Gubernur Jabar: Saya tidak punya rekening gendut
Merdeka.com - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menyikapi santai temuan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) perihal transaksi mencurigakan di rekening sejumlah kepala daerah di Indonesia. Aher, begitu akrab disapa, merasa tidak memiliki rekening gendut.
"Apa tuh? Rekening. Saya tidak punya rekening gendut. Saya tidak merasa apa-apa," jawab Aher saat ditanya wartawan ihwal temuan 10 kepala daerah yang dicurigai miliki rekening gendut, di Gedung Sate Bandung, Selasa (16/12).
Laporan hasil pemeriksaan PPATK, 10 kepala daerah yang terdiri dari Gubernur dan Bupati itu memang disetorkan ke Kejagung pada 2012 lalu. Kemudian PPATK memperbaharui data itu pada 2 Desember dan menyerahkan pada Jaksa Agung Prasetyo yang baru saja dilantik.
Dalam temuan itu, total transaksi yang berkeliaran mencapai Rp 1 triliun lebih. "Mangga itu proses PPATK saya hormati," terangnya.
Dari 10 nama kepala daerah, memang tidak ada nama Aher. Yang mencuat dengan rekening gendutnya justru adalah Gubernur Sulawesi Tenggara Nur Alam, dan Mantan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo. "Tapi saya merasa enggak apa-apa. Karena saya enggak punya rekening gendut," tegasnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kekecewaan Akmal makin membesar kala melihat rekapitulasi sistem absensi di kantor tersebut.
Baca SelengkapnyaPantas mengatakan, kemungkinan partainya bakal mengumumkan nama bakal calon gubernur pada Mei 2024 mendatang
Baca SelengkapnyaMomen lucu saat Menteri PUPR Basuki Hadimuljono peluk mesra Gubernur Jabar Ridwan Kamil.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Heru curhat ke AHY soal banyaknya beban selama menjabat sebagai Pj Gubernur Jakarta
Baca SelengkapnyaDalam momen itu, Ganjar menyatakan pamit karena bulan depan sudah tidak menjabat sebagai gubernur.
Baca SelengkapnyaKorban sempat mengalami pendarahan dan langsung dilarikan ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaGanjar menilai, kesiapan Kaesang menjadi Gubernur Jawa Tengah sangat bagus.
Baca SelengkapnyaARS ditetapkan sebagai DPO berdasarkan bukti rekaman video perusakan kantor gubernur.
Baca SelengkapnyaIptu Hafiz Akbar menepis kesuksesan dirinya lantaran anak jenderal.
Baca Selengkapnya