Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Giliran petani tembakau terancam serbuan produk China

Giliran petani tembakau terancam serbuan produk China Petani Tembakau. ©2012 Merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Serbuan buruh asal China yang belakangan terjadi patut diwaspadai. Bahkan kenyataannya, tak cuma buruh dalam bentuk pekerja, namun produk-produk China juga marak dijual belikan dengan harga yang jauh lebih murah dibanding produk lokal.

Menurut data Izin Menggunakan Tenaga Kerja Asing (IMTA) yang diterbitkan Kementerian Ketenagakerjaan per Januari 2014 hingga Mei 2015, sedikitnya 41 ribu buruh asal China yang pernah mendapatkan izin kerja. Itu baru tenaga kerja, belum lagi soal produk China yang masuk ke Indonesia.

Pabrik saja, China sudah melakukan investasi senilai USD 100 juta di Bogor. Mereka berencana membangun pabrik vaksin khusus hewan. Bukan tidak mungkin, pabrik ini juga menggerus lahan pekerjaan buruh lokal jika tak diatur dengan regulasi secara ketat, misalnya para pekerja harus diisi oleh SDM lokal.

Satu lagi produk impor asal negeri tirai bambu yang harus diwaspadai adalah tembakau. Rupanya, China sudah banyak mengimpor tembakau dengan harga yang sangat jauh di bawah tembakau yang diproduksi Indonesia.

Seperti diketahui, produksi tembakau di Indonesia mempekerjakan jutaan buruh pabrik dan petani tembakau. Mereka terancam, jika tembakau China lebih laku di pasaran.

Direktur Wahid Foundation Yenny Wahid mendesak Pemerintah dan DPR RI segera mengesahkan RUU Pertembakauan sebagai salah satu upaya untuk menyelamatkan petani tembakau Indonesia. Pasalnya, kata Yenny, kedaulatan petani tembakau saat ini terancam seiring dengan maraknya tembakau impor yang menyerbu Indonesia, khususnya dari China.

"Tembakau merupakan aset bangsa Indonesia. Karena itu, negara harus segera membuat undang-undang yang memayungi kepentingan petani tembakau dan bertumpu pada nilai-nilai kesejahteraan," ujar Yenny Wahid, saat menghadiri prosesi Petik Perdana Panen Tembakau 2016 bersama petani tembakau Dusun Seman, Desa Wonosari, Kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung, Sabtu (30/7).

Yenny Wahid menambahkan, serbuan tembakau impor memang memberatkan. Karenanya, kunci untuk menyelamatkan petani adalah dengan secepatnya membatasi impor tembakau. "Melihat data impor tembakau yang masuk ke negeri ini, jumlahnya sudah melebihi batas toleransi. Menyelamatkan petani tembakau sama artinya dengan menyelamatkan Indonesia," tuturnya.

Regulasi impor tembakau, menurut Yenny, memang masih longgar. Akibatnya, jumlah tembakau impor selalu meningkat setiap tahun. Hal ini mengakibatkan terjadinya pengalihan kebutuhan industri yang dulu menggunakan bahan baku lokal kini cenderung beralih ke tembakau impor.

Lebih jauh, impor tembakau berpotensi memicu ambruknya pondasi perekonomian di tingkat petani lokal di daerah sentra pertembakauan, yang notabene memiliki spesifikasi tanah, cuaca dan posisi geografis tersendiri. Sudah begitu, terdapat selisih harga yang signifikan antara tembakau petani lokal dengan tembakau impor.

"Di sinilah pentingnya pemerintah hadir melalui regulasi yang lebih melindungi petani tembakau. Bukan sebaliknya, membunuh ekonomi petani tembakau," tegasnya.

Harga tembakau asal China sangat murah

Kepala Desa Wonosari Agus Pamuji mengatakan, petani di desanya memang was-was menghadapi serbuan tembakau impor yang belakangan makin meningkat. Kata Agus, Temanggung merupakan sentra tembakau varietas unggul dengan nama Kemloko. Persoalan muncul, karena saat ini petani China telah menanam dan mengembangkan tembakau dengan varietas yang kurang lebih sama.

Mengutip informasi, lanjut Agus Pamuji, petani China dewasa ini telah menanam tembakau dengan varietas serupa di atas lahan seluas 200.000 hektar dan sudah panen.

