Gubernur Sumut lebih pilih teken bansos daripada naikkan upah buruh
Merdeka.com - Puluhan buruh berunjuk rasa di depan kantor Gubernur Sumatera Utara, Jalan P Diponegoro, Medan, Selasa (15/12). Mereka memprotes tindakan Pelaksana Tugas Gubernur Sumatera Utara, T Erry Nuradi, lantaran menolak meneken besaran kenaikan upah lebih dari 11,5 persen.
Unjuk rasa dilakukan kelompok mengatasnamakan DPD Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia. "Gubernur kita ini lebih suka meneken pencairan dana bansos yang berindikasi korupsi itu, daripada meneken kenaikan upah yang sudah disetujui dan direkomendasikan Wali Kota Medan," kata Sekretaris FSPMI, Willy Agus Utomo, dalam orasinya.Willy melanjutkan, Pj Wali Kota Medan, Randiman Tarigan, sudah menyetujui kenaikan UMK sebesar 25 persen. Namun, Gubernur Sumut menolak rekomendasi upah itu.
"Alasannya, sesuai PP 78 Tahun 2015 kenaikan maksimal 11,5 persen. Padahal sejumlah daerah lain berani menetapkan upah di atas itu, contohnya Jakarta," ujar Willy.
Demo buruh di Medan ©2015 merdeka.com/yan muhardiansyah
Lebih jauh lagi, pendemo kembali mendesak PP 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan segera dicabut. Mereka juga mempersoalkan PHK tanpa pesangon terjadi di sejumlah perusahaan.Bahkan, buruh meminta pemerintah menyelesaikan persoalan yang dihadapi 23 TKI asal Sumut yang terkatung-katung di Kuching, Malaysia. "Pulangkan mereka dan tindak PJTKI yang telah menipu mereka," tutup Willy.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi direncanakan mengecek bahan pokok di Pasar Gelugur Rantauprapat, serta meninjau persediaan beras.
Baca SelengkapnyaMenhub Budi Karya Sumadi mengakui 3 lokasi arus mudik lebaran menjadi yang paling menantang untuk diselesaikan.
Baca SelengkapnyaPemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Selama menjadi bupati, ia diterjang cobaan besar akibat melanjutkan program bupati pendahulunya yang bermasalah
Baca Selengkapnyaatoni mengajak seluruh pihak untuk mempertahankan kondusifitas daerah, menjaga Provinsi Sumsel agar aman dan damai.
Baca SelengkapnyaRuhut mengatakan, fakta itu mungkin saja bisa diungkap pasangan Ganjar-Mahfud pada saat debat kemarin. Sayangnya, mereka tak diberikan kesempatan berbicara.
Baca SelengkapnyaMenteri Perhubungan Budi Karya Sumadi membeberkan titik krusial kemacetan pada arus balik lebaran 2024.
Baca SelengkapnyaPidato Penutup Cak Imin: Tobat Dimulai dari Etika, Jangan Ugal-ugalan dan Mengangkangi Aturan
Baca Selengkapnya