dan juga akan tidak terkapar karena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)," tegas Doni.
Menurutnya, tanpa keseriusan penanganan kepala daerah khususnya masyarakat yang terdampak secara ekonomi dan pekerjaan berpotensi memicu kemarahan sewaktu-waktu.
"Bahwa jangan sampai terjadi hungry man becomes angry man," harapnya.
Jangan Timbulkan Masalah Baru
Selain itu, pelaksanaan pertemuan virtual antara Ketua Gugus Tugas dengan sejumlah kepala daerah tersebut sekaligus membahas kesiapan masing-masing daerah untuk menjadikan wilayahnya semakin produktif dan aman menuju semangat tata baru kehidupan normal.
Doni, sekaligus Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berharap agar dalam penanggulangan bencana sebisa mungkin tidak menimbulkan masalah baru.
"Kerja sama, kerja keras, tidak menyerah dan juga selalu fokus, tentunya akan menjadi kebahagiaan dan kebanggaan apabila kita bisa berhasil keluar dari masa-masa yang sulit ini," pungkas Doni.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies Bandingkan Gaji TNI Polri Lebih Banyak Naik di Era SBY, Jokowi Beralasan Pandemi Covid-19
Jokowi menjelaskan, bahwa setiap keputusan pemerintah selalu memperhatikan kondisi ekonomi dan situasi keuangan negara.
Baca SelengkapnyaVIDEO: Kemenkeu Respons Prabowo Sebut Anggaran Kemhan Banyak Tak Direstui
Staf Khusus Menkeu Yustinus Prastowo menjelaskan, sebagian anggaran Kementerian dan Lembaga diutamakan untuk penanganan pandemi covid-19
Baca SelengkapnyaKemenkes Sebut 94 Petugas Pemilu Meninggal Dunia, Mayoritas karena Penyakit Jantung
Kementerian Kesehatan juga menyatakan bahwa ada 13.675 petugas pemilu yang tengah dirawat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ketua DPD NTB Sampaikan Keluhan Warga, AHY Janji Benahi Masalah Ekonomi dan Kesejahteraan
IJU mengamini, masalah bidang kesehatan masih menjadi problem serius di NTB. Khususnya soal stunting dan infrastruktur kesehatan.
Baca SelengkapnyaSatu Keluarga Lompat dari Apartemen di Jakut Sempat Punya Usaha Kapal Ikan
Bisnis kapal tersebut bangkrut ketika pandemi Covid-19 lalu.
Baca SelengkapnyaDiduga Dapat Tekanan dari Pemantau, Petugas KPPS di Garut Masuk Rumah Sakit Jiwa
Petugas KPPS yang harus mendapatkan perawatan di rumah sakit jiwa itu berjenis kelamin laki-laki dan usianya masih muda.
Baca SelengkapnyaMendagri Minta Dukcapil Kebut Urus Surat Kematian Petugas Pemilu Meninggal Dunia
Data KPU per Senin 19 Februari 2024 mencatat jumlah petugas Pemilu meninggal dunia mencapai 71 orang.
Baca SelengkapnyaDukung Pemilu 2024 Satu Putaran, Bahlil Ajak Seluruh Masyarakat untuk Mencoblos ke TPS
Ketua TKS Prabowo-Gibran ajak seluruh lapisan masyarakat untuk ke TPS tanggal 14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaKetua KPU Ingatkan Pentingnya Mencoblos: Satu Suara Sangat Menentukan
Pemilih adalah penentu terhadap siapa yang akan menduduki jabatan.
Baca Selengkapnya