"Mereka (china) mengekspornya dengan harga setara Rp 50.000 per kilo. Nama varietasnya diubah menjadi Kemloci, singkatan Kemloko China," cetusnya.

Kades Agus meyakini, Kemloci akan menghancurkan tembakau Indonesia. Sebab, harga tembakau Kemloko Temanggung berada di kisaran Rp 300 ribu sampai Rp 1 juta per kilo, tergantung kualitas.

Serbuan produk pertanian China, diakui Agus, pernah memukul petani Temanggung. Itu terjadi ketika terjadi serbuan produk bawang putih impor dari China dengan harga murah. Saat itu, bawang putih merupakan tanaman sela yang ditanam petani tembakau Temanggung. Akibat serbuan bawang impor, saat ini tidak ada lagi petani yang mau menanam bawang impor.

"Karenanya, kami berharap, Ibu Yenny Wahid mau menjadi tokoh, Srikandi, yang membela kepentingan petani tembakau," ujar Agus Pamuji.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ketimbang Impor, Mentan Amran Minta Bulog Segera Beli Jagung dari Petani, Segini Harganya
Ketimbang Impor, Mentan Amran Minta Bulog Segera Beli Jagung dari Petani, Segini Harganya

Mentan Amran meminta Bulog segera membeli jagung dari petani agar tidak impor di kemudian hari.

Baca Selengkapnya
Pameran Perdagangan Terbesar di China Sepi, Pedagang Ngeluh: Harga Barang Kami Semurah Kol di Pasar
Pameran Perdagangan Terbesar di China Sepi, Pedagang Ngeluh: Harga Barang Kami Semurah Kol di Pasar

Eksportir dan pedagang di pameran perdagangan besar China mengeluhkan sepinya pembeli akibat ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya
Harga Beras Mahal, Pedagang Ngaku Kesulitan Dapat Stok Beras Premium
Harga Beras Mahal, Pedagang Ngaku Kesulitan Dapat Stok Beras Premium

Ada beberapa penyebab terjadinya lonjakan harga beras ini, termasuk molornya musim tanam dan musim panen.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Harga Pangan Sentuh Titik Termahal dalam 30 Tahun, Banyak Orang Amerika Tak Lagi Makan di Luar
Harga Pangan Sentuh Titik Termahal dalam 30 Tahun, Banyak Orang Amerika Tak Lagi Makan di Luar

Makanan yang mengalami kenaikan di antaranya daging sapi, hingga gula. Bahkan keduanya merupakan komoditas pokok.

Baca Selengkapnya
Di Tangan Kreatif Nasabah PNM, Rumput Purun Disulap Jadi Tas Cantik
Di Tangan Kreatif Nasabah PNM, Rumput Purun Disulap Jadi Tas Cantik

Produk yang dibuat beragam, ada tikar, topi, dompet hingga yang jadi salah satu produk andalan adalah tas.

Baca Selengkapnya
Curhat Pelaku UMKM Soal Rencana Pembatasan Penjualan Produk Impor di Bawah Rp1,5 Juta
Curhat Pelaku UMKM Soal Rencana Pembatasan Penjualan Produk Impor di Bawah Rp1,5 Juta

Rencana pembatasan penjualan produk impor di bawah Rp1,5 Juta untuk melindungi produk UMKM dari ancaman produk impor, salah satunya TikTok Shop.

Baca Selengkapnya
Indonesia Bakal Impor 2.350 Ekor Sapi Asal Australia
Indonesia Bakal Impor 2.350 Ekor Sapi Asal Australia

Daging sapi di pasaran langka hingga sebabkan kenaikan harga, hal ini jadi biang keladinya.

Baca Selengkapnya
Kemendag Ungkap Penyebab Kenaikan Harga Bawang Putih Jelang Lebaran
Kemendag Ungkap Penyebab Kenaikan Harga Bawang Putih Jelang Lebaran

China menjadi pemicu harga bawang putih di Indonesia meroket jelang lebaran.

Baca Selengkapnya
Janji Ganjar ke Petani: Utamakan Produk dalam Negeri, Tak Langsung Impor agar Mandiri
Janji Ganjar ke Petani: Utamakan Produk dalam Negeri, Tak Langsung Impor agar Mandiri

Ganjar mengaku mengutamakan produk dalam negeri dan tidak harus serta merta melakukan impor.

Baca Selengkapnya